Spesialis Pembobol Toko Gentayangan di Mojokerto, Beras Dua Ton Raib
loading...
A
A
A
MOJOKERTO - Kawanan spesialis pembobol toko kembali bergentayangan di Kabupaten Mojokerto. Toko sembako di Dusun Tegalsari, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, menjadi sasarannya.
Pemilik toko, Lastri Ningsih mengaku baru mengetahui aksi pencurian itu saat ia hendak membuka tokonya sekitar pukul 07.00 WIB. Ketika itu, ia kaget saat mendapati dua gembok pintu toko sudah hilang. Spontan ia langsung mengecek isi toko sembako miliknya itu.
”Saat saya cek ke dalam toko, ternyata berasnya sudah tidak ada. Yang hilang sekitar 2 ton lebih. Beras itu sudah dalam bentuk kemasan dan siap jual,” katanya Lastri kepada awak media, Kamis (11/6/2020).(baca juga: 9 Pedagangnya Terpapar COVID-19, Pasar Krempyeng Gresik Ditutup )
Tak hanya itu, kawanan maling yang diperkirakan berjumlah lebih dari dua orang ini juga mengambil mesin jahit karung beras. Bahkan, uang koin recehan yang disimpan di dalam laci meja kasir juga diembat kawanan pencuri ini.
”Kalau uang recehnya, saya tidak sempat menghitung. Kemungkinan tidak sampai ratusan ribu. Karena itu memang saya siapkan untuk kembalian. Untuk kerugiannya sekitar Rp20 jutaan lah,” terang Lastri.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Mojoanyar Iptu Suroto mengatakan, hingga saat ini petugas kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian pasca menerima laporan korban.
”Kita sudah terjunkan tim ke lapangan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Kemungkinan kejadian tersebut dilakukan saat tengah malam, sebab kejadian tersebut baru diketahui pada pagi hari saat pemilik hendak membuka tokonya,” kata Suroto.
Dari hasil olah TKP, Suroto menduga jika aksi pencurian di toko sembako dilakukan lebih dari satu orang. Modusnya, para pelaku menjebol dua gembok toko kemudian membawa lari isi toko. Biasanya sasaran kawanan pencurian ini merupakan bahan makanan yang mudah dijual.
"Sementara ini kami masih lidik. Dugaan sementara lebih dari satu orang, namun kami belum berani berspekulasi karena masih melakukan penyelidikan, kita juga masih mencari barang bukti lain,” tandas Suroto.
Pemilik toko, Lastri Ningsih mengaku baru mengetahui aksi pencurian itu saat ia hendak membuka tokonya sekitar pukul 07.00 WIB. Ketika itu, ia kaget saat mendapati dua gembok pintu toko sudah hilang. Spontan ia langsung mengecek isi toko sembako miliknya itu.
”Saat saya cek ke dalam toko, ternyata berasnya sudah tidak ada. Yang hilang sekitar 2 ton lebih. Beras itu sudah dalam bentuk kemasan dan siap jual,” katanya Lastri kepada awak media, Kamis (11/6/2020).(baca juga: 9 Pedagangnya Terpapar COVID-19, Pasar Krempyeng Gresik Ditutup )
Tak hanya itu, kawanan maling yang diperkirakan berjumlah lebih dari dua orang ini juga mengambil mesin jahit karung beras. Bahkan, uang koin recehan yang disimpan di dalam laci meja kasir juga diembat kawanan pencuri ini.
”Kalau uang recehnya, saya tidak sempat menghitung. Kemungkinan tidak sampai ratusan ribu. Karena itu memang saya siapkan untuk kembalian. Untuk kerugiannya sekitar Rp20 jutaan lah,” terang Lastri.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Mojoanyar Iptu Suroto mengatakan, hingga saat ini petugas kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian pasca menerima laporan korban.
”Kita sudah terjunkan tim ke lapangan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Kemungkinan kejadian tersebut dilakukan saat tengah malam, sebab kejadian tersebut baru diketahui pada pagi hari saat pemilik hendak membuka tokonya,” kata Suroto.
Dari hasil olah TKP, Suroto menduga jika aksi pencurian di toko sembako dilakukan lebih dari satu orang. Modusnya, para pelaku menjebol dua gembok toko kemudian membawa lari isi toko. Biasanya sasaran kawanan pencurian ini merupakan bahan makanan yang mudah dijual.
"Sementara ini kami masih lidik. Dugaan sementara lebih dari satu orang, namun kami belum berani berspekulasi karena masih melakukan penyelidikan, kita juga masih mencari barang bukti lain,” tandas Suroto.
(msd)