Rudenim Makassar Pulangkan 16 Pengungsi ke Negara Asal
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Makassar telah memulangkan sejumlah pengungsi asing selama tahun 2021, baik melalui deportasi, pemukiman kembali di negara ketiga atau resettlement, dan sukarela atau Assisted Voluntary Return (AVR).
Kepala Rudenim Makassar, Alimuddin mengatakan, mereka yang dipulangkan rerata berkewarganegaraan Filipina, Sri Lanka, Afghanistan, Irak, dan Sudan yang selama ini menempati rumah tinggal sementara di beberapa titik di Makassar.
Baca Juga: pengungsi
"Khusus pemberangkatan secara resettlement menurun tahun ini. Tahun 2020 jauh lebih banyak yaitu 46 orang dengan negara tujuan adalah Kanada, Australia dan USA," katanya dalam keterangan resmi yang diterima SINDOnews, Kamis (23/12).
Dia mengaku, penurunan jatah resettlement faktor utamanya karena kebijakan pengurangan penerimaan dari negara-negara suaka, "Ditambah lagi dengan adanya larangan bepergian karena pandemi Covid-19 ," ucapnya.
Alimuddin mengungkapkan, salah satu pengungsi teranyar yang mendapatkan resettlement adalah Mahdi asal Afganistan. Pria berusia 30 tahun itu dikirim ke Australia pada Kamis dini hari, setelah tujuh tahun mengungsi di Makassar. Ia berangkat dengan pengawalan petugas.
Baca Juga: Kementerian Hukum dan HAM Sulsel
Baca juga:Pengungsi Asal Luar Negeri di Makassar Kini Dipantau Lewat Aplikasi
"Tentu saja harapan kita ke depan, situasi keamanan dunia semakin kondusif sehingga aliran penempatan pengungsi dari Indonesia khususnya dari Makassar, semakin meningkat," kata Dodi.
Saat ini Rudenim mengawasi dan melayani 1559 orang pengungsi asing, yang ditampung pada 21 rumah tinggal sementara, Rudenim Makassar dan Kanim Makassar. Rerata mereka dari Afganistan, Myanmar, Iran, Somalia, Sudah, Irak, Ethiopia, Pakistan, Palestina, Mesir, Yaman dan Srilanka.
Kepala Rudenim Makassar, Alimuddin mengatakan, mereka yang dipulangkan rerata berkewarganegaraan Filipina, Sri Lanka, Afghanistan, Irak, dan Sudan yang selama ini menempati rumah tinggal sementara di beberapa titik di Makassar.
Baca Juga: pengungsi
"Khusus pemberangkatan secara resettlement menurun tahun ini. Tahun 2020 jauh lebih banyak yaitu 46 orang dengan negara tujuan adalah Kanada, Australia dan USA," katanya dalam keterangan resmi yang diterima SINDOnews, Kamis (23/12).
Dia mengaku, penurunan jatah resettlement faktor utamanya karena kebijakan pengurangan penerimaan dari negara-negara suaka, "Ditambah lagi dengan adanya larangan bepergian karena pandemi Covid-19 ," ucapnya.
Alimuddin mengungkapkan, salah satu pengungsi teranyar yang mendapatkan resettlement adalah Mahdi asal Afganistan. Pria berusia 30 tahun itu dikirim ke Australia pada Kamis dini hari, setelah tujuh tahun mengungsi di Makassar. Ia berangkat dengan pengawalan petugas.
Baca Juga: Kementerian Hukum dan HAM Sulsel
Baca juga:Pengungsi Asal Luar Negeri di Makassar Kini Dipantau Lewat Aplikasi
"Tentu saja harapan kita ke depan, situasi keamanan dunia semakin kondusif sehingga aliran penempatan pengungsi dari Indonesia khususnya dari Makassar, semakin meningkat," kata Dodi.
Saat ini Rudenim mengawasi dan melayani 1559 orang pengungsi asing, yang ditampung pada 21 rumah tinggal sementara, Rudenim Makassar dan Kanim Makassar. Rerata mereka dari Afganistan, Myanmar, Iran, Somalia, Sudah, Irak, Ethiopia, Pakistan, Palestina, Mesir, Yaman dan Srilanka.
(luq)