Atasi Lonjakan Omicron di Jabar, Ridwan Kamil Ambil 3 Langkah Ini
loading...
A
A
A
"Kunjungan langsung ke fasilitas layanan kesehatan seperti RSUD penting untuk melihat kesiapan tenaga kesehatan, cadangan oksigen, dan obat-obatan. Sejauh ini, RSUD sudah siap karena belajar dari kenaikan kasus varian Delta pada 2021 lalu," terangnya.
Di level provinsi, lanjut Kang Emil, pihaknya juga memastikan ketersediaan oksigen di Posko Oksigen Jabar masih mencukupi. Selain itu, warga pun masih bisa memanfaatkan layanan oksigen di aplikasi Pikobar.
Penguatan ketiga adalah mempercepat cakupan vaksinasi booster yang dinilai cukup efektif untuk menghadapi varian Omicron. Menurutnya, jangkauan dan pelaksanaan vaksinasi booster seiring penyisiran warga Jabar yang belum divaksin, baik dosis pertama maupun kedua.
"Cakupan vaksinasi COVID-19 di Jawa Barat paling tinggi di Indonesia. Dengan warga mendapatkan vaksin booster, maka kita mengurangi resiko fatal terpapar Omicron," katanya.
Kang Emil menambahkan, prediksi kenaikan kasus Omicron terjadi di tengah kondisi COVID-19 yang terbilang landai di Jabar. Namun begitu, Kang Emil menekankan bahwa pengendalian yang dilakukan oleh pemerintah dibarengi kesadaran warga untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).
"Saya yakin warga juga sudah pandai melihat dan bisa memilah, agar tetap melakukan prokes. Kasus lagi naik intinya begitu, mohon kewaspadaan jangan menyepelekan. Biasanya, di dalam kebosanan ada kelengahan, di dalam kelengahan ada potensi kita mendapat banyak masalah di pengendalian Covid," paparnya.
"Ekonomi semua lagi bagus ya, jadi jangan sampai ekonomi bagus ini terkendala lagi oleh situasi kita yang tidak disiplin," tandas Kang Emil.
Di level provinsi, lanjut Kang Emil, pihaknya juga memastikan ketersediaan oksigen di Posko Oksigen Jabar masih mencukupi. Selain itu, warga pun masih bisa memanfaatkan layanan oksigen di aplikasi Pikobar.
Penguatan ketiga adalah mempercepat cakupan vaksinasi booster yang dinilai cukup efektif untuk menghadapi varian Omicron. Menurutnya, jangkauan dan pelaksanaan vaksinasi booster seiring penyisiran warga Jabar yang belum divaksin, baik dosis pertama maupun kedua.
"Cakupan vaksinasi COVID-19 di Jawa Barat paling tinggi di Indonesia. Dengan warga mendapatkan vaksin booster, maka kita mengurangi resiko fatal terpapar Omicron," katanya.
Kang Emil menambahkan, prediksi kenaikan kasus Omicron terjadi di tengah kondisi COVID-19 yang terbilang landai di Jabar. Namun begitu, Kang Emil menekankan bahwa pengendalian yang dilakukan oleh pemerintah dibarengi kesadaran warga untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).
"Saya yakin warga juga sudah pandai melihat dan bisa memilah, agar tetap melakukan prokes. Kasus lagi naik intinya begitu, mohon kewaspadaan jangan menyepelekan. Biasanya, di dalam kebosanan ada kelengahan, di dalam kelengahan ada potensi kita mendapat banyak masalah di pengendalian Covid," paparnya.
"Ekonomi semua lagi bagus ya, jadi jangan sampai ekonomi bagus ini terkendala lagi oleh situasi kita yang tidak disiplin," tandas Kang Emil.
(msd)