Model Pembangunan Khofifah Percepat Indonesia Jadi Negara Maju
loading...
A
A
A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa berhasil menekan ketimpangan ekonomi warga. Model pembangunan di Jawa Timur dinilai bisa mempercepat Indonesia jadi negara maju.
Angka gini ratio di Jawa Timur per Maret 2021 mencapai 0,374. Naik 0,010 ketimbang September 2020 sebesar 0,364.
Dua tahun sebelumnya, angka gini ratio dapat dipertahankan tidak naik. Angka gini ratio Jawa Timur, lebih rendah ketimbang angka gini ratio nasional.
"Ini memperlihatkan pembangunan di Jawa Timur, lebih berkeadilan ketimbang Indonesia secara keseluruan," kata President Directur Center for Banking Crisis (CBC), Achmad Deni Daruri, Selasa (8/2/2022)
Potret keberhasilan Gubernur Khofifah, lanjut dia, sangat layak dijadikan model pembangunan di Indonesia.
Meratanya pembangunan di Jawa Timur, kata Deni, tercipta karena kontribusi beberapa sektor yang sangat tinggi. Di antaranya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur pada kuartal I 2021 mencapai Rp587,32 triliun. Sebesar 30,94 persen kontribusinya berasal dari sektor industri.
Jika dibandingkan secara nasional, maka kontribusi industri manufaktur terhadap PDB pada triwulan III-2021, mencapai 17,33 persen. Artinya, kontribusi sektor manufaktor Indonesia (nasional) hanya separuh dari Jawa Timur.
Dengan model pembangunan Jawa Timur, maka Indonesia dapat meniru Korea Selatan untuk mensejajarkan diri sebagai negara Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Dari paparan tersebut, kepemimpinan Gubernur Khofifiah yang berhasil menjaga angka gini ratio Jatim per Maret 2021 sebesar 0,374 adalah yang terkecil.
"Khofifah Indar Parawangsa memang tidak mempunyai ambisi untuk menjadi Presiden karena sedang fokus membangun Jawa Timur," tuturnya.
"Namun bangsa ini akan kehilangan momentum jika tidak pernah mengusulkan orang yang satu visi dan misi dengan Gusdur tersebut menjadi calon presiden, karena prestasinya yang luar biasa ini," pungkasnya.
Angka gini ratio di Jawa Timur per Maret 2021 mencapai 0,374. Naik 0,010 ketimbang September 2020 sebesar 0,364.
Dua tahun sebelumnya, angka gini ratio dapat dipertahankan tidak naik. Angka gini ratio Jawa Timur, lebih rendah ketimbang angka gini ratio nasional.
"Ini memperlihatkan pembangunan di Jawa Timur, lebih berkeadilan ketimbang Indonesia secara keseluruan," kata President Directur Center for Banking Crisis (CBC), Achmad Deni Daruri, Selasa (8/2/2022)
Potret keberhasilan Gubernur Khofifah, lanjut dia, sangat layak dijadikan model pembangunan di Indonesia.
Meratanya pembangunan di Jawa Timur, kata Deni, tercipta karena kontribusi beberapa sektor yang sangat tinggi. Di antaranya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur pada kuartal I 2021 mencapai Rp587,32 triliun. Sebesar 30,94 persen kontribusinya berasal dari sektor industri.
Jika dibandingkan secara nasional, maka kontribusi industri manufaktur terhadap PDB pada triwulan III-2021, mencapai 17,33 persen. Artinya, kontribusi sektor manufaktor Indonesia (nasional) hanya separuh dari Jawa Timur.
Dengan model pembangunan Jawa Timur, maka Indonesia dapat meniru Korea Selatan untuk mensejajarkan diri sebagai negara Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Dari paparan tersebut, kepemimpinan Gubernur Khofifiah yang berhasil menjaga angka gini ratio Jatim per Maret 2021 sebesar 0,374 adalah yang terkecil.
"Khofifah Indar Parawangsa memang tidak mempunyai ambisi untuk menjadi Presiden karena sedang fokus membangun Jawa Timur," tuturnya.
"Namun bangsa ini akan kehilangan momentum jika tidak pernah mengusulkan orang yang satu visi dan misi dengan Gusdur tersebut menjadi calon presiden, karena prestasinya yang luar biasa ini," pungkasnya.
(shf)