Inovasi Kedai Bumil di Lutra Diklaim Efisiensi Anggaran Ratusan Juta Rupiah
loading...
A
A
A
LUWU UTARA - Melahirkan normal adalah cita-cita tertinggi bagi ibu yang sedang mengandung. Biasanya seorang ibu yang akan melahirkan, lebih memilih persalinan normal bila tidak ditemukan risiko yang menyulitkan persalinan.
Nah, di Kabupaten Luwu Utara (Lutra) telah hadir sebuah inovasi di sektor kesehatan. Di mana inovasi itu lebih spesifik menangani persoalan ibu yang ingin melahirkan normal, setelah pernah melahirkan melalui operasi sesar atau Sectio Caesaria (SC).
Inovasi tersebut diberi nama Kedai Bumil atau Kelas Edukasi Ibu Hamil yang digagas oleh Juinar, bidan di bawah naungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lutra .
"Yang menginspirasi saya melahirkan inovasi ini adalah adanya keinginan ibu hamil yang pernah melahirkan sesar, kemudian pada kehamilan berikutnya berniat melahirkan normal,” kata Inovator Kedai Bumil, Juinar, dalam keterangan persnya yang diterima SINDOnews, Senin (14/2/2022).
Juinar mengatakan keunikan inovasi itu adalah mampu mengubah mindset bahwa sekali sesar harus sesar lagi, tanpa harus menggunakan obat-obatan. “Dengan inovasi ini, ibu hamil yang pernah sesar, lebih percaya diri, merasa aman dan nyaman dalam melahirkan , dan tidak khawatir akan intervensi SC, kecuali ada hal urgen terjadi,” jelasnya.
Ia mencatat tahun 2020 sebanyak 51 ibu hamil yang pernah SC atau mempunyai faktor risiko SC dapat melahirkan secara alami. Pun di tahun 2021, sebanyak 45 ibu hamil yang pernah SC atau mempunyai faktor risiko dapat melahirkan secara alami.
"Dengan inovasi ini, bumil yang melahirkan normal dapat pulih lebih cepat,” terangnya.
Ia juga mengungkapkan manfaat lain dari inovasi ini. Kata dia, inovasi tersebut mampu mengefisiensi anggaran pada sistem Jaminan Kesehatan Nasional sekitar Rp384 juta.
"Ya, sekitar Rp384 juta dana dapat diefisienkan dengan perhitungan bahwa setiap sesar, klaim terendah yang dibayarkan BPJS adalah Rp4.000.000,” pungkasnya. Untuk diketahui, inovasi tersebut ikut dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Pemprov Sulsel.
Terpisah, Kepala BPJS Kesehatan Lutra, Muhammad Syahrul, mengapresiasi inovasi Kedai Bumil. Syahrul menyebutkan bahwa peserta BPJS Kesehatan, khususnya peserta yang sedang mengandung, sangat merasakan manfaat dari inovasi tersebut.
"Kami mengapresiasi dan sangat mendukung inovasi ini karena pastinya peserta BPJS akan merasakan manfaatnya, khususnya bagi peserta yang sedang hamil, akan merasakan manfaat dari inovasi ini. Semoga inovasi ini terus dikembangkan,” kata dia.
Ia berharap, dengan adanya pengembangan inovasi ini, dapat memberikan pelayanan yang berkualitas, bermutu, efektif dan efisien bagi peserta Jaminan Kesehatan di Kabupaten Lutra . “Selamat dan sukses atas inovasi Dinas Kesehatan ini,” tandasnya.
Sekadar diketahui, inovasi Kedai Bumil yang merupakan inovasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lutra ikut berkompetisi dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) melalui aplikasi Jaringan Inovasi Pelayanan Publik (JIPP) Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.
Nah, di Kabupaten Luwu Utara (Lutra) telah hadir sebuah inovasi di sektor kesehatan. Di mana inovasi itu lebih spesifik menangani persoalan ibu yang ingin melahirkan normal, setelah pernah melahirkan melalui operasi sesar atau Sectio Caesaria (SC).
Inovasi tersebut diberi nama Kedai Bumil atau Kelas Edukasi Ibu Hamil yang digagas oleh Juinar, bidan di bawah naungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lutra .
"Yang menginspirasi saya melahirkan inovasi ini adalah adanya keinginan ibu hamil yang pernah melahirkan sesar, kemudian pada kehamilan berikutnya berniat melahirkan normal,” kata Inovator Kedai Bumil, Juinar, dalam keterangan persnya yang diterima SINDOnews, Senin (14/2/2022).
Juinar mengatakan keunikan inovasi itu adalah mampu mengubah mindset bahwa sekali sesar harus sesar lagi, tanpa harus menggunakan obat-obatan. “Dengan inovasi ini, ibu hamil yang pernah sesar, lebih percaya diri, merasa aman dan nyaman dalam melahirkan , dan tidak khawatir akan intervensi SC, kecuali ada hal urgen terjadi,” jelasnya.
Ia mencatat tahun 2020 sebanyak 51 ibu hamil yang pernah SC atau mempunyai faktor risiko SC dapat melahirkan secara alami. Pun di tahun 2021, sebanyak 45 ibu hamil yang pernah SC atau mempunyai faktor risiko dapat melahirkan secara alami.
"Dengan inovasi ini, bumil yang melahirkan normal dapat pulih lebih cepat,” terangnya.
Ia juga mengungkapkan manfaat lain dari inovasi ini. Kata dia, inovasi tersebut mampu mengefisiensi anggaran pada sistem Jaminan Kesehatan Nasional sekitar Rp384 juta.
"Ya, sekitar Rp384 juta dana dapat diefisienkan dengan perhitungan bahwa setiap sesar, klaim terendah yang dibayarkan BPJS adalah Rp4.000.000,” pungkasnya. Untuk diketahui, inovasi tersebut ikut dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Pemprov Sulsel.
Terpisah, Kepala BPJS Kesehatan Lutra, Muhammad Syahrul, mengapresiasi inovasi Kedai Bumil. Syahrul menyebutkan bahwa peserta BPJS Kesehatan, khususnya peserta yang sedang mengandung, sangat merasakan manfaat dari inovasi tersebut.
"Kami mengapresiasi dan sangat mendukung inovasi ini karena pastinya peserta BPJS akan merasakan manfaatnya, khususnya bagi peserta yang sedang hamil, akan merasakan manfaat dari inovasi ini. Semoga inovasi ini terus dikembangkan,” kata dia.
Ia berharap, dengan adanya pengembangan inovasi ini, dapat memberikan pelayanan yang berkualitas, bermutu, efektif dan efisien bagi peserta Jaminan Kesehatan di Kabupaten Lutra . “Selamat dan sukses atas inovasi Dinas Kesehatan ini,” tandasnya.
Sekadar diketahui, inovasi Kedai Bumil yang merupakan inovasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lutra ikut berkompetisi dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) melalui aplikasi Jaringan Inovasi Pelayanan Publik (JIPP) Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.
(tri)