Cuaca Ekstrem Picu Gelombang Tinggi di Natuna, 6 Kelompok Nelayan Hilang Kontak

Jum'at, 03 Desember 2021 - 17:44 WIB
loading...
Cuaca Ekstrem Picu Gelombang...
Kondisi rumah warga yang tergenang banjir dampak dari cuaca ekstrem, dan naiknya permukaan air laut yang terjadi di Kabupaten Natuna, Jumat (3/12/2021). Foto/Dok. BPBD Kabupaten Natuna
A A A
NATUNA - Cuaca ekstrem di Kabupaten Natuna, memicu terjadinya gelombang tinggi sejak Kamis (2/12/2021). Gelombang air laut tercatat mencapai ketinggian 6-7 meter. Sebanyak enam kelompok nelayan dilaporkan hilang kontak saat melaut di wilayah perairan Natuna, Kepulauan Riau.



Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam siaran pers tertulisnya menyebutkan, tim gabungan dari BPBD Kabupaten Natuna, Damkar PB Kabupaten Natuna, TNI, Polri, Basarnas, dibantu masyarakat setempat, terus berupaya melakukan pencarian terhadap enam kelompok nelayan yang hilang tersebut.



" Cuaca ekstrem tersebut, juga memicu terjadinya banjir rob. Air laut naik ke permukaan dan merendam sebanyak 92 rumah di Kabupaten Natuna. Dari keseluruhan rumah yang terdampak, BPBD Kabupaten Natuna, juga melaporkan dua unit rumah rusak berat, sembilan ruko terendam, dan enam akses jalan terputus," tuturnya, Jumat (3/12/2021).



Buruknya drainase dan penyempitan Sungai Batu Hitam, Sungai Ranai, Sungai Jemengan, dan Sungai Padangkara, diduga menjadi faktor lain yang menyebabkan banjir rob dengan tinggi muka air hingga 90 cm di sejumlah wilayah Kabupaten Natuna.

BPBD Kabupaten Natuna, menyebut, wilayah terdampak meliputi tiga kecamatan yakni Kecamatan Bunguran Timur, Kecamatan Teratan, dan Kecamatan Pulau Laut. BPBD Kabupaten Natuna, telah mendirikan tempat pengungsian untuk mengantisipasi kemungkinan banjir kembali terjadi.



Kondisi terkini, ketinggian muka air terpantau berkisar 90 cm, dan akan surut dipagi hari namun kembali terjadi pasang pada sore hingga malam hari. BMKG telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca ekstrem untuk wilayah Kepri, hingga Sabtu (4/12/2021).

Masyarakat diimbau untuk waspada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di wilayah Natuna, serta Kepulauan Anambas.

Sementara itu, hasil kajian risiko bencana melalui InaRISK, untuk wilayah Kabupaten Natuna memiliki potensi cuaca ekstrem dapat terjadi di 12 kecamatan, dengan tingkat risiko sedang hingga tinggi termasuk Kecamatan Bunguran Timur, Kecamatan Teratan, dan Kecamatan Pulau Laut.



BNPB mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah pesisir pantai untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan pada potensi risiko bencana hidrometeorologi basah.

Salah kewaspadaan itu, yakni dengan memperbaiki sistem drainase dan pemanfaatan ruang terbuka dengan vegetasi pantai untuk daerah buffer, serta menegakkan aturan tentang sempadan pantai. Selain itu, diingatkan kepada para nelayan untuk tidak melakukan aktivitas menangkap ikan saat terjadi cuaca ekstrem, karena sangat berbahaya.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1852 seconds (0.1#10.140)