Pariwisata Holistik di Manggarai, Merawat Budaya dan Religi

Sabtu, 08 Januari 2022 - 12:52 WIB
loading...
A A A
Uskup juga menambahkan bahwa kesejahteraan, persaudaraan, nilai-nilai budaya, dan perdamaian adalah nilai dalam Gereja yang pasti juga menjadi mandat dan fokus pemerintah, baik di pusat maupun daerah dalam pengembangan pariwisata.

Bupati Manggarai, Hery Nabit juga menekankan beberapa poin penting tentang budaya dan religi dalam kaitannya dengan wisata. Menurutnya, pariwisata, budaya, dan religi adalah hal yang bisa berjalan beriringan dan pariwisata adalah kendaraan dalam menjaga semangat dalam budaya dan religi.

"Dengan adanya pariwisata, pelestarian budaya Manggarai bisa menjadikan pariwisata sebagai kendaraan dan karena brand wisata kita adalah wisata religi dan budaya, maka ini adalah momentum untuk mempertahankan semangat dengan cara baru yaitu melalui pariwisata" jelas Hery.

Hal senada disampaikan Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi yang mengatakan bahwa agar pariwisata ini bisa menjadi kendaraan dan bisa terasa secara lebih menyeluruh ke Manggarai Raya, maka perlu ada penguatan konektifitas baik. Penguatan itu baik dari segi infrastruktur maupun kolaborasi promosi pariwisata.

"Jika konektifitas terjadi maka dampaknya bisa dirasakan Manggarai Raya. Jika wisatawan datang lewat Labuan, kami akan beritahu bahwa ada destianasi dan produk wisata lain di Manggarai dan Manggarai Timur, begitupun sebaliknya" tegasnya.

Dukungan pengembangan pariwisata ini juga disampaikan Sekda Manggarai Timur, Bonifasius Hasundungan, ia mengatakan bahwa Pemda Manggarai Timur selalu mendukung perkembangan pariwisata di Labuan Bajo dan berharap kolaborasi lintas Kabupaten terus dilakukan sehingga sebagai satu kesatuan yaitu Manggarai Raya bisa menjadi satu destinasi.



Dalam kegiatan ini, Bupati Manggarai, Manggarai Barat, dan Sekda Manggarai Timur juga mengungkapkan bahwa kebijakan pariwisata yang sudah masuk dalam visi dan misi 5 tahun ke depan.

Pelaksanaannya memasukan nilai-nilai partisipasi masyarakat, tetap menjunjung tinggi budaya, dan berkelanjutan dengan memperhatikan lingkungan dan hal ini tentu senada dengan pariwisata holistik yang digagas Keuskupan Rutdng.

Di sisi lain BPOLBF juga mengkampanyekan dan mengutamakan pariwisata berkelanjutan dan inklusif dalam setiap kesempatan, kebijakan, dan kolaborasi yang dilakukan dengan kementerian dan lembaga terkait.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3805 seconds (0.1#10.140)