Hadapi Tantangan Inflasi 2022, Menko Airlangga: Pengendalian di Level Daerah Jadi Kunci
loading...
A
A
A
JAKARTA - Untuk memitigasi berbagai tantangan pencapaian inflasi tahun 2022 baik yang berasal dari global maupun domestik, Pemerintah Pusat terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dan Bank Indonesia melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah.
"Penguatan program kerja dan strategi kebijakan pengendalian inflasi di level daerah menjadi strategis dalam mendukung pencapaian inflasi nasional tetap terkendali di tengah risiko-risiko yang dihadapi,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Kamis (3/2/2022).
Airlangga menuturkan, capaian inflasi Januari dipengaruhi oleh pergerakan pada seluruh komponen inflasi dengan komponen inti. Inflasi inti sebesar 0,42 persen (mtm) dan merupakan tertinggi sejak Agustus 2019. Sementara secara tahunan, inflasi inti tercatat sebesar 1,84 persen dan juga tertinggi sejak September 2020.
Peningkatan inflasi inti pada Januari 2022, lanjutnya, disebabkan adanya peningkatan harga komoditas ikan segar, mobil, tarif kontrak rumah dan sewa rumah. Inflasi Volatile Food (VF) tercatat sebesar 1,30 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi VF bulan sebelumnya sebesar 2,32 persen (mtm) maupun rerata historis bulan Januari empat tahun terakhir sebesar 1,66 persen (mtm).
Airlangga mengatakan, beberapa komoditas VF yang dominan menyumbang inflasi Januari antara lain kenaikan harga daging ayam, beras, telur ayam ras dan tomat. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga adalah cabai merah.
"Kenaikan harga beras pada Januari disebabkan oleh rendahnya panen pada bulan November-Desember 2021 disertai dengan terjadinya hidrometeorologi pada awal tahun 2022," ujarnya.
Harga beras di tingkat penggilingan, lanjut Menko, meningkat sebesar 2,23 persen (mtm) dan di tingkat eceran sebesar 0,94 persen (mtm). Kondisi ini diperkirakan masih berlangsung pada Februari, meski tidak setinggi Januari dan kembali stabil mulai Maret karena mulai masuknya musim panen.
"Sementara itu, minyak goreng yang menjadi komoditas paling dominan menyumbang inflasi tahun 2021 dengan andil sebesar 0,31 persen, saat ini kondisinya relatif terkendali dengan andil inflasi mencapai 0,01 persen di Januari 2022," bebernya.
Untuk itu, pemerintah telah melakukan upaya stabilisasi harga minyak goreng . Sebelumnya telah dikeluarkan kebijakan untuk memastikan agar masyarakat dapat memperoleh harga minyak goreng kemasan dengan harga terjangkau Rp14.000,00 per liter yang di mulai pada tanggal 19 Januari 2022.
Kemudian, untuk mengantisipasi kenaikan harga minyak goreng, pemerintah telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng."Kebijakan HET ini berlaku mulai 1 Februari 2022," pungkasnya.
"Penguatan program kerja dan strategi kebijakan pengendalian inflasi di level daerah menjadi strategis dalam mendukung pencapaian inflasi nasional tetap terkendali di tengah risiko-risiko yang dihadapi,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Kamis (3/2/2022).
Airlangga menuturkan, capaian inflasi Januari dipengaruhi oleh pergerakan pada seluruh komponen inflasi dengan komponen inti. Inflasi inti sebesar 0,42 persen (mtm) dan merupakan tertinggi sejak Agustus 2019. Sementara secara tahunan, inflasi inti tercatat sebesar 1,84 persen dan juga tertinggi sejak September 2020.
Peningkatan inflasi inti pada Januari 2022, lanjutnya, disebabkan adanya peningkatan harga komoditas ikan segar, mobil, tarif kontrak rumah dan sewa rumah. Inflasi Volatile Food (VF) tercatat sebesar 1,30 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi VF bulan sebelumnya sebesar 2,32 persen (mtm) maupun rerata historis bulan Januari empat tahun terakhir sebesar 1,66 persen (mtm).
Airlangga mengatakan, beberapa komoditas VF yang dominan menyumbang inflasi Januari antara lain kenaikan harga daging ayam, beras, telur ayam ras dan tomat. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga adalah cabai merah.
"Kenaikan harga beras pada Januari disebabkan oleh rendahnya panen pada bulan November-Desember 2021 disertai dengan terjadinya hidrometeorologi pada awal tahun 2022," ujarnya.
Harga beras di tingkat penggilingan, lanjut Menko, meningkat sebesar 2,23 persen (mtm) dan di tingkat eceran sebesar 0,94 persen (mtm). Kondisi ini diperkirakan masih berlangsung pada Februari, meski tidak setinggi Januari dan kembali stabil mulai Maret karena mulai masuknya musim panen.
"Sementara itu, minyak goreng yang menjadi komoditas paling dominan menyumbang inflasi tahun 2021 dengan andil sebesar 0,31 persen, saat ini kondisinya relatif terkendali dengan andil inflasi mencapai 0,01 persen di Januari 2022," bebernya.
Untuk itu, pemerintah telah melakukan upaya stabilisasi harga minyak goreng . Sebelumnya telah dikeluarkan kebijakan untuk memastikan agar masyarakat dapat memperoleh harga minyak goreng kemasan dengan harga terjangkau Rp14.000,00 per liter yang di mulai pada tanggal 19 Januari 2022.
Kemudian, untuk mengantisipasi kenaikan harga minyak goreng, pemerintah telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng."Kebijakan HET ini berlaku mulai 1 Februari 2022," pungkasnya.
(don)