1.444 Warga Kurang Mampu di Bantaeng Dibekali Pelatihan Usaha
loading...
A
A
A
BANTAENG - Sekitar 1.444 warga kurang mampu di Kabupaten Bantaeng , akan dibekali pelatihan berwirausaha sebagai pengentasan kemiskinan.
Hal ini merupakan bentuk kerjasama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantaeng dengan Kementerian Ketenagakerjaan RI. Warga tersebut yang akan dilatih yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantaeng, Andi Irvandi Langgara mengatakan, kuota 1.444 selama tiga tahun ini adalah untuk masyarakat Bantaeng. Semua peserta akan direkrut berdasarkan data DTKS dan mendapatkan rekomendasi dari pemerintah desa .
"Yang sekarang ini, kita ambil 16 orang per desa. Ada 30 desa yang ikut," kata dia.
Pelatihan ini akan dilakukan terus menerus selama tiga tahun. Mereka yang ikut pelatihan tidak dikenakan biaya apapun alias gratis. "Ini untuk peningkatan SDM kita yang ada di pedesaan," jelasnya.
Bupati Bantaeng , Ilham Azikin mengatakan, pelatihan ini adalah salah satu tindak lanjut kerja sama yang telah ditandatangani antara Pemkab Bantaeng, Kemanaker dan 19 perusahaan swasta berskala nasional. Perjanjian kerja sama ini diteken pada 13 Desember 2021, lalu di Jakarta.
Perjanjian kerja sama itu disaksikan langsung oleh Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziah. Perjanjian kerja sama ini juga melibatkan 19 perusahaan mitra Industri nasional. Beberapa diantaranya adalah Japan Building Maintenance Association (JBMA), PT Semen Padang dan PT Indonsia Morowali Industrial Park.
"Ini adalah bagian dari tindak lanjut atas kerja sama yang ditanda tangani bersama Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziah," kata Ilham Azikin.
Dirjen Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas), Budi Hartawan juga mengakui jika pelatihan ini adalah tindak lanjut dari kerja sama itu. Dia mengatakan, pemerintah kabupaten Bantaeng bersama dengan BLK menyediakan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Kemenaker akan membuka ruang untuk perusahaan.
Dia juga mengaku, Kemenaker akan mengumpulkan kompetensi apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Setelah itu, Kemenaker akan memfasilitasi mereka yang telah mendapatkan sertifikat kompetensi.
"Saya juga mendengar ada kawasan industri di Bantaeng jni. Mereka akan membutuhkan ribuan tenaga kerja. Nantinya kita akan memfasilitasi agar mereka (peserta pelatihan) bisa mengisi ruang industri ini," katanya.
Lihat Juga: Munas II PPJI 2024 Solo Jateng, Minerva Taran Optimistis Hadirkan Kemajuan yang Lebih Baik
Hal ini merupakan bentuk kerjasama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantaeng dengan Kementerian Ketenagakerjaan RI. Warga tersebut yang akan dilatih yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantaeng, Andi Irvandi Langgara mengatakan, kuota 1.444 selama tiga tahun ini adalah untuk masyarakat Bantaeng. Semua peserta akan direkrut berdasarkan data DTKS dan mendapatkan rekomendasi dari pemerintah desa .
"Yang sekarang ini, kita ambil 16 orang per desa. Ada 30 desa yang ikut," kata dia.
Pelatihan ini akan dilakukan terus menerus selama tiga tahun. Mereka yang ikut pelatihan tidak dikenakan biaya apapun alias gratis. "Ini untuk peningkatan SDM kita yang ada di pedesaan," jelasnya.
Bupati Bantaeng , Ilham Azikin mengatakan, pelatihan ini adalah salah satu tindak lanjut kerja sama yang telah ditandatangani antara Pemkab Bantaeng, Kemanaker dan 19 perusahaan swasta berskala nasional. Perjanjian kerja sama ini diteken pada 13 Desember 2021, lalu di Jakarta.
Perjanjian kerja sama itu disaksikan langsung oleh Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziah. Perjanjian kerja sama ini juga melibatkan 19 perusahaan mitra Industri nasional. Beberapa diantaranya adalah Japan Building Maintenance Association (JBMA), PT Semen Padang dan PT Indonsia Morowali Industrial Park.
"Ini adalah bagian dari tindak lanjut atas kerja sama yang ditanda tangani bersama Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziah," kata Ilham Azikin.
Dirjen Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas), Budi Hartawan juga mengakui jika pelatihan ini adalah tindak lanjut dari kerja sama itu. Dia mengatakan, pemerintah kabupaten Bantaeng bersama dengan BLK menyediakan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Kemenaker akan membuka ruang untuk perusahaan.
Dia juga mengaku, Kemenaker akan mengumpulkan kompetensi apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Setelah itu, Kemenaker akan memfasilitasi mereka yang telah mendapatkan sertifikat kompetensi.
"Saya juga mendengar ada kawasan industri di Bantaeng jni. Mereka akan membutuhkan ribuan tenaga kerja. Nantinya kita akan memfasilitasi agar mereka (peserta pelatihan) bisa mengisi ruang industri ini," katanya.
Lihat Juga: Munas II PPJI 2024 Solo Jateng, Minerva Taran Optimistis Hadirkan Kemajuan yang Lebih Baik
(agn)