Operasi Keselamatan Lodaya 2022, Polda Jabar: Personel Jangan Arogan
loading...
A
A
A
BANDUNG - Polda Jawa Barat menerjunkan 2.446 personel dalam operasi Keselamatan Lodaya 2022 yang bakal digelar selama 14 hari terhitung mulai 1 sampai 14 Maret 2022.
Wakapolda Jabar, Brigjen Pol Bariza Sulfi melakukan pengecekan personel, termasuk kendaraan dinas yang dilibatkan lewat Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Lodaya 2022 di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Selasa (1/3/2022).
Baca juga: Gelar Operasi Keselamatan Semeru 2022, Polda Jatim Terjunkan 3.879 Personel
Bariza mengatakan, sesuai Amanat Undang Undang Republik Indonesia (UU RI) Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, Polri khususnya Polantas bersama pemerintah yang didukung instansi terkait dan pemangku jalan lainnya bertanggung jawab menjaga keamanan dan kelancaran arus lalu lintas serta menurunkan titik lokasi kemacetan, pelanggaran, dan kecelakaan lalu lintas.
Menurut Bariza, tema yang diusung dalam operasi kali ini, yakni "Cipta Kondisi Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibcar Lantas" menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah Tahun 2022 di tengah kondisi pendemi COVID-19 di wilayah hukum Polda Jabar.
Adapun target operasi yang harus dicapai, lanjut Bariza, yakni terciptanya Kamseltibcar Lantas yang aman dan nyaman, meningkatkan disiplin dan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas, berkurangnya jumlah laka lantas, dan pelanggaran lalu lintas,serta memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Operasi Keselamatan Lodaya 2022 kali ini tidak berorientasi pada penegakan hukum lalu lintas (tilang), namun demikian seluruh kegiatan diarahkan pada pola preemtif dan preventif berupa tindakan simpatik dan humanis kepada masyarakat," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Bariza juga menyampaikan intruksi Kapolda Jabar, Irjen Pol Suntana yang menekankan bahwa pelaksanaan operasi harus mengutamakan keselamatan dan bisa menjadi contoh bagi masyarakat.
Pelaksanaan operasi, kata Bariza, harus mengedepankan kegiatan edukasi tentang prokes dan tertib berlalu lintas serta melakukan kegiatan yang memberikan nilai positif kepada masyarakat terdampak pandemi COVID-19 dalam bentuk bakti sosial, bagi-bagi masker, dan kegiatan positif lainnya.
"Kapolda Jabar menyampaikan agar tidak melaksanakan penegakan hukum dengan tilang yang akan mencederai pelaksanaan Operasi Keselamatan Lodaya 2022," katanya.
"Seluruh personel yang terlibat juga harus menghindari tindakan yang kontraproduktif serta sikap arogan, sehingga kehadiran Polantas dapat dirasakan oleh masyarakat," sambung dia menegaskan.
Di samping itu, tambah Bariza, para perwira agar melaksanakan fungsi pengawasan dan pengendalian yang melekat di lapangan.
Wakapolda Jabar, Brigjen Pol Bariza Sulfi melakukan pengecekan personel, termasuk kendaraan dinas yang dilibatkan lewat Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Lodaya 2022 di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Selasa (1/3/2022).
Baca juga: Gelar Operasi Keselamatan Semeru 2022, Polda Jatim Terjunkan 3.879 Personel
Bariza mengatakan, sesuai Amanat Undang Undang Republik Indonesia (UU RI) Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, Polri khususnya Polantas bersama pemerintah yang didukung instansi terkait dan pemangku jalan lainnya bertanggung jawab menjaga keamanan dan kelancaran arus lalu lintas serta menurunkan titik lokasi kemacetan, pelanggaran, dan kecelakaan lalu lintas.
Menurut Bariza, tema yang diusung dalam operasi kali ini, yakni "Cipta Kondisi Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibcar Lantas" menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah Tahun 2022 di tengah kondisi pendemi COVID-19 di wilayah hukum Polda Jabar.
Adapun target operasi yang harus dicapai, lanjut Bariza, yakni terciptanya Kamseltibcar Lantas yang aman dan nyaman, meningkatkan disiplin dan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas, berkurangnya jumlah laka lantas, dan pelanggaran lalu lintas,serta memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Operasi Keselamatan Lodaya 2022 kali ini tidak berorientasi pada penegakan hukum lalu lintas (tilang), namun demikian seluruh kegiatan diarahkan pada pola preemtif dan preventif berupa tindakan simpatik dan humanis kepada masyarakat," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Bariza juga menyampaikan intruksi Kapolda Jabar, Irjen Pol Suntana yang menekankan bahwa pelaksanaan operasi harus mengutamakan keselamatan dan bisa menjadi contoh bagi masyarakat.
Pelaksanaan operasi, kata Bariza, harus mengedepankan kegiatan edukasi tentang prokes dan tertib berlalu lintas serta melakukan kegiatan yang memberikan nilai positif kepada masyarakat terdampak pandemi COVID-19 dalam bentuk bakti sosial, bagi-bagi masker, dan kegiatan positif lainnya.
"Kapolda Jabar menyampaikan agar tidak melaksanakan penegakan hukum dengan tilang yang akan mencederai pelaksanaan Operasi Keselamatan Lodaya 2022," katanya.
"Seluruh personel yang terlibat juga harus menghindari tindakan yang kontraproduktif serta sikap arogan, sehingga kehadiran Polantas dapat dirasakan oleh masyarakat," sambung dia menegaskan.
Di samping itu, tambah Bariza, para perwira agar melaksanakan fungsi pengawasan dan pengendalian yang melekat di lapangan.
(msd)