Omicron Dikabarkan Serang Sejumlah TKW Asal Bandung Barat
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - COVID-19 varian Omicron, dikabarkan menyerang sejumlah tenaga kerja wanita (TKW) asal Kabupaten Bandung Barat (KBB). Dinas Kesehatan KBB masih belum bisa memastikan apakah hal tersebut benar atau tidak, menginggat masih menunggu hasil uji laboratorium.
Beberapa TKW yang dikabarkan terpapar Omicron adalah warga Desa Karangtanjung, Kecamatan Cililin, berinisial L, yang pulang bekerja dari Turki. Kemudian NS warga Desa Karangsari, Kecamatan Cipongkor, pulang dari Arab Saudi.
Serta dikabarkan ada TKW dari Desa Rancapanggung, Kecamatan Cililin, yang juga berdasarkan informasi terpapar Omicron. Namun salah seorang kepala desa yang sempat dikonfirmasi, mengaku belum mendapatkan data resmi terkait pelaporan warganya yang diduga terkena COVID-19 varian baru tersebut.
"Betul, saya dapat informasi ada warga kami yang pulang bekerja jadi TKW di Turki, katanya positif terpapar COVID-19, varian Omicron. Tapi saya belum bisa pastikan karena data resminya belum ada," kata Kepala Desa Karangtanjung, Cililin, Rismawan saat dikonfirmasi, Jumat (7/1/2022).
Pihaknya tidak mau hanya sekadar mendapatkan informasi secara lisan tanpa ada penjelasan medis bahwa salah seorang warganya terpapar Omicron. Apalagi dari informasi yang didapatnya, alamat yang bersangkutan juga belum jelas mencantumkan RT dan RW, meski tercatat di Desa Karangtanjung. "Saya mau cek dulu kebenarannya, dan mencari kontak tempat karantinanya di Depok, jadi biar informasinya jelas," kata dia.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan KBB, Eisenhower Sitanggang mengaku, masih menunggu hasil resmi uji laboratorium Whole Genome Sequencing (WGS) atau pengurutan genom dari Kemenkes terkait beberapa warga KBB yang diduga terpapar COVID-19 varian Omicron. "Kita belum pastikan itu varian Omicron karena belum menerima hasil lab-nya dari Kemenkes," ucapnya.
Pihaknya juga belum mendapatkan data keseluruhan buruh migran asal KBB yang telah pulang kampung dan menjalani isolasi mandiri di Wisma Atlet. Dinkes baru mendapat laporan ada satu orang yakni, NS warga Desa Karangsari, Kecamatan Cipongkor. Dia dinyatakan positif tanggal 12 Desember 2021, tapi saat tes PCR tanggal 3 Januari 2022 hasilnya negatif.
"NS sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya. Mengenai hasilnya Omicron atau bukan kita juga belum tahu karena hasil lab belum ada. Tapi yang jelas dia sekarang sudah sembuh," ujarnya.
Beberapa TKW yang dikabarkan terpapar Omicron adalah warga Desa Karangtanjung, Kecamatan Cililin, berinisial L, yang pulang bekerja dari Turki. Kemudian NS warga Desa Karangsari, Kecamatan Cipongkor, pulang dari Arab Saudi.
Serta dikabarkan ada TKW dari Desa Rancapanggung, Kecamatan Cililin, yang juga berdasarkan informasi terpapar Omicron. Namun salah seorang kepala desa yang sempat dikonfirmasi, mengaku belum mendapatkan data resmi terkait pelaporan warganya yang diduga terkena COVID-19 varian baru tersebut.
"Betul, saya dapat informasi ada warga kami yang pulang bekerja jadi TKW di Turki, katanya positif terpapar COVID-19, varian Omicron. Tapi saya belum bisa pastikan karena data resminya belum ada," kata Kepala Desa Karangtanjung, Cililin, Rismawan saat dikonfirmasi, Jumat (7/1/2022).
Pihaknya tidak mau hanya sekadar mendapatkan informasi secara lisan tanpa ada penjelasan medis bahwa salah seorang warganya terpapar Omicron. Apalagi dari informasi yang didapatnya, alamat yang bersangkutan juga belum jelas mencantumkan RT dan RW, meski tercatat di Desa Karangtanjung. "Saya mau cek dulu kebenarannya, dan mencari kontak tempat karantinanya di Depok, jadi biar informasinya jelas," kata dia.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan KBB, Eisenhower Sitanggang mengaku, masih menunggu hasil resmi uji laboratorium Whole Genome Sequencing (WGS) atau pengurutan genom dari Kemenkes terkait beberapa warga KBB yang diduga terpapar COVID-19 varian Omicron. "Kita belum pastikan itu varian Omicron karena belum menerima hasil lab-nya dari Kemenkes," ucapnya.
Pihaknya juga belum mendapatkan data keseluruhan buruh migran asal KBB yang telah pulang kampung dan menjalani isolasi mandiri di Wisma Atlet. Dinkes baru mendapat laporan ada satu orang yakni, NS warga Desa Karangsari, Kecamatan Cipongkor. Dia dinyatakan positif tanggal 12 Desember 2021, tapi saat tes PCR tanggal 3 Januari 2022 hasilnya negatif.
"NS sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya. Mengenai hasilnya Omicron atau bukan kita juga belum tahu karena hasil lab belum ada. Tapi yang jelas dia sekarang sudah sembuh," ujarnya.
(eyt)