Tekan Angka Stunting, Jabar Kukuhkan Duta Penurunan Stunting

Selasa, 28 Desember 2021 - 15:16 WIB
loading...
Tekan Angka Stunting, Jabar Kukuhkan Duta Penurunan Stunting
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengukuhkan Duta Penurunan Stunting dari 27 Genre Kabupaten/Kota di Jawa Barat di Kota Bandung. Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Provinsi Jawa Barat mengukuhkan Duta Penurunan Stunting dari 27 Genre Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Pengukuhan ini seiring upaya Jabar dalam menurunkan angka stunting di Jawa Barat.

Pengukuhan dilakukan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo dan Bunda Genre Jabar Atalia Praratya Kamil di Hotel Aston Pasteur, Jalan Ir Djunjunan, Kota Bandung, Senin (27/12/2021). Juga dilakukan pengukuhan tiga bunda genre dari Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bandung.



Kepala BLKBN, Hasto Wardoyo mengatakan, pihaknya percaya Bunda Genre yang dilantik menjadi Duta Penurunan Stunting Jabar bisa mendorong kelahiran anak cerdas terbebas dari stunting. Dia berharap upaya ini mampu memberi dukungan kelurga di Jabar dalam upaya penurunan stanting.

"Saya percaya duta stanting bisa memberikan edukasi tentang 1.000 hari pertama keemasan, edukasi makanan gizi sehat, dan edukasi menghindari empat terlalu, yaitu jangan hamil muda, jangan hamil terlalu tua, terlalu sering, dan terlalu dekat," katanya.

Sementara itu, Bunda Genre Jawa Barat Atalia Praratya Kamil mengatakan, dengan pelantikan ini diharapkan bisa menurunkan angka stunting di Jabar sampai tingkat desa. Mereka selama ini menjadi garda terdepan dalam membantu kampanye kesehatan Jawa Barat.

"Apalagi ada PR presiden untuk menekan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024. Kita harus mengawal dari hulu sampai hilir. Kemudian memberi dampak signifikan bagi penurunan stunting di Jabar," jelas dia.


Kendati begitu, dia menekankan pentingnya data stunting secara update dan tepat. Sehingga data ini menjadi acuan dalam mengambil keputusan dan langkah tepat mengatasi stunting.

"1000 hpk itu dimulai saat ibu mengandung. Tapi bagaimana kita bisa melakukan penanganan sejak sebelum menikah, ini akan sangat baik," bebernya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1861 seconds (0.1#10.140)