Suasana Mencekam Desa Suka Mukti OKI, Ini Faktanya
loading...
A
A
A
Sutamar menjelaskan, warga yang menduduki lahan PT.TMM juga sudah pulang ke daerah masing-masing. Mereka yang menduduki lahan itu sebagian besar bukan penduduk asli Desa Suka Mukti melainkan pendatang.
"Dari 100 orang yang menduduki lahan tersebut, penduduk asli hanya sekitar antara 20-30 orang saja. Sisanya merupakan pendatang semua,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Tata Usaha PT. TMM Masluki mengatakan, untuk kegiatan membawa saksi yang terjadi pada Kamis (16/12/2021) sekitar jam 20.00 WIB. Awalnya aman tidak terjadi keributan.
“Pembubaran warga yang menduduki lahan sudah selesai dilakukan oleh petugas gabungan,” ujarnya.
Namun tidak berselang lama, datang sekelompok masyarakat dari arah Desa Sungai Sodong dengan memakai beberapa mobil pribadi dan truk.
“Sekelompok warga itu tiba-tiba turun dari mobil dan terdengarlah suara ledakan yang berasal dari arah oknum masyarakat,” ujar Masluki.
Mendengar adanya suara ledakan, maka anggota polisi juga mengeluarkan tembakan peringatan yang memberitahu jika ada polisi dilokasi. Kejadian itu kurang lebih berlangsung 30 menitan.
"Waktu saya melihat adanya penangkapan terhadap beberapa oknum masyarakat tersebut, di lokasi juga ditemukan beberapa senjata tajam seperti bambu runcing dan pedang,” katanya.
Atas kejadian tersebut lanjut Masluki, sebanyak 33 tenaga kerja panen kelapa sawit langsung memutuskan pulang ke Jambi karena takut.
"Dari 100 orang yang menduduki lahan tersebut, penduduk asli hanya sekitar antara 20-30 orang saja. Sisanya merupakan pendatang semua,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Tata Usaha PT. TMM Masluki mengatakan, untuk kegiatan membawa saksi yang terjadi pada Kamis (16/12/2021) sekitar jam 20.00 WIB. Awalnya aman tidak terjadi keributan.
“Pembubaran warga yang menduduki lahan sudah selesai dilakukan oleh petugas gabungan,” ujarnya.
Namun tidak berselang lama, datang sekelompok masyarakat dari arah Desa Sungai Sodong dengan memakai beberapa mobil pribadi dan truk.
“Sekelompok warga itu tiba-tiba turun dari mobil dan terdengarlah suara ledakan yang berasal dari arah oknum masyarakat,” ujar Masluki.
Mendengar adanya suara ledakan, maka anggota polisi juga mengeluarkan tembakan peringatan yang memberitahu jika ada polisi dilokasi. Kejadian itu kurang lebih berlangsung 30 menitan.
"Waktu saya melihat adanya penangkapan terhadap beberapa oknum masyarakat tersebut, di lokasi juga ditemukan beberapa senjata tajam seperti bambu runcing dan pedang,” katanya.
Atas kejadian tersebut lanjut Masluki, sebanyak 33 tenaga kerja panen kelapa sawit langsung memutuskan pulang ke Jambi karena takut.