Ramadhan Berbeda, Umat Diminta Salat di Rumah Demi Keselamatan Bersama

Kamis, 23 April 2020 - 06:49 WIB
loading...
Ramadhan Berbeda, Umat Diminta Salat di Rumah Demi Keselamatan Bersama
Suasana Ramadan tahun ini bakal berbeda, masyarakat Sulsel utamanya yang muslim, akan menjalaninya di tengah kondisi pandemi wabah Covid-19. Foto : SINDOnews/Ilustrasi
A A A
MAKASSAR - Suasana Ramadan tahun ini bakal berbeda, masyarakat Sulsel utamanya yang muslim, akan menjalaninya di tengah kondisi pandemi wabah Covid-19. Aktivitas keagamaan pun terpaksa harus dibatasi. Salat tarwih misalnya, diimbau tidak dilakukan lagi di masjid.

Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulsel, Dr KH Hamzah Harun Al Rasyid berharap, warga Sulsel bisa lebih bijak menghadapi situasi saat ini. Jelang Ramadan, umat muslim diajak agar ikut menghindari bencana demi kebaikan bersama.

"Kami berpegang kepada satu prinsip. Ada satu prinsip kaidah dalam ushul fiqih yang menyatakan bahwa, menolak bencana yang akan terjadi pada diri kita, jauh lebih diutamakan, dikedepankan, dibanding dengan mengejar pahala," ujar Hamzah yang dihubungi SINDOnews, kemarin.

Bulan suci Ramadan, lanjut dia, adalah momen yang penuh dengan hikmah. Sarat akan berbagai kebajikan pahala. Namun, menghindari bencana utamanya wabah virus korona ini, akan jauh lebih besar pahalanya.

Apalagi wabah korona dengan tingkat penyebaran virus yang cepat, mengharuskan interaksi langsung dengan manusia harus dibatasi. Aktvitas keagamaan yang sifatnya berkumpul, tidak dilakukan sementara waktu.

"Karena itu kami dari NU sepakat, apalagi ini ada panduan dari pengurus besar bahwa kita warga NU dan diimbau seluruh umat Islam, supaya mematuhi arahan dan aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan majelis ulama terkait pelaksanana ibadah puasa ini," ucap dia.

Aturan yang dimaksud, seperti tidak salat tarwih atau salat fardu, secara berjamaah di masjid. Jika masa pandemi wabah Covid-19 inipun belum berakhir menjelang lebaran atau Idul Fitri, maka umat muslim juga diminta tidak salah id berjamaah.

"Bulan puasa diharapkan untuk dilaksanakan penuh khusyuk keikhlasan tetapi harus menghindari segala bentuk keramaian. Begitu juga Buzulul Quran, sampai kepada pelaksanaan Idul Fitri itu diharapkan supaya kita laksanakan secara khusyuk saja di rumah bersama keluarga karena menghindari bencana itu tadi," papar Hamzah.

Hikmah di balik bulan Ramadan di tengah wabah Covid-19 inipun disebut sebagai momen untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ibadah yang biasanya bersifat formal atau zahir (yang terlihat dan terdengar) sudah saatnya difokuskan untuk mengejar substansi yang berbentuk keikhlasan, menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT.

"Kita dilatih di bulan Ramadan kali ini betul-betul keihklasan. Sebab kenapa, kalau sebuah ibadah kita tidak dasari dengan keihklasan, selalu kita mau pamer selalu mau dilihat orang, dan sebagainya. Dan kali ini kita dituntut untuk melakukan 'sembunyi-sembunyi' di rumah. Berarti antara diri kita dengan Tuhan. Puasa juga antara kita dengan Tuhan. Saya kira itu lebih menonjol hikmah terbesarnya," jelasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1464 seconds (0.1#10.140)