Gowa Run 10 K Tawarkan Rute Menarik hingga Edukasi Pengolahan Sampah
loading...
A
A
A
GOWA - Pagelaran Gowa Run 10 Kilometer (K) yang akan dilakukan pada Minggu, (9/1/2022) mendatang, menyajikan rute menarik bagi para runners hingga edukasi pengolahan sampah.
Race Direction Gowa Runners Muhammad Saleh mengatakan, Kota Sungguminasa ini kaya akan destinasi sejarahnya, sehingga harus diperkenalkan pada masyarakat lebih luas.
Beberapa destinasi wisata yang akan dilalui para pelari nantinya antara lain Balla Lompoa, Makam Sultan Hasanuddin, Makam Syekh Yusuf, Masjid Tua Katangka dan lainnya. Tak hanya itu di lokasi tersebut akan dimeriahkan dengan sejumlah pertunjukan kesenian daerah. Misalnya, pertunjukan Pasukan Tubarani, Pasinrili, Gandrang Bulo dan pertunjukan Gandra dan Pui-pui.
“Semoga para runners bisa menikmati setiap lokasi wisata bersejarah yang dilewati dan lengkap dengan suguhan penampilan seni yang dimiliki daerah ini,” ungkapnya, dalam presscon, di Planet Beckham 18, Kamis, (06/1/2022).
Dia menuturkan, Gowa Run 10 K ini selain menjadi upaya memfasilitasi para pecinta olahraga lari, juga menjadi langkah kongkrit dalam membantu pemerintah daerah mempromosikan potensi yang ada, utamanya destinasi wisata sejarah yang ada di wilayah Perkotaan Sungguminasa.
Apalagi jumlah pelari yang berpartisipasi, ditargetkan mencapai 1.200 orang. Ribuan pelari ini bukan saja berasal dari Kabupaten Gowa dan Kota Makassar, tetap beberapa datang dari luar daerah hingga luar provinsi. Mereka berasal dari Kabupaten Barru, Parepare, Bulukumba dan lainnya, sementara yang berasal dari luar Sulawesi Selatan antara lain Gorontalo, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah. Bahkan beberapa pelari diantaranya ada yang berasal dari Jakarta dan Bandung.
"Ini menandakan kegiatan ini mendapat perhatian dari pelari-pelari yang ada di Kabupaten Gowa, luar kabupaten, hingga luar wilayah. Sehingga, diharapkan dengan hadirnya para pelari-pelari luar akan membantu dalam mempromosikan potensi yang ada di Kabupaten Gowa ," paparnya.
Ketua Panitia Andi Imran menjelaskan, persiapan sudah mencapai 80%, ajang ini diharapkan bisa memupuk budaya olahraga lari untuk kesehatan. "Kami mau mengajak teman-teman yang tidak suka olahraga untuk cinta olahraga," tandasnya.
Sementara itu, banyaknya peserta seringkali beriringan dengan banyaknya konsumsi plastik khususnya
air mineral dalam kemasan plastik (AMDK-P). Sampah - sampah yang berserakan menjadi rutinitas tak terhindari setiap penyelenggaraan acara. RECO sebagai perusahaan pengolahan limbah plastik di Kabupaten Gowa tergerak menjadikan momen ini melakukan edukasi tentang pentingnya pengolahan limbah plastik.
“Event Gowa Run 2022 ini dapat menjadi bukti konkret yang baik bagi para peserta dan masyarakat pada
umumnya bahwa aksi terkecil dari diri sendiri dapat menjadi awal perubahan bagi Bumi yang
lebih baik,” terang Alex Chandra, CEO dari RECO.
Salah satu bentuk aksi yang akan dilakukan dari Tim RECO adalah dengan menempatkan para edukator dengan membawa tiga jenis tempat sampah untuk memisahkan jenis - jenis sampah terutama plastik yang bernilai berharga. Selain itu, RECO juga bekerjasama dengan UPT Bank Sampah Kabupaten Gowa untuk mengenalkan pemilahan sampah secara aktif selama acara
yang mana diharapkan akan mendorong meningkatnya jumlah mitra bank sampah di gowa.
“Sekalipun ini yang pertama bagi RECO, saya yakin ini bukan yang terakhir karena kedepannya akan ada kolaborasi lainnya dengan para stakeholder di Gowa dan Sulawesi Selatan untuk lingkungan yang lebih bersih dari sampah plastik,” ucapnya.
Race Direction Gowa Runners Muhammad Saleh mengatakan, Kota Sungguminasa ini kaya akan destinasi sejarahnya, sehingga harus diperkenalkan pada masyarakat lebih luas.
Beberapa destinasi wisata yang akan dilalui para pelari nantinya antara lain Balla Lompoa, Makam Sultan Hasanuddin, Makam Syekh Yusuf, Masjid Tua Katangka dan lainnya. Tak hanya itu di lokasi tersebut akan dimeriahkan dengan sejumlah pertunjukan kesenian daerah. Misalnya, pertunjukan Pasukan Tubarani, Pasinrili, Gandrang Bulo dan pertunjukan Gandra dan Pui-pui.
“Semoga para runners bisa menikmati setiap lokasi wisata bersejarah yang dilewati dan lengkap dengan suguhan penampilan seni yang dimiliki daerah ini,” ungkapnya, dalam presscon, di Planet Beckham 18, Kamis, (06/1/2022).
Dia menuturkan, Gowa Run 10 K ini selain menjadi upaya memfasilitasi para pecinta olahraga lari, juga menjadi langkah kongkrit dalam membantu pemerintah daerah mempromosikan potensi yang ada, utamanya destinasi wisata sejarah yang ada di wilayah Perkotaan Sungguminasa.
Apalagi jumlah pelari yang berpartisipasi, ditargetkan mencapai 1.200 orang. Ribuan pelari ini bukan saja berasal dari Kabupaten Gowa dan Kota Makassar, tetap beberapa datang dari luar daerah hingga luar provinsi. Mereka berasal dari Kabupaten Barru, Parepare, Bulukumba dan lainnya, sementara yang berasal dari luar Sulawesi Selatan antara lain Gorontalo, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah. Bahkan beberapa pelari diantaranya ada yang berasal dari Jakarta dan Bandung.
"Ini menandakan kegiatan ini mendapat perhatian dari pelari-pelari yang ada di Kabupaten Gowa, luar kabupaten, hingga luar wilayah. Sehingga, diharapkan dengan hadirnya para pelari-pelari luar akan membantu dalam mempromosikan potensi yang ada di Kabupaten Gowa ," paparnya.
Ketua Panitia Andi Imran menjelaskan, persiapan sudah mencapai 80%, ajang ini diharapkan bisa memupuk budaya olahraga lari untuk kesehatan. "Kami mau mengajak teman-teman yang tidak suka olahraga untuk cinta olahraga," tandasnya.
Sementara itu, banyaknya peserta seringkali beriringan dengan banyaknya konsumsi plastik khususnya
air mineral dalam kemasan plastik (AMDK-P). Sampah - sampah yang berserakan menjadi rutinitas tak terhindari setiap penyelenggaraan acara. RECO sebagai perusahaan pengolahan limbah plastik di Kabupaten Gowa tergerak menjadikan momen ini melakukan edukasi tentang pentingnya pengolahan limbah plastik.
“Event Gowa Run 2022 ini dapat menjadi bukti konkret yang baik bagi para peserta dan masyarakat pada
umumnya bahwa aksi terkecil dari diri sendiri dapat menjadi awal perubahan bagi Bumi yang
lebih baik,” terang Alex Chandra, CEO dari RECO.
Salah satu bentuk aksi yang akan dilakukan dari Tim RECO adalah dengan menempatkan para edukator dengan membawa tiga jenis tempat sampah untuk memisahkan jenis - jenis sampah terutama plastik yang bernilai berharga. Selain itu, RECO juga bekerjasama dengan UPT Bank Sampah Kabupaten Gowa untuk mengenalkan pemilahan sampah secara aktif selama acara
yang mana diharapkan akan mendorong meningkatnya jumlah mitra bank sampah di gowa.
“Sekalipun ini yang pertama bagi RECO, saya yakin ini bukan yang terakhir karena kedepannya akan ada kolaborasi lainnya dengan para stakeholder di Gowa dan Sulawesi Selatan untuk lingkungan yang lebih bersih dari sampah plastik,” ucapnya.
(agn)