Pedagang Datangi Kantor Bupati Maros Tuntut Kejelasan Relokasi Pasar
loading...
A
A
A
MAROS - Puluhan pedagang Pasar Turikale bersama dengan Lembaga Hukum Salewangan, mendatangi kantor Bupati Maros untuk meminta kepastian terkait relokasi.
Kedatangan para pedagang ini diterima langsung oleh Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari, di Ruang Rapat Wakil Bupati, Senin, (29/11/2021).
Kuasa Hukum Direktur Lembaga Hukum Salewangan, Alfian Palaguna, mengatakan, kedatangan mereka kali ini menuntut tiga hal ke pemerintah daerah terkait relokasi.
"Kita menuntut agar kiranya, Bupati Maros bersedia mengembalikan pedagang pasar ke lapak dan kios masing-masing. Hal ini berdasarkan data yang sudah diverifikasi bersama. Relokasi dilaksanakan di Pasar Tramo Maros, kami juga meminta agar dibangun semi permanen untuk pedagang, dan pengembalian kios atau lapak tidak dipungut biaya," jelasnya.
Dia mengatakan, berdasarkan hasil rapat ada 3 opsi terkait relokasi pasar yang disarankan oleh Pemda Maros, yakni Pasar Data, Pasar Tramo, dan Terminal Lama. Sementara itu, para pedagang sepakat untuk direlokasikan ke Pasar Tramo.
"Para pedagang menolak untuk direlokasikan ke Pasar Data , karena ada beberapa pertimbangan seperti kondisi cuaca kemudian tempat yang tidak memungkinkan. Karena menurut mereka (pedagang) daerah Data adalah tempat yang rawan banjir," imbuhnya.
Alfian menjelaskan, berdasarkan data yang berhasil mereka himpun, sedikitnya ada sekitar 200 pedagang. "Nantinya kami akan seleksi data yang kami peroleh dan bandingkan dengan data yang dipegang pemerintah daerah," ucapnya.
Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari, mengatakan, Pemerintah Daerah bersama dengan pedagang yang ada di pasar Turikale sepakat untuk direlokasikan ke Pasar Tramo.
"Sekarang kan semua pasar yang ada di Maros semua dalam proses pembenahan, termasuk pasar Turikale yang dulunya adalah Pasar Sentral dan memang dari dulu kami berencana untuk memperbaruinya," terangnya.
Saat ini kata Suhartina, data yang dimiliki Pemda Maros ada sekitar 80 pedagang. "Dari LBH juga ada data baru mereka belum memperlihatkan kami, mungkin sebentar akan diperlihatkan, dan kami akan cocokkan" katanya.
Selain itu, ia menilai sudah seharusnya Pasar Turikale dibenahi. Pasalnya, sejak ditinggalkan beberapa tahun lalu, pasar tersebut memiliki kesan kumuh dan menjadi pemandangan tidak elok.
Terkait target pembenahan Pasar Turikale , Pemkab Maros menargetkan akan rampung di akhir 2022.
"Sekarang hingga akhir tahun ini kita rencanakan pemerataan dan penimbunan, untuk pembangunannya sekitar bulan maret tahun depan, mudah mudahan sesuai target akhir 2022 bisa dihuni kembali," ucapnya.
Kedatangan para pedagang ini diterima langsung oleh Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari, di Ruang Rapat Wakil Bupati, Senin, (29/11/2021).
Kuasa Hukum Direktur Lembaga Hukum Salewangan, Alfian Palaguna, mengatakan, kedatangan mereka kali ini menuntut tiga hal ke pemerintah daerah terkait relokasi.
"Kita menuntut agar kiranya, Bupati Maros bersedia mengembalikan pedagang pasar ke lapak dan kios masing-masing. Hal ini berdasarkan data yang sudah diverifikasi bersama. Relokasi dilaksanakan di Pasar Tramo Maros, kami juga meminta agar dibangun semi permanen untuk pedagang, dan pengembalian kios atau lapak tidak dipungut biaya," jelasnya.
Dia mengatakan, berdasarkan hasil rapat ada 3 opsi terkait relokasi pasar yang disarankan oleh Pemda Maros, yakni Pasar Data, Pasar Tramo, dan Terminal Lama. Sementara itu, para pedagang sepakat untuk direlokasikan ke Pasar Tramo.
"Para pedagang menolak untuk direlokasikan ke Pasar Data , karena ada beberapa pertimbangan seperti kondisi cuaca kemudian tempat yang tidak memungkinkan. Karena menurut mereka (pedagang) daerah Data adalah tempat yang rawan banjir," imbuhnya.
Alfian menjelaskan, berdasarkan data yang berhasil mereka himpun, sedikitnya ada sekitar 200 pedagang. "Nantinya kami akan seleksi data yang kami peroleh dan bandingkan dengan data yang dipegang pemerintah daerah," ucapnya.
Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari, mengatakan, Pemerintah Daerah bersama dengan pedagang yang ada di pasar Turikale sepakat untuk direlokasikan ke Pasar Tramo.
"Sekarang kan semua pasar yang ada di Maros semua dalam proses pembenahan, termasuk pasar Turikale yang dulunya adalah Pasar Sentral dan memang dari dulu kami berencana untuk memperbaruinya," terangnya.
Saat ini kata Suhartina, data yang dimiliki Pemda Maros ada sekitar 80 pedagang. "Dari LBH juga ada data baru mereka belum memperlihatkan kami, mungkin sebentar akan diperlihatkan, dan kami akan cocokkan" katanya.
Selain itu, ia menilai sudah seharusnya Pasar Turikale dibenahi. Pasalnya, sejak ditinggalkan beberapa tahun lalu, pasar tersebut memiliki kesan kumuh dan menjadi pemandangan tidak elok.
Terkait target pembenahan Pasar Turikale , Pemkab Maros menargetkan akan rampung di akhir 2022.
"Sekarang hingga akhir tahun ini kita rencanakan pemerataan dan penimbunan, untuk pembangunannya sekitar bulan maret tahun depan, mudah mudahan sesuai target akhir 2022 bisa dihuni kembali," ucapnya.
(agn)