IPP di Indonesia Buruk, Masjid Didorong Jadi Miniatur SDGs

Sabtu, 27 November 2021 - 14:40 WIB
loading...
IPP di Indonesia Buruk,...
Ketua Umum AMKI, Prof Hermawan K Dipojono dalam Webinar Ilmiah Masjid III 1443 H/2021 M. Foto/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Masjid -masjid di Indonesia didorong menjadi miniatur terwujudnya Sustainable Development Goals (SDGs) di tingkat komunitas menyusul memburuknya Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) di Indonesia.Dorongan tersebut mengemuka dalam Webinar Ilmiah Masjid (S/WIM) III 1443 H/2021 M yang diselenggarakan Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI) bekerja sama dengan Masjid Salman ITB.

Webinar yang diikuti lebih kurang 400 orang peserta itu mengangkat tema besar 'Mendorong Peran Masjid dalam Pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia: Skenario & Strategi Pasca Pandemi COVID-19'.Isu SDGs diangkat sebagai tema seminar tahun ini menyusul kondisi pencapaian target SDGs Indonesia yang semakin memprihatikan sejak pandemi COVID-19 mendera dunia dua tahun terakhir ini.

Pada Juli 2021 lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis persentase penduduk usia muda Indonesia tanpa kegiatan (Not in Employment, Education or Training-NEET) sebesar 24,28 persen. Baca juga: Imam Besar Masjid Istiqlal Ajak Guru Madrasah Sebarkan Islam yang Toleran

Ini berarti, nyaris 1 dari 4 pemuda usia produktif di Indonesia, bukan saja tidak bekerja melainkan juga tidak melakukan apa-apa. Dalam aspek pendidikan, angka partisipasi sekolah di perdesaan kurang dari 20 persen. Di sisi lain, angka dispensasi pernikahan usia dini sepanjang COVID-19 mencapai 64.000 kasus.

Angka-angka IPP yang memprihatinkan tersebut dinilai semakin memperlemah produktivitas bangsa ini. Hal ini antara lain diindikasikan oleh stagnannya pertumbuhan ekonomi Indonesia (middle income trap) di angka 5 persen sejak 2011, bahkan sempat menyentuh minus 2,03 persen pada 2020.

Padahal, Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) telah mencanangkan Visi Indonesia Emas pada tahun 2045 di mana pertumbuhan ekonomi nasional diharapkan mencapai minimal 7 persen.

Di lain sisi, produktivitas yang mendorong pertumbuhan ekonomi hanya dapat tercapai jika pembangunan ekonomi berjalan selaras dengan pembangunan manusia dan pelestarian alam yang dikenal sebagai prinsip People-Prosperity-Planet dalam wacana SDGs.

Oleh karenanya, asosiasi atau perhimpunan masjid sangat dibutuhkan perannya, agar pencapaian SDGs masjid dan komunitasnya mendapatkan dukungan yang terorganisasikan dengan baik.Salah satu bentuk dukungan asosiasi masjid adalah menjadi wadah untuk menyebarkan dan mengolaborasikan praktik-praktik terbaik (best practices) program-program SDGs di antara sesama masjid.

"Asosiasi masjid terutama diharapkan berperan mendorong anggotanya berkontribusi dalam pencapaian sasaran-sasaran pendidikan maupun ekonomi dalam SDGs," ujar Ketua Umum AMKI Prof Hermawan K Dipojono dalam keterangan resminya, Sabtu (27/11/2021).

Ketua Senat Akademik ITB itu juga berharap, seminar ilmiah rutin ini dapat berkontribusi menghasilkan rekomendasi-rekomendasi bagi umat dan bangsa dalam menghadapi masa depan.

"Masyarakat dunia termasuk Indonesia tengah berhadapan dengan gejala volatility, ucertainty, complexity dan ambiguity (VUCA) dalam berbagai aspek kehidupan. Masjid-masjid kampus perlu berkontribusi menghasilkan pemikiran-pemikiran untuk menghadapi hal ini," katanya.

Sementara itu, Ketua YPM Salman ITB, Prof Suwarno berharap, Webinar Ilmiah Masjid III menjadi ajang berbagi gagasan maupun pengalaman kegiatan berbagai masjid, khususnya dalam konteks pencapaian SDGs di atas.

Lebih jauh lagi, seminar ilmiah yang telah digelar akhir pekan lalu dan menjadi kegiatan rutin tahunan AMKI ini juga diharapkan menjadi wadah menumbuhkan dan mengasah budaya intelektual di kalangan para aktivis dan takmir masjid.

"Tanpa budaya intelektual yang kokoh, tidak mungkin peradaban Islam akan kembali bangkit dan bersemi," kata Prof Suwarno yang juga menjabat Guru Besar Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB itu.

AMKI sebagai penyelenggara kegiatan seminar atau webinar ilmiah masjid ini adalah organisasi perhimpunan masjid-masjid kampus se-Indonesia yang berdiri pada tahun 2004.

Asosiasi ini berdiri sebagai hasil kesepakatan Kongres Masjid Kampus I di Masjid Salman ITB pada 29-30 Mei 2004. Saat ini, AMKI beranggotakan sekitar 200 masjid dari berbagai kampus PTN maupun PTS di seluruh Indonesia.

(don)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2005 seconds (0.1#10.140)