11 Sekolah di Palembang Terpapar COVID-19, Dinkes Minta PTM Dievaluasi

Selasa, 08 Februari 2022 - 03:28 WIB
loading...
11 Sekolah di Palembang...
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat adanya penambahan jumlah siswa dari 11 sekolah di Kota Palembang yang terpapar COVID-19. Foto SINDOnews
A A A
PALEMBANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat adanya penambahan jumlah siswa dari 11 sekolah di Kota Palembang yang terpapar COVID-19 . Dinkes meminta sekolah segera meninjau kembali Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Kepala Dinkes Sumsel, Lesty Nurainy mengatakan, jika sebelumnya di SMA 6 Palembang terdapat siswa yang terkonfirmasi COVID-19, kini ada 11 sekolah di Palembang yang terdapat kasus COVID-19.

"Yang positif harus segera menjalani isolasi dan dilakukan tracing, serta harus ditinjau kembali untuk pembelajaran di sekolah tersebut. Jadi, kalau ada yang positif segera lakukan 3T yakni tracing, testing dan treatment," ujar Lesty

Lalu ditinjau proses pembelajarannya apakah sebaiknya dilakukan pembelajaran tatap muka secara bertahap misal 50:50," kata Lesty, Senin (8/2/2022).



Dengan bertambahnya jumlah siswa sekolah yang terpapar COVID-19, lanjut Lesty, maka kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) harus kembali dievaluasi. "Harus ditinjau lagi proses pembelajarannya, apakah sebaiknya dilakukan PTM secara bertahap, misal 50:50," ucapnya.

Menurut Lesty, jika pihak sekolah tidak bisa mengatur jumlah siswa yang harus menjalankan PTM, paling tidak harus disiasati 50 persen yang tatap muka, 50 persen lagi secara daring dan dilakukan secara bergantian.

"Jika dari total siswa yang ada dan yang terpapar COVID-19 mencapai 5 persen maka sebaiknya dilakukan pembelajaran daring saja. Jadi harus dilihat terus perkembangannya," pesannya.

Diungkapkan Lesty, bahwa saat ini penularan COVID-19 sedang mengalami peningkatan. Terlebih ada diduga varian Omicron di Palembang, yang penularannya empat kali lebih cepat dari sebelumnya."Yang harus dilakukan tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) dan vaksinasi. Jadi, prokes tetap harus dilakukan dengan ketat dan percepat proses vaksinasi," ungkapnya.

Menurutnya, kalau persentase yang terpapar sudah tinggi, maka harus ada kebijakan khusus, dan memang tidak bisa satu sektor. Untuk itu, kepada sekolah diharapkan memperhatikan anak didiknya untuk menerapkan prokes dengan ketat.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2794 seconds (0.1#10.140)