Developer Perumahan Green Village Singosari Malang Bangun Tembok 2 Meter, Warga Tak Bisa Lewat

Senin, 24 Januari 2022 - 16:48 WIB
loading...
Developer Perumahan Green Village Singosari Malang Bangun Tembok 2 Meter, Warga Tak Bisa Lewat
Akses warga perumahan dan perkampungan di Singosari terpisahkan tembok setinggi dua meter. Foto/Avirista
A A A
MALANG - Warga di Dusun Karangwaru, Kelurahan Candirenggo, Singosari tak bisa melakukan mobilitas leluasa, pasca sebuah tembok yang menutupi jalan. Tembok tinggi terpasang memisahkan warga antara Perumahan Green Village Singosari dengan warga di perkampungan RT 3 RW 10 Desa Candirenggo, Kelurahan Candirenggo, Singosari, yang dibuat developer perumahan.

Pantauan MNC Portal Senin siang (24/1/2022), tembok setinggi dua meter dengan panjang sekitar 20 meter terpasang di lokasi. Pengakuan sejumlah warga, tembok ini sudah sepekan lebih terpasang.

Baca juga: Sidang Tubagus Joddy Sopir Vanessa Angel akan Digelar Virtual

Tembok tinggi itu memisahkan antara dua perumahan dan perkampungan warga. Tembok dari beton ini membuat enam warga di perkampungan RT 2 dan RT 3 RW 10 Dusun Karangwaru, Kelurahan Candirenggo, tak bisa keluar masuk.

Selain itu interaksi sosial antara warga perumahan dan perkampungan menjadi terganggu. Alhasil warga perumahan pun harus memutar jauh melewati akses pintu perumahan depan, bila harus memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Demi mempermudah akses mobilitas, warga kampung memasang tangga di balik tembok yang terpasang di perumahan. Sementara di sisi permukiman, pemilik rumah Subandi (50) memberikan akses ke warga yang keluar masuk ke perumahan, dengan memasang kursi di depan rumahnya.

Subandi merupakan satu dari sejumlah warga yang terdampak akses penutupan jalan. Akibat penutupan jalan ini ia pun tak bisa beraktivitas normal, lantaran sepeda motornya tak bisa keluar.

Guna mengakses jalan keluar, Subandi dan warga lain bergotong royong membuatkan jalan alternatif dibalik tembok perkampungan warga, sejak Minggu 23 Januari 2022 kemarin. Warga pun terpaksa menjebol tembok bangunan rumah milik Wandi, demi membuatkan akses jalan kepada Subandi untuk keluar masuk.

Baca juga: Nyalakan Tanda Bahaya, Pasien COVID-19 Omicron di Kota Malang Terus Bertambah

Terlihat hanya akses jalan selebar sekitar 50 sentimeter yang dapat dimanfaatkan warga untuk melintas. Itu pun akses jalan hanya dapat dimanfaatkan pejalan kaki, bukan untuk akses sepeda motor.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1733 seconds (0.1#10.140)