Indonesia Dorong Forum G20 Restrukturisasi Utang Negara-negara Miskin

Selasa, 15 Februari 2022 - 11:55 WIB
loading...
Indonesia Dorong Forum G20 Restrukturisasi Utang Negara-negara Miskin
Bertindak sebagai presidensi G20, Indonesia akan mendorong forum bergengsi itu agar melakukan restrukturisasi utang negara-negara miskin. Foto ist
A A A
JAKARTA - Bertindak sebagai presidensi G20, Indonesia akan mendorong forum bergengsi itu agar melakukan restrukturisasi utang negara-negara miskin. Yang menjadi sorotan adalah isu utang negara-negara miskin yang kian menumpuk dan masuk dalam topik kesinambungan utang (debt sustainability) untuk negara-negara miskin.

Hal ini disampaikan Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional, Wempi Saputra dalam diskusi media yang digelar FMB9, Senin (14/2/2022).



"Dalam G20 kita dorong restrukturisasi utang negara-negara miskin hingga tercapai kesepakatan konsensus, yakni negara pemberi utang perlu memberikan restrukturisasi. Karena negara miskin utangnya banyak. Seperti utang untuk pembangunan. Negara-negara miskin mengalami peningkatan utang selama pandemi COVID-19. Jadi dalam forum G20, negara maju yang mengutangi negara miskin tadi melakukan program restrukturisasi," ujar Wempi.

Wempi mengatakan, dalam agenda tersebut juga dibahas perbaikan 'luka' akibat pandemi COVID-19 yang menyebabkan turunnya produktivitas karena PHK hingga tidak berfungsinya mesin pabrik. Perbaikan tersebut memang tidak mudah untuk dapat menumbuhkannya kembal.

Bahkan untuk dapat pulih akan dibutuhkan waktu untuk melakukan penyesuaian pola kerja baru. "Yang kedua investasi yang semakin menurun akibat pandemi. Lalu yang ketiga adalah banyaknya pengangguran. Kondisi ini adalah salah satu contoh dari luka akibat pandemi yang harus dihadapi semua negara," jelasnya.

Dalam pertemuan kali ini, lanjut Wempi, juga akan dibahas sistem pembayaran di era digital. Dimana akan ada cross border payment transaksi internasional antarnegara dengan mengenalkan digital currency/mata uang digital bank sentral.

Lanjut Wempi, forum G20 juga akan membahas bagaimana upaya penanganan pandemi global sebagai fokus dan pemerataan vaksinasi global. Bagaimana forum G20 ini berperan untuk negara-negara miskin dengan tingkat vaksinasi yang masih rendah, penting untuk dibahas.

"Tema yang diusung adalah 'Recover Together, Recover Stronger' ini akan membahas strategi baik jangka pendek maupun panjang. Jadi recover together tadi adalah suatu strategi dalam jangka menengah, sedangkan recover stronger adalah strategi jangka menengah dan panjang. Exit strategi ini adalah koordinasi kebijakan ekonomi jangka pendek," jelas Wempi.

Isu lain adalah sustainale finance atau keuangan berkelanjutan. Fokusnya untuk transisi menuju ekonomi hijau agar bisa lebih adil dan terjangkau buat negara berkembang, mereka membutuhkan suatu transisi suatu framework menuju transisi ekonomi hijau dan bagaimana mengakses pasar terhadap investasi yang mengarah ke green ekonomi. "Forum ini juga akan membahas inklusi keuangan atau bagaimana mengaktifkannya dalam membantu pembiayaan dari UMKM di era digital," pungkasnya.

Menurut Wempy, forum G20 bisa dimanfaatkan oleh pemerintah untuk mendorong sektor perdagangan, industri dan investasi melalui berbagai forum pertemuan yang akan digelar. Sebab, G20 merupakan pasar yang besar karena menguasai 85 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dunia, 80 persen investasi global, dan 75 persen perdagangan global.

"Transformasi digital terutama soal sistem pembayaran, dimana pada pada forum ini, Indonesia akan mengenalkan suatu sistem pembayaran dalam era digital yang akan dapat di gunakan di negara-negara anggota G20. Ini terkait dengan cross border payment, transaksi perdagangan antarnegara, dan bagaimana kita mengenalkan digital currency dari mata uang bank sentral," ujar Wempi.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2473 seconds (0.1#10.140)