Digaji Rp10.000 Per Bulan, Guru Honorer di Aceh Tengah Tetap Senyum Jalankan Tugas

Kamis, 16 Desember 2021 - 14:32 WIB
loading...
Digaji Rp10.000 Per Bulan, Guru Honorer di Aceh Tengah Tetap Senyum Jalankan Tugas
Digaji Rp10.000 per bulan, guru honorer di Aceh Tengah tetap semangat mengajar. Foto SINDOnews
A A A
ACEH TENGAH - Pengabdian menjadi seorang guru honorer di berbagai daerah di Tanah Air memiliki sejuta cerita dan rasa. Ada cerita yang patut menjadi sumber inspirasi ketika diketahui betapa tingginya semangat pengabdian mereka dalam mencerdaskan putra-putri bangsa.

Namun di sisi lain, terasa sangat miris saat pengadian itu kurang diapresiasi atau kurang mendapat perhatian.
Seperti yang dialami para guru honorer di SMP Negeri 44 Takengon , Aceh Tengah. Meski hanya dibayar Rp10 ribu per bulan, para pahlawan tanpa tanda jasa ini rela mengabdikan diri demi mendidik putra-putri mereka.

Di sekolah yang berjarak 30 kilometer dari pusat Kabupaten Aceh Tengah ini, tepatnya berada di Kampung Bah, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, tercatat ada 10 guru honor mengabdikan diri dengan honor yang sangat minim.

Meski demikian, gaji kecil tidak menjadi alasan bagi mereka untuk berhenti merajut mimpi anak-anak Aceh Tengah. Mereka tetap membagi ilmu yang mereka miliki kepada anak-anak.

Nirwana, salah seorang guru Pendidikan Jasmani dan Rohani mengakui, dirinya tetap bekerja dengan penuh pengabdian meski hanya mendapat honor Rp10 ribu setiap bulan

Motivasi yang mendasari pengabdian tulusnya adalah demi masa depan anak-anak didiknya. Demi anak-anak itu, Nirwana harus mengorbankan tenaga dan pikiran, termasuk mengorbankan keluargannya.

Sebab, untuk menopang kebutuhan keluarga, dia bersama suaminya harus membagi waktu. Pada jam sekolah, dia harus mengajar . Selepas sekolah, di bersama suami menggarap kebun seperti menanam sayur-mayur yang bisa dijual ke pasar. “Dari hasil kebun inilah kami bertahan untuk tetap bisa mengabdikan di SMP Negeri 44 Takengon,” ungkapnya.

Nirwana, hanya berharap dalam pengabdian panjang dia dan teman-temannya, suatu saat nasib baik akan datang. Setidaknya, jika sulit menjadi pegawai negeri sipil (PNS), minimal pemerintah daerah mengangkat mereka sebagai guru kontrak. “Itu sebagai penyemangat dan penghargaan bagi guru honor yang telah mengabdikan diri untuk mencerdaskan anak negeri di pelosok Aceh Tengah,” ujarnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1194 seconds (0.1#10.140)