Pendidikan Karakter Menurun Disebut Jadi Penyebab Deretan Kasus Pelajar

Senin, 17 Januari 2022 - 09:02 WIB
loading...
Pendidikan Karakter Menurun Disebut Jadi Penyebab Deretan Kasus Pelajar
Pendidikan karakter anak menurun selama dua tahun terakhir disebut menjadi salah satu penyebab deretan kasus pelajar yang heboh belakangan ini. Foto/Ilustrasi
A A A
MAKASSAR - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar menyebut pendidikan karakter anak menurun selama dua tahun terakhir. Hal itu menjadi salah satu penyebab deretan kasus pelajar yang heboh belakangan ini.

Terbaru, video pelajar sedang bercumbu di ruang publik kembali bikin heboh. Aksi mereka di tepi jalan memperlihatkan perbuatan tidak senonoh viral di media sosial. Kejadian itu diduga terjadi di Jalan Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

Video berdurasi 15 detik itu pun langsung menjadi perhatian. Disdik Makassar mengaku akan segera menelusuri pemeran dalam video yang viral tersebut. Apalagi polisi juga sudah menyelidiki kasus ini.

Sebelumnya, publik dihebohkan dengan video perundungan siswa salah satu SMP Negeri, pekan lalu. Dalam video tersebut terekam seorang siswa sedang dipukuli dan disaksikan sejumlah siswa lainnya, hingga akhirnya viral di media sosial.



“Ini kan dua tahun lebih di rumah. Itu mempengaruhi pendidikan karakter. Nah inilah yang kita hindari, makanya pengawasan harus ketat. Pendidikan krakter kita menurun,” ucap Kadisdik Makassar, Muhyiddin Mustakim, kepada SINDOnews, Minggu (16/1/2022).

Menurutnya, apa yang terjadi belakangan ini merupakan fenomena baru. Banyak pelajar yang tidak lagi berpikir panjang dalam melakukan tindakan, khususnya di tempat-tempat umum atau ruang publik.

“Iya fenomena baru. Makanya memang perlu terkait masalah moral dan krakter. Makanya dengan kajadian ini tentu kami dari Dinas Pendidikan semakin memperkuat pendidikan karakter anak. Etika juga,” sebutnya.

Muhyiddin menyampaikan bakal menyikapi fenomena ini secara serius. Pihaknya akan segera meminta setiap sekolah melakukan asesmen terhadap masing-masing peserta didiknya. Lalu dibuatkan kurikulum baru.

“Jadi kita melihat nanti di situ berdasarkan hasil asesmen karakter anak, termasuk bakat dan kreativitas anak itu bisa dilihat. Inilah yang kita dorong,” bebernya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.9254 seconds (0.1#10.140)