Diduga Tak Layani Warga Miskin, RSUD Malimping Dilabrak Ormas dan Aktivis Kemanusiaan
loading...
A
A
A
LEBAK - Kericuhan terjadi di RSUD Malimping Kabupaten Lebak, Banten, Kamis (9/12/2021). Diduga, ada warga miskin yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan secara baik, membuat sejumlah anggota ormas dan aktivis kemanusiaan mendatangi manajemen RSUD Malimping.
Buruknya pelayanan tersebut, membuat kecewa warga dan meminta pimpinan RSUD Malimoing segera diganti. Warga bersama sejumlah ormas dan aktivis kemanusiaan beradu argumen, sehingga membuat suasana menjadi gaduh.
Korlap aksi, Gus Riyan Rochmanuddin mengatakan, RSUD Malimping tidak berpihak terhadap warga miskin, dalam hal mendapatkan pelayanan kesehatan. "Di rumah sakit ini juga tidak ada kotak saran atau pengaduan dari masyarakat, sehingga tidak ada saluran untuk menyampaikan keluhan," ungkapnya.
Dia menegaskan, buruknya kinerja RSUD Malimping ini, membuat warga bereaksi. Warga turun ke jalan menuntut pimpinan RSUD Malimping segera dicopot dari jabatannya. Buruknya pelayanan tersebut, menurutnya dirasakan oleh para pasien yang berobat.
Sementara menurut Kepala Bidang Pelayanan RSUD Malimping, Sobran membantah apabila ada pembedaan pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin. RSUD Malimping memiliki standard operating procedure (SOP) dalam hal pelayanan pasien.
"Tidak semua pasien gawat darurat bisa langsung masuk ke ruang rawat inap, karena dikhawatirkan pasien tersebut memiliki penyakit infeksius yang dapat menularkan penyakit kepada pasien lain," tegasnya.
Buruknya pelayanan tersebut, membuat kecewa warga dan meminta pimpinan RSUD Malimoing segera diganti. Warga bersama sejumlah ormas dan aktivis kemanusiaan beradu argumen, sehingga membuat suasana menjadi gaduh.
Korlap aksi, Gus Riyan Rochmanuddin mengatakan, RSUD Malimping tidak berpihak terhadap warga miskin, dalam hal mendapatkan pelayanan kesehatan. "Di rumah sakit ini juga tidak ada kotak saran atau pengaduan dari masyarakat, sehingga tidak ada saluran untuk menyampaikan keluhan," ungkapnya.
Dia menegaskan, buruknya kinerja RSUD Malimping ini, membuat warga bereaksi. Warga turun ke jalan menuntut pimpinan RSUD Malimping segera dicopot dari jabatannya. Buruknya pelayanan tersebut, menurutnya dirasakan oleh para pasien yang berobat.
Sementara menurut Kepala Bidang Pelayanan RSUD Malimping, Sobran membantah apabila ada pembedaan pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin. RSUD Malimping memiliki standard operating procedure (SOP) dalam hal pelayanan pasien.
"Tidak semua pasien gawat darurat bisa langsung masuk ke ruang rawat inap, karena dikhawatirkan pasien tersebut memiliki penyakit infeksius yang dapat menularkan penyakit kepada pasien lain," tegasnya.
(eyt)