Suasana Mencekam Desa Suka Mukti OKI, Ini Faktanya

Minggu, 19 Desember 2021 - 20:56 WIB
loading...
Suasana Mencekam Desa...
Suasana mencekam di Desa Suka Mukti, OKI, Sumatera Selatan akibat sengketa lahan, beberapa foto suasana mencekam bahkan viral. Foto: Istimewa
A A A
OKI - Suasana mencekam di Desa Suka Mukti Kecamatan Mesuji, Kabupaten OKI , Sumatera Selatan terkait kisruh sengketa lahan yang terjadi antara warga dan PT. TMM mendadak viral di media sosial .

Dimana warga menduduki lahan perusahan milik PT.TMM tersebut karena mengklaim lahan itu milik mereka.

Sehingga informasi tersebut menjadi simpang siur bahkan ada yang menilai jika suasananya mencekam dan tidak kondusif karena telah terjadi perlawanan antara warga dan aparat yang menyatakan ada warga yang ditangkap polisi.

Suasana Mencekam Desa Suka Mukti OKI, Ini Faktanya



Namun fakta di lapangan, hal itu sama sekali tidak benar, suasana yang ada tetap kondusif, aman dan terkendali. Aktivitas pun berjalan normal seperti biasa.

Kapolres OKI, AKBP Dili Yanto melalui Kasat Reskrim, AKP Sapta Eka Yanto membenarkan adanya beberapa oknum masyarakat yang ditindak terkait adanya laporan salah satu warga desa Suka Mukti yang merasa dirugikan.

Selain itu, ada juga yang ditindaki terkait kepemilikan senjata api dan sajam yang saat ini diproses hukum oleh Ditreskrimum Polda Sumsel. “Namun situasi dalam kondisi tetap aman dan kondusif,” tegasnya.

Suasana kondusif tersebut juga diakui oleh tokoh masyarakat Desa Suka Mukti, Sutamar yang menyatakan jika situasi desa aman-aman saja, kondusif dan terkendali.

"Aman-aman saja kok tidak ada yang mencekam, aktivitas warga juga normal, bertani, berkebun, ke pasar juga buka tokoh, tidak ada yang mencekam, kondusif banget malah,” ujarnya.

Suasana Mencekam Desa Suka Mukti OKI, Ini Faktanya



Sutamar menjelaskan, warga yang menduduki lahan PT.TMM juga sudah pulang ke daerah masing-masing. Mereka yang menduduki lahan itu sebagian besar bukan penduduk asli Desa Suka Mukti melainkan pendatang.

"Dari 100 orang yang menduduki lahan tersebut, penduduk asli hanya sekitar antara 20-30 orang saja. Sisanya merupakan pendatang semua,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Tata Usaha PT. TMM Masluki mengatakan, untuk kegiatan membawa saksi yang terjadi pada Kamis (16/12/2021) sekitar jam 20.00 WIB. Awalnya aman tidak terjadi keributan.

“Pembubaran warga yang menduduki lahan sudah selesai dilakukan oleh petugas gabungan,” ujarnya.

Namun tidak berselang lama, datang sekelompok masyarakat dari arah Desa Sungai Sodong dengan memakai beberapa mobil pribadi dan truk.

“Sekelompok warga itu tiba-tiba turun dari mobil dan terdengarlah suara ledakan yang berasal dari arah oknum masyarakat,” ujar Masluki.



Mendengar adanya suara ledakan, maka anggota polisi juga mengeluarkan tembakan peringatan yang memberitahu jika ada polisi dilokasi. Kejadian itu kurang lebih berlangsung 30 menitan.

"Waktu saya melihat adanya penangkapan terhadap beberapa oknum masyarakat tersebut, di lokasi juga ditemukan beberapa senjata tajam seperti bambu runcing dan pedang,” katanya.

Atas kejadian tersebut lanjut Masluki, sebanyak 33 tenaga kerja panen kelapa sawit langsung memutuskan pulang ke Jambi karena takut.

Sedangkan untuk aktivitas perusahaan seperti memanen tetap dilakukan seperti biasa dengan menggunakan tenaga penduduk asli setempat dalam pengawalan ketat dari kepolisian dan TNI.

“Untuk lahan yang sebelumnya diduduki warga kini sudah kosong yang tinggal hanya barang berupa tenda dan lainnya,” ungkapnya.

Masluki berharap tidak ada lagi kejadian serupa sehingga aktivitas berjalan lancar serta tidak ada lagi oknum yang tidak bertanggungjawab.
(nic)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1583 seconds (0.1#10.140)