Rapid Test ASN dan TKPK, Dinkes Solo Temukan 7 Hasil Reaktif Corona
loading...
A
A
A
SOLO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo menemukan tujuh orang reaktif saat rapid test kepada aparatur sipil negara (ASN) dan tenaga kontrak perjanjian kerja (TKPK), Rabu (10/6/2020). Mereka diminta untuk karantina mandiri sebelum dilaksanakan swab tenggorokan guna memastikan positif corona virus (COVID-19).
Kepala Dinkes Solo Siti Wahyuningsih mengemukakan, sampel yang diambil merupakan ASN atau TKPK yang berada di pelayanan paling depan. Sebanyak 342 orang mengikuti rapid test yang berlangsung di Pendapi Gede Balaikota Solo. “Hasilnya ada 7 orang yang reaktif, nanti segera akan kami hubungi personal untuk dijadwalkan swab,” terang Siti Wahyuningsih, Rabu (10/6/2020).
Pihaknya berharap hasil swab tenggorokan nanti tidak ada yang positif COVID-19. Mereka juga disarankan untuk karantina mandiri. Pihaknya akan menghubungi pimpinan OPD tempat ASN atau TKPK tersebut bekerja agar diizinkan karantina mandiri hingga hasil swab jadi. ( )
Rapid test yang digelar Dinkes Solo sejauh ini telah menyasar antara 3.000-4.000 orang. Sekitar 1,9% di antaranya reaktif dan tergolong relatif kecil.
Saat rapid test tahap pertama sebelum Lebaran, pihaknya hanya menemukan dua yang reaktif. Sedangkan setelah Lebaran atau tahap kedua, ditemukan 14 orang reaktif. Ditegaskannya, rapid test hanya untuk screening dan tidak bisa untuk penegakan diagnosa COVID-19. “Reaktif itu bisa saja infeksi dari yang lain,” tandasnya.
Kepala Dinkes Solo Siti Wahyuningsih mengemukakan, sampel yang diambil merupakan ASN atau TKPK yang berada di pelayanan paling depan. Sebanyak 342 orang mengikuti rapid test yang berlangsung di Pendapi Gede Balaikota Solo. “Hasilnya ada 7 orang yang reaktif, nanti segera akan kami hubungi personal untuk dijadwalkan swab,” terang Siti Wahyuningsih, Rabu (10/6/2020).
Pihaknya berharap hasil swab tenggorokan nanti tidak ada yang positif COVID-19. Mereka juga disarankan untuk karantina mandiri. Pihaknya akan menghubungi pimpinan OPD tempat ASN atau TKPK tersebut bekerja agar diizinkan karantina mandiri hingga hasil swab jadi. ( )
Rapid test yang digelar Dinkes Solo sejauh ini telah menyasar antara 3.000-4.000 orang. Sekitar 1,9% di antaranya reaktif dan tergolong relatif kecil.
Saat rapid test tahap pertama sebelum Lebaran, pihaknya hanya menemukan dua yang reaktif. Sedangkan setelah Lebaran atau tahap kedua, ditemukan 14 orang reaktif. Ditegaskannya, rapid test hanya untuk screening dan tidak bisa untuk penegakan diagnosa COVID-19. “Reaktif itu bisa saja infeksi dari yang lain,” tandasnya.
(abd)