Korban Helikopter Jatuh Kapten Cpn Fredy Vebryanto Dimakamkan di Sleman
loading...
A
A
A
SLEMAN - Kapten Cpn Fredy Vebryanto Nugroho, salah satu korban tewas dalam kecelakaan Helikopter MI-17 yang jatuh di Kawasan Industri Kendal (KIK), Kaliwunggu, Kendal , dimakamkan di Sleman, Minggu (7/6/2020) siang. Putra pasangan Suharto-Sri Surachmi itu dimakamkan tak jauh dari kediaman orang tuanya di Jalan Kaliurang, Babadan Baru, Condongcatur, Depok, Sleman.
Bertindak sebagai inspektur upacara pemakaman yakni Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Danpuspenerbad) Mayjen TNI Teguh Pujo Rumekso, MTr (Han).
Fredy meninggalkan satu istri, Atika Prihantini dan dua anak, Shakilla Amethyassa Kayana Nugroho usia 6 tahun dan Shaakel Aulia Khalif Nugroho yang masih berusia 3 tahun. ( )
Kapten Cpn Fredy Vebryanto Nugroho lahir di Yogyakarta, 12 Januari 1984 adalah Sarjana Pendidikan Keolahragaan (SPd Kor) UNY 2010. Dia kemudian bergabung Penerbad dengan menjalani kursus penerbang dasar (Suscarcab) pada 2010. Jabatan terakhirnya Perwira Siswa Keselamatan Terbang dan Kerja (Pasislambangja) di kesatuan Skadron 31/Serbu.
Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 072 Pamungkas Yogyakarta, Mayor Arh Mespan Haryadi mengatakan, almarhum dikenal ahli menerbangkan pesawat-pesawat milik TNI AD. Hal ini tak terlepas dari pendidikan militer yang dijalani warga yang tinggal di Perum Permata Ngijo, Gunungpati, Kota Semarang itu, seperti pernah belajar tentang Heli Bell-205 A-1 saat menjalani kursus penerbang (Susbang) II tahun 2012 yang diikutinya setahun setelah menjadi pendidikan militer perdananya pada kursus penerbang dasar (Susbangsar).
"Almarhum pernah ikut Suspabang (kursus perwira penerbang) I MI-17 V5 pada 2020 dan pernah pula ditugaskan ke Papua pada 2018 lalu," kata Mespan. ( )
Seperti diberitakan, Sabtu (6/6/2020) pukul 14.30 WIB, Helikopter MI-17 milik TNI AD yang membawa sembilan penumpang jatuh di KIK Kaliwunggu, Kendal. Helikopter dengan nomor registrasi HA 5141 tersebut sedang melaksanakan misi latihan terbang di Pusat Pendidikan Penerbang AD, Semarang. Misi ini sebagai bagian dari program Pendidikan Calon Perwira Penerbang 1.
Dalam kejadian itu empat penumpang meninggal. Tiga menghembuskan napas di lokasi kejadian dan satu saat dilarikan ke rumah sakit. Mereka yang meninggal adalah Kapten Cpn Kadek, Kapten Cpn Fredi, Kapten Cpn Y Hendro, dan Lettu Cpn Wisnu. Sementara korban luka-luka adalah Lettu Cpn Vira Yudha, Praka Nanang, Praka Rofiq, Praka Supriyanto, dan Praka Andik.
Bertindak sebagai inspektur upacara pemakaman yakni Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Danpuspenerbad) Mayjen TNI Teguh Pujo Rumekso, MTr (Han).
Fredy meninggalkan satu istri, Atika Prihantini dan dua anak, Shakilla Amethyassa Kayana Nugroho usia 6 tahun dan Shaakel Aulia Khalif Nugroho yang masih berusia 3 tahun. ( )
Kapten Cpn Fredy Vebryanto Nugroho lahir di Yogyakarta, 12 Januari 1984 adalah Sarjana Pendidikan Keolahragaan (SPd Kor) UNY 2010. Dia kemudian bergabung Penerbad dengan menjalani kursus penerbang dasar (Suscarcab) pada 2010. Jabatan terakhirnya Perwira Siswa Keselamatan Terbang dan Kerja (Pasislambangja) di kesatuan Skadron 31/Serbu.
Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 072 Pamungkas Yogyakarta, Mayor Arh Mespan Haryadi mengatakan, almarhum dikenal ahli menerbangkan pesawat-pesawat milik TNI AD. Hal ini tak terlepas dari pendidikan militer yang dijalani warga yang tinggal di Perum Permata Ngijo, Gunungpati, Kota Semarang itu, seperti pernah belajar tentang Heli Bell-205 A-1 saat menjalani kursus penerbang (Susbang) II tahun 2012 yang diikutinya setahun setelah menjadi pendidikan militer perdananya pada kursus penerbang dasar (Susbangsar).
"Almarhum pernah ikut Suspabang (kursus perwira penerbang) I MI-17 V5 pada 2020 dan pernah pula ditugaskan ke Papua pada 2018 lalu," kata Mespan. ( )
Seperti diberitakan, Sabtu (6/6/2020) pukul 14.30 WIB, Helikopter MI-17 milik TNI AD yang membawa sembilan penumpang jatuh di KIK Kaliwunggu, Kendal. Helikopter dengan nomor registrasi HA 5141 tersebut sedang melaksanakan misi latihan terbang di Pusat Pendidikan Penerbang AD, Semarang. Misi ini sebagai bagian dari program Pendidikan Calon Perwira Penerbang 1.
Dalam kejadian itu empat penumpang meninggal. Tiga menghembuskan napas di lokasi kejadian dan satu saat dilarikan ke rumah sakit. Mereka yang meninggal adalah Kapten Cpn Kadek, Kapten Cpn Fredi, Kapten Cpn Y Hendro, dan Lettu Cpn Wisnu. Sementara korban luka-luka adalah Lettu Cpn Vira Yudha, Praka Nanang, Praka Rofiq, Praka Supriyanto, dan Praka Andik.
(abd)