Menkes Minta ITS Maksimalkan Teknologi untuk Tekan Sebaran COVID-19

Kamis, 11 Juni 2020 - 20:17 WIB
loading...
Menkes Minta ITS Maksimalkan Teknologi untuk Tekan Sebaran COVID-19
Menkes Minta ITS Maksimalkan Teknologi untuk Tekan Sebaran COVID-19. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Menteri Kesehatan (Menkes) Letjen TNI (Pur) Dr dr Terawan Agus Putranto SpRad meminta ITS memaksimalkan teknologi dalam mencari solusi di tengah pandemi.

Kehadiran teknologi menjadi pembeda dalam menekan jumlah penularan COVID-19. (Baca juga: ITS MoU secara Virtual dengan Universitas Pertahanan )

Menkes pun mendorong ITS untuk memodifikasi inovasinya dengan memanfaatkan gelombang suara untuk mengendalikan virus dan berpesan bahwa semua kerja keras ini harus dilandasi dengan kegotong-royongan.

“Kita bisa menghadapi semua kesulitan ini dengan penuh optimisme, sehingga kita bisa menghadapi pandemi dengan baik,” kata Terawan dalam web seminar (webinar) bertema Peran Perguruan Tinggi dalam Menanggulangi COVID-19, Kamis (11/6/2020).

Dia mengatakan, dalam upaya menghadapi COVID-19 ini bukan masalah medis saja, tetapi juga masalah multisektoral dan kerja nyata yang telah ditunjukkan oleh berbagai pihak, termasuk ITS. “Saya bangga karena bagaimana pun, saya menjadi bagian keluarga besar ITS ini. Saya sebagai menteri akan memanfaatkan dalam membantu secara promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif,” kata dia.

Rektor ITS Prof Ashari mengatakan, beberapa kontribusi yang sudah dilakukan ITS sejak dimulainya masa perkuliahan daring pada 16 Maret lalu. Dalam mengawasi dan memastikan kondisi mahasiswanya, ITS membuat pemetaan daring secara reguler melalui survei. “Kami punya jurusan apa di mana titiknya, fakultas apa di mana lokasinya, di Jakarta dan semuanya, kita semua punya,” kata Ashari.

Menurut dia, ITS juga memiliki tiga pilar dalam penanganan COVID-19. Yaitu berbasis teknologi, mengutamakan kesehatan publik, dan membantu ekonomi nasional.

Ashari menjelaskan, ada tiga masa orientasi penanggulangan COVID-19 yang menjadi strategi ITS. Pertama adalah masa COVID-19, kedua adalah masa new normal, dan ketiga adalah orientasi masa depan.

Dalam merealisasikan strategi pada masa COVID-19, ITS memproduksi 28 produk untuk menanggulangi COVID-19. Salah satu di antaranya adalah robot bernama Robot Medical Assistant ITS-Unair (RAISA). Robot RAISA ada tiga jenis, yang pertama sebagai asisten tenaga medis, terdiri dari empat rak dengan beban maksimum 50 kilogram. Kedua, robot untuk bertugas di ruang Intensive Care Unit (ICU), dan ketiga yang bertugas di ruang High Care Unit (HCU) yang dilengkapi disinfektan untuk mensterilkan ruangan dan Alat Pelindung Diri (APD).

Selain RAISA, ITS juga menggandeng PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo). Mereka juga mendonasikan dua unit robot untuk RSUD dr Soetomo Surabaya dan satu robot untuk Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Malang.

Inovasi lain dari ITS adalah adanya robot Violeta yang digunakan untuk mensterilkan ruangan dengan menggunakan teknologi sinar Ultraviolet (UV). “Bisa 99% bakteri terbunuh, tetapi tidak boleh ada manusia di dalam ruangan saat sterilisasi,” kata dia.

Selain itu, ITS juga telah memproduksi 145.000 lebih face shield dan sudah dibagikan ke 25 provinsi di seluruh Indonesia dan mendonasikan ke sejumlah puskesmas dan rumah sakit. Ada juga 20 buah bilik yang terdiri dari 10 bilik fumigasi cairan disinfektan dan 10 bilik injeksi gas ozone.

ITS juga memproduksi dua unit bilik swab untuk mendeteksi COVID-19 dan meluncurkan Emergency Ventilator (EVITS) berbasis lima parameter kesehatan, yang diuji oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK).

Ashari mengatakan, dalam memasuki masa New Normal, ada tiga hal yang ditekankan ITS. Pertama adalah deteksi gejala, di mana ITS harus memastikan semua sivitas akademika dan masyarakat yang terlibat semuanya sehat dengan menggunakan thermal image sensor. Kedua, melakukan pencegahan penularan melalui APD, masker, face shield, termasuk sterilisasi alat dan ruangan. Terakhir, adanya penanganan penderita dengan menerapkan desain kontainer untuk ruang ICU dan isolasi, serta penggunaan RAISA.
(nth)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0999 seconds (0.1#10.140)