Sejumlah Kapal Urung Melaut karena Angin Kencang dan Gelombang Tinggi
loading...
A
A
A
PANGKEP - Sejumlah Kapal Kargo dan Kapal Nelayan Transportasi antar pulau terlihat bersandar di dermaga Pelabuhan Maccini Baji, di Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep, pada Rabu, (19/01/2022).
Kapal-kapal ini sudah sepekan lebih bersandar di dermaga pelabuhan, pemilik kapal enggan berlayar lantaran ketinggian ombak di perairan laut Pangkep mencapai 1,5 hingga 2,5 meter dengan kecepatan angin mencapai 300 knot.
Akibat Cuaca Ekstrem inilah, Unit Pelabuhan Kelas II Maccini Baji Syahbandar Pangkep mengeluarkan maklumat pelayaran, untuk sementara menunda Kapal-kapal berlayar dari pelabuhan Maccini Baji dan wilayah kerja Pelabuhan Biringkassi .
Penundaan berlayar dilakukan berdasarkan surat edaran dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terkait dengan cuaca ekstrem dan gelombang tinggi yang melanda perairan Sulawesi hingga beberapa hari ke depan.
Salah seorang warga yang merupakan Nahkoda Kapal Darmawi mengatakan, sudah beberapa hari berada di dermaga pelabuhan , dirinya enggan melaut lantaran belum ada izin dari pihak syahbandar untuk berlayar.
"Sudah 10 hari belum berangkat, belum ada izin dari syahbandar untuk berlayar akibat faktor cuaca. Informasi dari pulau ketinggian gelombang sekitar 2 meteran lebih, sejauh ini masih bermalam di dermaga sambil menunggu izin dari syahbandar. Tujuannya ke Kecamatan Liukang Tangayya mengangkut sembako, kecamatan terluar Pangkep berbatasan pulau NTB Lombok," ujarnya.
Kepala Kantor Syahbandar kelas II Maccini Baji Kapten Ramlah menuturkan, penundaan izin berlayar sementara dikeluarkan untuk menghindari bahaya akibat cuaca ekstrem.
"Untuk mengenai cuaca buruk kami akan menunda kapal-kapal yang akan berangkat dari pelabuhan Maccini Baji dan pelabuhan Biring Kassi dengan tetap memperhatikan perkiraan cuaca dari BMKG," katanya.
Dirinya mengatakan, y melihat perkiraan cuaca dari BMKG yang mana saat ini ketinggian gelombang sudah 1,5 sampai dengan 2,5 meter terus kecepatan angin 300 knot.
"Kami antisipasi dengan mengeluarkan maklumat pelayaran untuk menunda kapal kapal yang akan berlayar dari pelabuhan Maccini Baji dan wilayah kerja kami pelabuhan Biring Kassi," tegasnya.
Pihak Syahbandar Pangkep pun mengkondisikan, jika dalam beberapa hari ke depan cuaca kembali normal, maka kapal- kapal yang sempat mengalami penundaan berlayar akan kembali diperbolehkan untuk berlayar menuju tujuan masing-masing.
Diketahui Selama cuaca ekstrem terjadi, Petugas Syahbandar intens mensosialisasikan kepada pemilik kapal dan nelayan untuk selalu memperhatikan peralatan keselamatan dan peralatan navigasi dan harus berpedoman ke BMKG.
Kapal-kapal ini sudah sepekan lebih bersandar di dermaga pelabuhan, pemilik kapal enggan berlayar lantaran ketinggian ombak di perairan laut Pangkep mencapai 1,5 hingga 2,5 meter dengan kecepatan angin mencapai 300 knot.
Akibat Cuaca Ekstrem inilah, Unit Pelabuhan Kelas II Maccini Baji Syahbandar Pangkep mengeluarkan maklumat pelayaran, untuk sementara menunda Kapal-kapal berlayar dari pelabuhan Maccini Baji dan wilayah kerja Pelabuhan Biringkassi .
Penundaan berlayar dilakukan berdasarkan surat edaran dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terkait dengan cuaca ekstrem dan gelombang tinggi yang melanda perairan Sulawesi hingga beberapa hari ke depan.
Salah seorang warga yang merupakan Nahkoda Kapal Darmawi mengatakan, sudah beberapa hari berada di dermaga pelabuhan , dirinya enggan melaut lantaran belum ada izin dari pihak syahbandar untuk berlayar.
"Sudah 10 hari belum berangkat, belum ada izin dari syahbandar untuk berlayar akibat faktor cuaca. Informasi dari pulau ketinggian gelombang sekitar 2 meteran lebih, sejauh ini masih bermalam di dermaga sambil menunggu izin dari syahbandar. Tujuannya ke Kecamatan Liukang Tangayya mengangkut sembako, kecamatan terluar Pangkep berbatasan pulau NTB Lombok," ujarnya.
Kepala Kantor Syahbandar kelas II Maccini Baji Kapten Ramlah menuturkan, penundaan izin berlayar sementara dikeluarkan untuk menghindari bahaya akibat cuaca ekstrem.
"Untuk mengenai cuaca buruk kami akan menunda kapal-kapal yang akan berangkat dari pelabuhan Maccini Baji dan pelabuhan Biring Kassi dengan tetap memperhatikan perkiraan cuaca dari BMKG," katanya.
Dirinya mengatakan, y melihat perkiraan cuaca dari BMKG yang mana saat ini ketinggian gelombang sudah 1,5 sampai dengan 2,5 meter terus kecepatan angin 300 knot.
"Kami antisipasi dengan mengeluarkan maklumat pelayaran untuk menunda kapal kapal yang akan berlayar dari pelabuhan Maccini Baji dan wilayah kerja kami pelabuhan Biring Kassi," tegasnya.
Pihak Syahbandar Pangkep pun mengkondisikan, jika dalam beberapa hari ke depan cuaca kembali normal, maka kapal- kapal yang sempat mengalami penundaan berlayar akan kembali diperbolehkan untuk berlayar menuju tujuan masing-masing.
Diketahui Selama cuaca ekstrem terjadi, Petugas Syahbandar intens mensosialisasikan kepada pemilik kapal dan nelayan untuk selalu memperhatikan peralatan keselamatan dan peralatan navigasi dan harus berpedoman ke BMKG.
(agn)