3 Anak Lempari Mobil di Tol Trans Sumatera Pakai Ketapel demi Konten TikTok
loading...
A
A
A
OKI - Demi membuat sebuah konten tiktok, 3 anak-anak di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan, diamankan polisi lantaran telah melempari mobil dengan ketapel saat melintas di Jalan Tol Pematang Panggang-Kayu Agung Tol Trans Sumatera.
Tiga anak yang masih dibawah umur itu, yakni A, S dan W, yang merupakan warga Lempuing Jaya. Kejadian itu, tepat di KM 290 /400 Tol Pematang Panggang-Kayu Agung.
Dua anak diantaranya berperan melempari mobil dengan ketapel berpeluru batu kecil seplit. Sementara satunya lagi berperan untuk mengambil video rekaman. Video itu kemudian diunggah diakun pribadi miliknya dan viral.
Kapolres OKI AKBP Dili Yanto, melalui Kasat Reskrim AKP Sapta Eka Yanto mengatakan, ketiga anak tersebut ditangkap dan diamankan, pada 4 Februari 2022.
"Dihadapan polisi, ketiga anak ini mengaku tidak ada niat lain hanya iseng demi untuk membuat konten TikTok," katanya, Sabtu (5/2/2022).
Polisi masih terus melakukan pemeriksaan dengan pendampingan orang tua dan juga Kepala desa yang bersangkutan.
"Untuk korban sendiri, hingga saat ini polisi belum menerima laporan. Orang tua diimbau mengawasi anak-anak saat bermain, terutama bermain handphone dan media sosial, jangan sampai merugikan diri sendiri dan orang lain," jelasnya.
Sayangnya, pihak HK sebagai pengelolah tol terkesan bungkam dan tidak hadir diduga sengaja, karena sebelumnya diketahui telah mengganti rugi korban. Sehingga menggangap semuanya sudah clear.
Tiga anak yang masih dibawah umur itu, yakni A, S dan W, yang merupakan warga Lempuing Jaya. Kejadian itu, tepat di KM 290 /400 Tol Pematang Panggang-Kayu Agung.
Dua anak diantaranya berperan melempari mobil dengan ketapel berpeluru batu kecil seplit. Sementara satunya lagi berperan untuk mengambil video rekaman. Video itu kemudian diunggah diakun pribadi miliknya dan viral.
Kapolres OKI AKBP Dili Yanto, melalui Kasat Reskrim AKP Sapta Eka Yanto mengatakan, ketiga anak tersebut ditangkap dan diamankan, pada 4 Februari 2022.
"Dihadapan polisi, ketiga anak ini mengaku tidak ada niat lain hanya iseng demi untuk membuat konten TikTok," katanya, Sabtu (5/2/2022).
Polisi masih terus melakukan pemeriksaan dengan pendampingan orang tua dan juga Kepala desa yang bersangkutan.
"Untuk korban sendiri, hingga saat ini polisi belum menerima laporan. Orang tua diimbau mengawasi anak-anak saat bermain, terutama bermain handphone dan media sosial, jangan sampai merugikan diri sendiri dan orang lain," jelasnya.
Sayangnya, pihak HK sebagai pengelolah tol terkesan bungkam dan tidak hadir diduga sengaja, karena sebelumnya diketahui telah mengganti rugi korban. Sehingga menggangap semuanya sudah clear.
(hsk)