Adaptasi New Normal, Ini Strategi Bisnis Perhotelan di Jateng
loading...
A
A
A
SEMARANG - Pelaku bisnis perhotelan yang selama ini terdampak pandemi COVID-19 menyambut positif berlakunya fase new normal atau tatanan kehidupan baru.
Mereka pun juga harus melakukan berbagai pembenahan dan penyesuaian operasional agar selalu terjaga keamanan, kesehatan dan keselamatan baik bagi tamu maupun karyawan hotel.
Ketua Indonesian Hotel General Manager (IHGM) DPD Jateng, Muhammad Noor Cholis mengatakan, new normal pada prinsipnya adalah berkegiatan atau beraktivitas menurut protokol kesehatan.
Menurutnya, bagi dunia perhotelan terutama bagi yang terus operasional semenjak awal hingga sekarang tidak temporary close, tentunya ini bukan hal baru karena dalam kesehariannya hotel sudah melakukan hal-hal yang mungkin sekarang dianggap new normal selama pandemi COVID-19.
“Karena waktu itu bukan (new normal), jadi kita sudah melakukannya. Ya tidak jauh dari protokol kesehatan dalam berkegiatan. Kegiatan kami adalah bisnis jasa , akomodasi, bisnis melayani tamu. Ada karyawan disana,” kata Noor Cholis kepada SINDOnews, Minggu (14/6/2020).
“Jadi new normal/protokol kesehatan kami dalam hal ini harus mencakup dua hal itu, tamu dan karyawan. Protokol kesehatan tetap dilakukan seperti menggunakan masker, hand sanitizer, disinfektan , menjaga jarak, sosial distancing, phisycal distancing,” ujarnya.
Dia menerangkan, tahapan protokol kesehatan tersebut dilakukan di semua departemen perhotelan, baik front office (terima tamu), di kamar, restaruran, kitchen, semua dilakukan karena mutlak.
“Yang menarik, bagaimana kita beradaptasi, bernew normal untuk mencari bisnisnya. Kalau tadi pencegahan atau penanganan terhadap tamu,kedatangan, kamar, makannya dan sebagainya. Sekarang bagaimana mendatangkan tamu itu. Dari sisi bisnis ini menarik karena kaitannya pemerintah sudah mulai membuka kran kelonggaran bisnis sektor perhubungan darat, laut udara. Tentu kami menyadari kami pun akan menjemput bisnis itu,” ujar GM Noorman Hotel Semarang ini.
Dia mencontohkan, penyajian makanan hotel dalam new normal dilakukan dengan food delevery, chef in home (chef harus berkunjung) masak di rumah orang, cleaning servis menjemput di rumah-rumah.
Kemudian, wedding bakalan tidak ada di hotel, yang ada ijab kobul maksimal 10 orang, meeting maksimal 20 orang. Apalagi sudah ada fasilitas aplikasi zoom meeting. “Sehingga meeting tak lagi di hotel tapi dengan zoom,” imbuhnya. (Baca juga : KKN COVID-19, Mahasiswa UNS Ini Berikan Edukasi ke Anak-anak )
Mereka pun juga harus melakukan berbagai pembenahan dan penyesuaian operasional agar selalu terjaga keamanan, kesehatan dan keselamatan baik bagi tamu maupun karyawan hotel.
Ketua Indonesian Hotel General Manager (IHGM) DPD Jateng, Muhammad Noor Cholis mengatakan, new normal pada prinsipnya adalah berkegiatan atau beraktivitas menurut protokol kesehatan.
Menurutnya, bagi dunia perhotelan terutama bagi yang terus operasional semenjak awal hingga sekarang tidak temporary close, tentunya ini bukan hal baru karena dalam kesehariannya hotel sudah melakukan hal-hal yang mungkin sekarang dianggap new normal selama pandemi COVID-19.
“Karena waktu itu bukan (new normal), jadi kita sudah melakukannya. Ya tidak jauh dari protokol kesehatan dalam berkegiatan. Kegiatan kami adalah bisnis jasa , akomodasi, bisnis melayani tamu. Ada karyawan disana,” kata Noor Cholis kepada SINDOnews, Minggu (14/6/2020).
“Jadi new normal/protokol kesehatan kami dalam hal ini harus mencakup dua hal itu, tamu dan karyawan. Protokol kesehatan tetap dilakukan seperti menggunakan masker, hand sanitizer, disinfektan , menjaga jarak, sosial distancing, phisycal distancing,” ujarnya.
Dia menerangkan, tahapan protokol kesehatan tersebut dilakukan di semua departemen perhotelan, baik front office (terima tamu), di kamar, restaruran, kitchen, semua dilakukan karena mutlak.
“Yang menarik, bagaimana kita beradaptasi, bernew normal untuk mencari bisnisnya. Kalau tadi pencegahan atau penanganan terhadap tamu,kedatangan, kamar, makannya dan sebagainya. Sekarang bagaimana mendatangkan tamu itu. Dari sisi bisnis ini menarik karena kaitannya pemerintah sudah mulai membuka kran kelonggaran bisnis sektor perhubungan darat, laut udara. Tentu kami menyadari kami pun akan menjemput bisnis itu,” ujar GM Noorman Hotel Semarang ini.
Dia mencontohkan, penyajian makanan hotel dalam new normal dilakukan dengan food delevery, chef in home (chef harus berkunjung) masak di rumah orang, cleaning servis menjemput di rumah-rumah.
Kemudian, wedding bakalan tidak ada di hotel, yang ada ijab kobul maksimal 10 orang, meeting maksimal 20 orang. Apalagi sudah ada fasilitas aplikasi zoom meeting. “Sehingga meeting tak lagi di hotel tapi dengan zoom,” imbuhnya. (Baca juga : KKN COVID-19, Mahasiswa UNS Ini Berikan Edukasi ke Anak-anak )
(nun)