Puluhan Warga Makassar Dilatih untuk Pengurusan Jenazah
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Makassar bekerjasama dengan Lembaga Dakwah NU dan BKM Nurul Ilmi menggelar pelatihan pengurusan jenazah untuk puluhan warga di Masjid Nurul Ilmi Jalan Pendidikan, Rabu (24/11/2021).
Kepala Bagian Kesra Muhammad Syarief yang mewakili Wali Kota Makassar menyanjung langkah Baznas dalam mendorong program-program kemasyarakatan.
Kehadiran pemandi jenazah dianggap sangat penting, kendati demikian profesi itu masih sangat minim di Kota Makassar , sehingga pemandi jenazah disebutnya sebagai orang-orang mulia pilihan.
"Karena penyelenggara jenazah itu bersentuhan dengan mayat, sehingga membutuhkan keterampilan dan tentunya profesional. Makanya, pemerintah kota selalu memperhatikan para penyelenggara jenazah ini," katanya.
Salah satu bentuknya yaitu adanya insentif khusus bagi mereka yang dikucurkan tiap tahun untuk kesejahteraan mereka.
Ketua PC NU Kota Makassar , KH Kaswad Sartono, mengaku pengurusan jenazah merupakan kewajiban muslim terhadap sesama muslim yang telah meninggal.
Pentingnya pengurusan jenazah inilah, maka sangat dibutuhkan, sehingga petugasnya seharusnya ada di setiap lingkungan tempat tinggal.
"Kematian adalah musibah, dan semua orang dipastikan akan menemui kematian itu. Hanya saja akhir-akhir ini sangat dirasakan kurangnya tenaga terampil untuk pengurusan jenazah. Belum tentu ada orang yang mau memandikan jenazah. Butuh keberanian, keterampilan dan kemauan," terangnya.
Ketua Baznas Kota Makassar, Ashar Tamanggong mengharapkan, keterampilan atau keahlian pengurusan jenazah yang diperoleh melalui pelatihan kader petugas penyelenggara jenazah ini nantinya ditularkan kepada orang lain. "Termasuk agar ke depan ada kaderisasi," terangnya.
Dia juga mengurai berbagai program yang sementara dilakukan dan akan dilakukan tahun depan. Gerakan Cinta Zakat (GCZ), salah satunya.
Program ini selain mendorong partisipasi masyarakat meningkatkan zakat, infak, dan sedekah, juga memastikan penyaluran yang tepat sasaran, atau betul-betul sampai kepada mereka yang membutuhkan. Program lainya adalah memberikan Bantuan Operasional Dhuafa Produktif.
"Bahkan, setiap Jumat, Baznas Kota Makassar juga memberikan Sedekah Jumat Tolak Bala, atau SEJUTA. Program SEJUTA ini berupa bahan makanan bagi pemulung yang berada di emperan jalanan, dan emperan toko. Kami juga melkukan khitanan bagi 500 anak dari keluarga kurang mampu. Program ini berlangsung hingga akhir tahun ini, dengan mengedepankan protokol kesehatan di masjid masjid dengan jumlah peserta 50 anak,” ucapnya.
Kegiatan ini juga dirangkiakan dengan praktek yang berlangsung satu hari. Ustaz Lukman Djamiad praktisi penyelenggaran jenazah mempraktekan cara penyelenggaraan jenazah. Moderator adalah Nasrul Abdul Hamid.
Kepala Bagian Kesra Muhammad Syarief yang mewakili Wali Kota Makassar menyanjung langkah Baznas dalam mendorong program-program kemasyarakatan.
Kehadiran pemandi jenazah dianggap sangat penting, kendati demikian profesi itu masih sangat minim di Kota Makassar , sehingga pemandi jenazah disebutnya sebagai orang-orang mulia pilihan.
"Karena penyelenggara jenazah itu bersentuhan dengan mayat, sehingga membutuhkan keterampilan dan tentunya profesional. Makanya, pemerintah kota selalu memperhatikan para penyelenggara jenazah ini," katanya.
Salah satu bentuknya yaitu adanya insentif khusus bagi mereka yang dikucurkan tiap tahun untuk kesejahteraan mereka.
Ketua PC NU Kota Makassar , KH Kaswad Sartono, mengaku pengurusan jenazah merupakan kewajiban muslim terhadap sesama muslim yang telah meninggal.
Pentingnya pengurusan jenazah inilah, maka sangat dibutuhkan, sehingga petugasnya seharusnya ada di setiap lingkungan tempat tinggal.
"Kematian adalah musibah, dan semua orang dipastikan akan menemui kematian itu. Hanya saja akhir-akhir ini sangat dirasakan kurangnya tenaga terampil untuk pengurusan jenazah. Belum tentu ada orang yang mau memandikan jenazah. Butuh keberanian, keterampilan dan kemauan," terangnya.
Ketua Baznas Kota Makassar, Ashar Tamanggong mengharapkan, keterampilan atau keahlian pengurusan jenazah yang diperoleh melalui pelatihan kader petugas penyelenggara jenazah ini nantinya ditularkan kepada orang lain. "Termasuk agar ke depan ada kaderisasi," terangnya.
Dia juga mengurai berbagai program yang sementara dilakukan dan akan dilakukan tahun depan. Gerakan Cinta Zakat (GCZ), salah satunya.
Program ini selain mendorong partisipasi masyarakat meningkatkan zakat, infak, dan sedekah, juga memastikan penyaluran yang tepat sasaran, atau betul-betul sampai kepada mereka yang membutuhkan. Program lainya adalah memberikan Bantuan Operasional Dhuafa Produktif.
"Bahkan, setiap Jumat, Baznas Kota Makassar juga memberikan Sedekah Jumat Tolak Bala, atau SEJUTA. Program SEJUTA ini berupa bahan makanan bagi pemulung yang berada di emperan jalanan, dan emperan toko. Kami juga melkukan khitanan bagi 500 anak dari keluarga kurang mampu. Program ini berlangsung hingga akhir tahun ini, dengan mengedepankan protokol kesehatan di masjid masjid dengan jumlah peserta 50 anak,” ucapnya.
Kegiatan ini juga dirangkiakan dengan praktek yang berlangsung satu hari. Ustaz Lukman Djamiad praktisi penyelenggaran jenazah mempraktekan cara penyelenggaraan jenazah. Moderator adalah Nasrul Abdul Hamid.
(agn)