Diterjang Rob Terparah, Pulau Kecil Simonet Tenggelam
loading...
A
A
A
PEKALONGAN - Pulau kecil Simonet di Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, tenggelam akibat diterjang banjir pasang atau rob . Ratusan rumah warga yang ada di pulau ini terendam setengah hingga satu meter dan tak bisa ditempati lagi.
"Rumah kami tergenang banjir air pasang dan tak bisa dihuni lagi, semua barang- barang basah kena air laut. Kami sudah harus jalan kaki sekitar 1,5 jam untuk mengungsi karena tak bisa menggunakan kendaraan, setelah itu baru naik perahu dan mengungsi di tempat ini," jelas Sumirah, warga korban rob, Sabtu (6/6/2020).
Ratusan warga penghuni kampung terpencil ini diungsikan di gudang kosong yang belum digunakan, di Desa Semut Wonokerto, sekitar 7 km dari lokasi. Proses evakuasi warga di tengah banjir cukup menengangkan, apalagi ada beberapa warga yang sakit dan harus ditandu melintasi genangan air yang cukup dalam ini. ( Baca:Donasi Swasta untuk Pandemi Corona Mencapai Rp1,2 Triliun )
Sekitar 200 jiwa terpaksa harus berdesakan menjadi satu ruangan, meski sedang pandemi Covid-19, karena tak ada tempat lain lagi. Kebutuhan pokok mereka seperti makan, minum alat mandi, MCK, pakaian anak, serta susu, masih sangat kurang. Sejumlah bantuan mulai disalurkan seperti dari Polres Kodim Pekalongan juga PMI Pekalongan.
Kapolres Pekalongan AKBP Aris Tri Yunarko menyebutkan, pihaknya menyalurkan bantuan untuk para pengungsi banjir ini sebagai bentuk kepedulian terhadap korban rob. "Kami dari Polri dan TNI memberikan bantuan sembako sebagai bentuk kepedulian kepada warga yang sedang kesusahan. Bantuan berupa beras, telur, mi instan diharapkan bisa sedikit menolong para pengungsi ini," jelas AKBP Aris Tri, Sabtu (6/6/2020).
Wakil Bupati Pekalongan Arini Harimurti yang juga ketua PMI Pekalongan menyebutkan kondisi kesehatan warga yang mengungsi selalu dipantau. Tim medis dari puskesmas selalu siaga dan jika ada yang darurat, pihak rumah sakit juga sudah disiagakan.
"Bantuan yang kami sampaikan alat mandi dan obat-obatan serta makanan ke warga di pengungsian ini," ujar Arini.
Menurutnya, banjir air pasang kali ini yang terparah sejak beberapa tahun terakhir. "Berbagai upaya sudah dilakukan oleh pemerintah daerah, seperti membangun tanggul raksasa di tepi pantai. Puluhan pompa sudah dipasang serta jalan dan permukiman juga sudah dibantu ditinggikan, agar tidak terkena banjir," jelas Harini.
Rob kali ini sangat besar dan menenggelamkan dua kecamatan di Kabupaten Pekalongan yaitu Kecamatan Tirto meliputi Desa Jeruksari, Mulyorejo, Tegaldowo, Karangjompo. Satu kecamatan lagi yakni Wonokerto, meliputi Desa Semut, Wonokerto Kulon, Tratebang, Pecakaran, Jambean, Api api, serta satu pulau kecil Simonet yang tak bisa dihuni lagi.
"Rumah kami tergenang banjir air pasang dan tak bisa dihuni lagi, semua barang- barang basah kena air laut. Kami sudah harus jalan kaki sekitar 1,5 jam untuk mengungsi karena tak bisa menggunakan kendaraan, setelah itu baru naik perahu dan mengungsi di tempat ini," jelas Sumirah, warga korban rob, Sabtu (6/6/2020).
Ratusan warga penghuni kampung terpencil ini diungsikan di gudang kosong yang belum digunakan, di Desa Semut Wonokerto, sekitar 7 km dari lokasi. Proses evakuasi warga di tengah banjir cukup menengangkan, apalagi ada beberapa warga yang sakit dan harus ditandu melintasi genangan air yang cukup dalam ini. ( Baca:Donasi Swasta untuk Pandemi Corona Mencapai Rp1,2 Triliun )
Sekitar 200 jiwa terpaksa harus berdesakan menjadi satu ruangan, meski sedang pandemi Covid-19, karena tak ada tempat lain lagi. Kebutuhan pokok mereka seperti makan, minum alat mandi, MCK, pakaian anak, serta susu, masih sangat kurang. Sejumlah bantuan mulai disalurkan seperti dari Polres Kodim Pekalongan juga PMI Pekalongan.
Kapolres Pekalongan AKBP Aris Tri Yunarko menyebutkan, pihaknya menyalurkan bantuan untuk para pengungsi banjir ini sebagai bentuk kepedulian terhadap korban rob. "Kami dari Polri dan TNI memberikan bantuan sembako sebagai bentuk kepedulian kepada warga yang sedang kesusahan. Bantuan berupa beras, telur, mi instan diharapkan bisa sedikit menolong para pengungsi ini," jelas AKBP Aris Tri, Sabtu (6/6/2020).
Wakil Bupati Pekalongan Arini Harimurti yang juga ketua PMI Pekalongan menyebutkan kondisi kesehatan warga yang mengungsi selalu dipantau. Tim medis dari puskesmas selalu siaga dan jika ada yang darurat, pihak rumah sakit juga sudah disiagakan.
"Bantuan yang kami sampaikan alat mandi dan obat-obatan serta makanan ke warga di pengungsian ini," ujar Arini.
Menurutnya, banjir air pasang kali ini yang terparah sejak beberapa tahun terakhir. "Berbagai upaya sudah dilakukan oleh pemerintah daerah, seperti membangun tanggul raksasa di tepi pantai. Puluhan pompa sudah dipasang serta jalan dan permukiman juga sudah dibantu ditinggikan, agar tidak terkena banjir," jelas Harini.
Rob kali ini sangat besar dan menenggelamkan dua kecamatan di Kabupaten Pekalongan yaitu Kecamatan Tirto meliputi Desa Jeruksari, Mulyorejo, Tegaldowo, Karangjompo. Satu kecamatan lagi yakni Wonokerto, meliputi Desa Semut, Wonokerto Kulon, Tratebang, Pecakaran, Jambean, Api api, serta satu pulau kecil Simonet yang tak bisa dihuni lagi.
(ihs)