Waspada! Majalengka dan Sekitarnya Berpotensi Diguyur Hujan Es
loading...
BMKG memberikan peringatan tentang potensi hujan es di wilayah Majalengka dan sekitarnya. Foto: Dok/SINDOnews
A
A
A
MAJALENGKA - Hujan es berpotensi terjadi di wilayah Majalengka dan sekitarnya seperti Cirebon, Indramayu dan Kuningan (Ciayumajakuning). Hal itu seiring dengan kondisi cuaca yang terjadi beberapa hari terkahir.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati Ahmad Faa Izyin mengatakan, ketika terjadi awan comulusnimus, hujan es berpotensi bisa mengguyur daerah tersebut.
"Di wilayah Ciayumajakuning bisa berpotensi hujan es. Jika kondisi atmosfer mendukung yaitu adanya awan hujan yang disebut awan cumulonimbus dengan puncak di dalam awan suhunya yang sangat dingin. Lalu didukung oleh faktor kondisi lingkungan sekitar," bebernya.
Faiz, demikian dia biasa disapa menjelaskan, hujan es sejatinya berpeluang terjadi selama musim hujan, dari November sampai Maret. Namun, potensi terjadi hujan es akan lebih besar saat masuk masa puncak musim.
"Terutama puncak musim hujan di bulan Januari," ungkap dia.
"Mengingat saat ini musim hujan dan menjelang masuk puncak musim hujan (Januari), kondisi pertumbuhan awan-awan hujan seperti awan cumulonimbus meningkat," lanjut Faiz.
Lebih jauh dia menjelaskan, selain hujan es, awan comulusnimbus juga bisa memicu beberapa bencana hidrometeorologi. Hujan lebat disertai angin kencang, juga berpotensi terjadi saat awan jenis itu menggumpal.
"Awan cumulonimus bisa menyebabkan hujan es atau pun hujan disertai angin kencang dan petir. Bisa juga menyebabkan puting beliung," pungkasnya.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati Ahmad Faa Izyin mengatakan, ketika terjadi awan comulusnimus, hujan es berpotensi bisa mengguyur daerah tersebut.
"Di wilayah Ciayumajakuning bisa berpotensi hujan es. Jika kondisi atmosfer mendukung yaitu adanya awan hujan yang disebut awan cumulonimbus dengan puncak di dalam awan suhunya yang sangat dingin. Lalu didukung oleh faktor kondisi lingkungan sekitar," bebernya.
Faiz, demikian dia biasa disapa menjelaskan, hujan es sejatinya berpeluang terjadi selama musim hujan, dari November sampai Maret. Namun, potensi terjadi hujan es akan lebih besar saat masuk masa puncak musim.
"Terutama puncak musim hujan di bulan Januari," ungkap dia.
"Mengingat saat ini musim hujan dan menjelang masuk puncak musim hujan (Januari), kondisi pertumbuhan awan-awan hujan seperti awan cumulonimbus meningkat," lanjut Faiz.
Lebih jauh dia menjelaskan, selain hujan es, awan comulusnimbus juga bisa memicu beberapa bencana hidrometeorologi. Hujan lebat disertai angin kencang, juga berpotensi terjadi saat awan jenis itu menggumpal.
"Awan cumulonimus bisa menyebabkan hujan es atau pun hujan disertai angin kencang dan petir. Bisa juga menyebabkan puting beliung," pungkasnya.
(nic)
Lihat Juga :
