Pendidikan Karakter Menurun Disebut Jadi Penyebab Deretan Kasus Pelajar
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar menyebut pendidikan karakter anak menurun selama dua tahun terakhir. Hal itu menjadi salah satu penyebab deretan kasus pelajar yang heboh belakangan ini.
Terbaru, video pelajar sedang bercumbu di ruang publik kembali bikin heboh. Aksi mereka di tepi jalan memperlihatkan perbuatan tidak senonoh viral di media sosial. Kejadian itu diduga terjadi di Jalan Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.
Video berdurasi 15 detik itu pun langsung menjadi perhatian. Disdik Makassar mengaku akan segera menelusuri pemeran dalam video yang viral tersebut. Apalagi polisi juga sudah menyelidiki kasus ini.
Sebelumnya, publik dihebohkan dengan video perundungan siswa salah satu SMP Negeri, pekan lalu. Dalam video tersebut terekam seorang siswa sedang dipukuli dan disaksikan sejumlah siswa lainnya, hingga akhirnya viral di media sosial.
“Ini kan dua tahun lebih di rumah. Itu mempengaruhi pendidikan karakter. Nah inilah yang kita hindari, makanya pengawasan harus ketat. Pendidikan krakter kita menurun,” ucap Kadisdik Makassar, Muhyiddin Mustakim, kepada SINDOnews, Minggu (16/1/2022).
Menurutnya, apa yang terjadi belakangan ini merupakan fenomena baru. Banyak pelajar yang tidak lagi berpikir panjang dalam melakukan tindakan, khususnya di tempat-tempat umum atau ruang publik.
“Iya fenomena baru. Makanya memang perlu terkait masalah moral dan krakter. Makanya dengan kajadian ini tentu kami dari Dinas Pendidikan semakin memperkuat pendidikan karakter anak. Etika juga,” sebutnya.
Muhyiddin menyampaikan bakal menyikapi fenomena ini secara serius. Pihaknya akan segera meminta setiap sekolah melakukan asesmen terhadap masing-masing peserta didiknya. Lalu dibuatkan kurikulum baru.
“Jadi kita melihat nanti di situ berdasarkan hasil asesmen karakter anak, termasuk bakat dan kreativitas anak itu bisa dilihat. Inilah yang kita dorong,” bebernya.
Akan tetapi, Muhyiddin mengaku tetap butuh peran serta orang tua untuk menyikapi persoalan ini. Orang tua diharapkan juga terus meningkatkan kontrolnya terhadap anak-anak yang beraktivitas di luar rumah.
“Tidak apa-apa kita tanya, namanya kan kontrol. Apalagi kalau sudah di luar jam sekolah. Dan pihak sekolah nanti juga menyampaikan seperti itu. Jadi harus ada kerja sama antara orang tua dan guru,” tukasnya.
Ketua Dewan Pendidikan Kota Makassar Rudianto Lallo mengemukakan kualitas pendidikan adalah hal terpenting saat ini. Sebab selama masa pandemi Covid-19 kualitas pendidikan sangat terpukul.
“Kita harus akui sejak pandemi melanda kualitas pendidikan kita termasuk di Makassar menurun drastis. Inilah tugas pemerintah untuk kembali meningkatkan kualitas pendidikan tersebut,” kata dia.
Menurutnya, memang perlu ada evaluasi besar-besaran terhadap situasi pendidikan di Kota Makassar.
“Saya percayakan ke Pemerintah Kota untuk mengurus ini. Tentu kita siap mendukung,” tandasnya.
Terbaru, video pelajar sedang bercumbu di ruang publik kembali bikin heboh. Aksi mereka di tepi jalan memperlihatkan perbuatan tidak senonoh viral di media sosial. Kejadian itu diduga terjadi di Jalan Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.
Video berdurasi 15 detik itu pun langsung menjadi perhatian. Disdik Makassar mengaku akan segera menelusuri pemeran dalam video yang viral tersebut. Apalagi polisi juga sudah menyelidiki kasus ini.
Sebelumnya, publik dihebohkan dengan video perundungan siswa salah satu SMP Negeri, pekan lalu. Dalam video tersebut terekam seorang siswa sedang dipukuli dan disaksikan sejumlah siswa lainnya, hingga akhirnya viral di media sosial.
“Ini kan dua tahun lebih di rumah. Itu mempengaruhi pendidikan karakter. Nah inilah yang kita hindari, makanya pengawasan harus ketat. Pendidikan krakter kita menurun,” ucap Kadisdik Makassar, Muhyiddin Mustakim, kepada SINDOnews, Minggu (16/1/2022).
Menurutnya, apa yang terjadi belakangan ini merupakan fenomena baru. Banyak pelajar yang tidak lagi berpikir panjang dalam melakukan tindakan, khususnya di tempat-tempat umum atau ruang publik.
“Iya fenomena baru. Makanya memang perlu terkait masalah moral dan krakter. Makanya dengan kajadian ini tentu kami dari Dinas Pendidikan semakin memperkuat pendidikan karakter anak. Etika juga,” sebutnya.
Muhyiddin menyampaikan bakal menyikapi fenomena ini secara serius. Pihaknya akan segera meminta setiap sekolah melakukan asesmen terhadap masing-masing peserta didiknya. Lalu dibuatkan kurikulum baru.
“Jadi kita melihat nanti di situ berdasarkan hasil asesmen karakter anak, termasuk bakat dan kreativitas anak itu bisa dilihat. Inilah yang kita dorong,” bebernya.
Akan tetapi, Muhyiddin mengaku tetap butuh peran serta orang tua untuk menyikapi persoalan ini. Orang tua diharapkan juga terus meningkatkan kontrolnya terhadap anak-anak yang beraktivitas di luar rumah.
“Tidak apa-apa kita tanya, namanya kan kontrol. Apalagi kalau sudah di luar jam sekolah. Dan pihak sekolah nanti juga menyampaikan seperti itu. Jadi harus ada kerja sama antara orang tua dan guru,” tukasnya.
Ketua Dewan Pendidikan Kota Makassar Rudianto Lallo mengemukakan kualitas pendidikan adalah hal terpenting saat ini. Sebab selama masa pandemi Covid-19 kualitas pendidikan sangat terpukul.
“Kita harus akui sejak pandemi melanda kualitas pendidikan kita termasuk di Makassar menurun drastis. Inilah tugas pemerintah untuk kembali meningkatkan kualitas pendidikan tersebut,” kata dia.
Menurutnya, memang perlu ada evaluasi besar-besaran terhadap situasi pendidikan di Kota Makassar.
“Saya percayakan ke Pemerintah Kota untuk mengurus ini. Tentu kita siap mendukung,” tandasnya.
(agn)