SD Negeri Moso, Cerita Indahnya Pendidikan di Perbatasan Papua

Kamis, 02 Desember 2021 - 06:19 WIB
loading...
A A A
"Jadi dari data siswa hingga tahun 2021, ada 56 siswa. Sebanyak 26 siswa di antaranya statusnya belum tetap, karena mereka tidak ada dokumennya, baik Kartu Keluarga (KK) maupun akta kelahiran. Mereka adalah warga Papua Nugini. Sementara sisanya sudah memiliki dokumen dan resmi masuk di Dapodik dan menjadi WNI," kata Stevanus.

SD Negeri Mosso, menurut Stevanus memang dibentuk untuk menjawab kepentingan pendidikan anak-anak perbatasan. Sudah delapan angkatan yang berhasil lulus, dan saat ini beberapa mengenyam pendidikan tinggi.

"Sekolah ini sudah diakui dan terdaftar di Kemendikbud. Karena berada di perbatasan dua negara, maka siswanya campur. Tapi kami tetap memberikan yang terbaik untuk hak-hak mereka, agar mendapat pendidikan yang layak," ucapnya.



Potret perbatasan negara dimasa kepemimpinan Presiden Joko widodo (Jokowi) menjadi perhatian utama. Selain kesejahteraan dan ekonomi, dengan dibangunannya Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skow, sektor pendidikan juga menjadi perhatian.

Pembangunan atau renovasi sekolah di perbatasan, juga melibatkan peran aktif BUMN. Salah satunya Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam program #inisekolahku. SD Negeri Mosso menjadi salah satu yang terpilih direnovasi.

Pengecatan dan pembangunan perpustakaan digital dilakukan BRI di sekolah ini, hingga yang sebelumnya nampak rusak dan tidak terurus, kini menjadi megah layaknya sekolah di daerah lain.
(eyt)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2338 seconds (0.1#10.140)