Hari Jadi Luwu dan HPRL Momen Satukan Tekad untuk Luwu Raya
loading...
A
A
A
LUWU - Empat Kepala Daerah di Tana Luwu, Bupati Luwu, Basmin Mattayang, Wali Kota Palopo, HM Judas Amir, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani dan Bupati Luwu Timur, Budiman, sepakat mendorong kesamaan tekad untuk memajukan Luwu Raya.
Termasuk diantaranya percepatan mendorong terbentuknya Kabupaten Luwu Tengah dan terciptanya Provinsi Luwu Raya.
Bupati Luwu, Basmin Mattayang, menyampaikan memperingati Hari Jadi Luwu ke-754 dan hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke-76 itu adalah momentum sejarah. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya.
Dirinya mengatakan, memperingati, Hari Perlawanan Rakyat Luwu itu adalah sebagai bukti bahwa generasi pelanjut ini konsisten menghargai jasa para pahlawan pendahulu. "Begitu juga dengan para tokoh yang terkait dalam Perjuangan Rakyat Luwu, sama juga, semua ini pemimpin sejarah yang digoreskan oleh para pendahulu kita yang harus kita junung tinggi umtuk memaknai kehidupan berbangsa dan bernegara," ujarnya.
Mengenai Luwu Tengah, Basmin Mattayang, berpendapat, sebagai pemerintah memang harus berusaha maksimal upaya pembentukan Luwu Tengah dan itu telah dilakukan pemerintah dan seluruh pihak di Tana Luwu.
"Bahkan telah saya lakukan sejak periode pertama saja menjabat sebagai Bupati Luwu. Perlu pula kita ketahui bersama, persoalan pemekaran Luwu Tengah saat ini ranahnya sudah di tangan pemerintah pusat dan itu kita ketahui bersama terkendala kebijakan moratorium, regulasi yang harus dijunjung tinggi," ujarnya.
"Tetapi apapun itu, kita harus selalu berusaha maksimal, bagaimana supaya Luwu Tengah ini bisa segera terwujud, Provinsi Tana Luwu bisa segera terwujud, tetapi yang tidak kalah pentingnya itu adalah kesamaan visi, bagaimana kita membangun komitmen kebersamaan supaya orang Luwu itu bisa bersatu, satu visi soal Luwu Tengah," lanjutnya.
Urgensi pembentukan Luwu Tengah, menurut Bupati Luwu dua periode ini memang mesti dilakukan oleh pemerintah pusat jika melihat dari pelbagai sisi, diantara pelayanan.
"Tujuan utama dan sasaran utama kita adalah bagaimana mendorong pemerataan anggaran ke daerah, termasuk ke Luwu Tengah nanti, selanjutnya bagaimana kita melakukan pendekatan pelayanan publik," urainya.
"Sasaran utama kita adalah bagaimana mengatasi tingkat kesulitan pelayanan publik. Kalau dia orang Walmas datang ke Belopa hanya urus KTP, memang KTP nya gratis, tapi biaya perjalanan, makannya di Belopa tidak dijamin," lanjutnya.
Karena itu kata Basmi Mattayang, menjadi tujuan utama kita adalah, pertama pendekatan pelayanan publik. "Nah setelah itu pasti semua terukur, peningkatan ekonomi, stabilitas ekonominya, pasti ikut itu, karena itu yang paling utama dulu adalah bagaimana supaya bisa terbentuk Luwu Tengah ini," sebutnya.
Senada disampaikan Wali Kota Palopo, HM Judas Amir, peringatan HJL ke-754 dan HPRL ke-76 harus menjadi momen kesepahaman visi dan misi Luwu Raya ke depan.
"Berbiacara Luwu Tengah dan Provinsi Luwu Raya, tentu ini menjadi komitmen kita bersama yang harus kita jaga semangatnya. Bupati Luwu, saya selaku Wali Kota Palopo, Bupati Luwu Utara dan Bupati Luwu Timur, sama-sama memikirkan hal ini sejak lama," katanya.
Menurutnya, itu semua bisa terwujud kembali ke diri kita orang Luwu. "Mari kita memperlihatkan gelagak yang baik, yang teguh dan ikut mensejahterakan daerah kita, Insyallah, Luwu Tengah dan Provinsi Luwu Raya, akan terwujud nantinya," katanya.
Menurutnya komitmen kebersamaan Pemda di Luwu Raya bisa dilihat dari komitmen 4 kepala daerah di Tana Luwu ini, sudah sepakat untuk saling bergantian dalam setiap tahun untuk memperingatinya. Terkait dengan peringatan tersebut, tentu paling tidak masing-masing punya arti.
"Hari Jadi Luwu yang ke-754 saat ini, pertanda bahwa kita ini orang Luwu sudah sangat dewasa. Marilah kita ber-Tana Luwu yang santun, yang berertika dan yang mengikuti ketentuan-ketentuan agama kita, dan ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan negara kita, itu yang harus didalami," ujarnya.
Di Kota Belopa Kabupaten Luwu sendiri, selain dilaksanakan puncak acara peringatan HJL dan HPRL, juga melaksanakan kegiatan diantaranya pertandingan sepak bola antar Pemda dan DPRD Luwu Raya, pasar rakyat ekonomi kreatif, pekan budaya Sengerenna Luwu yang dipusatkan di Baruga Arung Senga Kota Belopa, dari tanggal 23 hingga 26 Januari.
Termasuk diantaranya percepatan mendorong terbentuknya Kabupaten Luwu Tengah dan terciptanya Provinsi Luwu Raya.
Bupati Luwu, Basmin Mattayang, menyampaikan memperingati Hari Jadi Luwu ke-754 dan hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke-76 itu adalah momentum sejarah. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya.
Dirinya mengatakan, memperingati, Hari Perlawanan Rakyat Luwu itu adalah sebagai bukti bahwa generasi pelanjut ini konsisten menghargai jasa para pahlawan pendahulu. "Begitu juga dengan para tokoh yang terkait dalam Perjuangan Rakyat Luwu, sama juga, semua ini pemimpin sejarah yang digoreskan oleh para pendahulu kita yang harus kita junung tinggi umtuk memaknai kehidupan berbangsa dan bernegara," ujarnya.
Mengenai Luwu Tengah, Basmin Mattayang, berpendapat, sebagai pemerintah memang harus berusaha maksimal upaya pembentukan Luwu Tengah dan itu telah dilakukan pemerintah dan seluruh pihak di Tana Luwu.
"Bahkan telah saya lakukan sejak periode pertama saja menjabat sebagai Bupati Luwu. Perlu pula kita ketahui bersama, persoalan pemekaran Luwu Tengah saat ini ranahnya sudah di tangan pemerintah pusat dan itu kita ketahui bersama terkendala kebijakan moratorium, regulasi yang harus dijunjung tinggi," ujarnya.
"Tetapi apapun itu, kita harus selalu berusaha maksimal, bagaimana supaya Luwu Tengah ini bisa segera terwujud, Provinsi Tana Luwu bisa segera terwujud, tetapi yang tidak kalah pentingnya itu adalah kesamaan visi, bagaimana kita membangun komitmen kebersamaan supaya orang Luwu itu bisa bersatu, satu visi soal Luwu Tengah," lanjutnya.
Urgensi pembentukan Luwu Tengah, menurut Bupati Luwu dua periode ini memang mesti dilakukan oleh pemerintah pusat jika melihat dari pelbagai sisi, diantara pelayanan.
"Tujuan utama dan sasaran utama kita adalah bagaimana mendorong pemerataan anggaran ke daerah, termasuk ke Luwu Tengah nanti, selanjutnya bagaimana kita melakukan pendekatan pelayanan publik," urainya.
"Sasaran utama kita adalah bagaimana mengatasi tingkat kesulitan pelayanan publik. Kalau dia orang Walmas datang ke Belopa hanya urus KTP, memang KTP nya gratis, tapi biaya perjalanan, makannya di Belopa tidak dijamin," lanjutnya.
Karena itu kata Basmi Mattayang, menjadi tujuan utama kita adalah, pertama pendekatan pelayanan publik. "Nah setelah itu pasti semua terukur, peningkatan ekonomi, stabilitas ekonominya, pasti ikut itu, karena itu yang paling utama dulu adalah bagaimana supaya bisa terbentuk Luwu Tengah ini," sebutnya.
Senada disampaikan Wali Kota Palopo, HM Judas Amir, peringatan HJL ke-754 dan HPRL ke-76 harus menjadi momen kesepahaman visi dan misi Luwu Raya ke depan.
"Berbiacara Luwu Tengah dan Provinsi Luwu Raya, tentu ini menjadi komitmen kita bersama yang harus kita jaga semangatnya. Bupati Luwu, saya selaku Wali Kota Palopo, Bupati Luwu Utara dan Bupati Luwu Timur, sama-sama memikirkan hal ini sejak lama," katanya.
Menurutnya, itu semua bisa terwujud kembali ke diri kita orang Luwu. "Mari kita memperlihatkan gelagak yang baik, yang teguh dan ikut mensejahterakan daerah kita, Insyallah, Luwu Tengah dan Provinsi Luwu Raya, akan terwujud nantinya," katanya.
Menurutnya komitmen kebersamaan Pemda di Luwu Raya bisa dilihat dari komitmen 4 kepala daerah di Tana Luwu ini, sudah sepakat untuk saling bergantian dalam setiap tahun untuk memperingatinya. Terkait dengan peringatan tersebut, tentu paling tidak masing-masing punya arti.
"Hari Jadi Luwu yang ke-754 saat ini, pertanda bahwa kita ini orang Luwu sudah sangat dewasa. Marilah kita ber-Tana Luwu yang santun, yang berertika dan yang mengikuti ketentuan-ketentuan agama kita, dan ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan negara kita, itu yang harus didalami," ujarnya.
Di Kota Belopa Kabupaten Luwu sendiri, selain dilaksanakan puncak acara peringatan HJL dan HPRL, juga melaksanakan kegiatan diantaranya pertandingan sepak bola antar Pemda dan DPRD Luwu Raya, pasar rakyat ekonomi kreatif, pekan budaya Sengerenna Luwu yang dipusatkan di Baruga Arung Senga Kota Belopa, dari tanggal 23 hingga 26 Januari.
(agn)