Terima Kunjungan Dubes Mesir untuk RI, Gubernur Khofifah Bahas Kerja Sama Pendidikan

Minggu, 21 November 2021 - 08:38 WIB
loading...
Terima Kunjungan Dubes...
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Duta Besar Mesir untuk Indonesia, Ashraf Mohamed Moguib Sultan di Gedung Negara Grahadi Surabaya.Foto/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Duta Besar Mesir untuk Indonesia, Ashraf Mohamed Moguib Sultan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (20/11/2021).

Kunjungan tersebut merupakan bagian dari rangkaian safari Dubes Mesir ke sejumlah Pesantren Salaf di wilayah Jatim selama tiga hari. Mesir dan Indonesia, utamanya Jatim disebut Khofifah memiliki kesamaan bahkan kedekatan spiritual.

Baca juga: Gempa Magnitudo 3,3 Guncang Blitar dan Malang, BPBD Sebut Belum Terima Laporan Kerusakan

“Sama-sama sebagai wilayah dengan masyarakat mayoritas beragama Islam, kedekatan Mesir dan Jatim sendiri tak bisa diragukan. Selama ini sangat banyak mahasiswa Indonesia khususnya Jatim yang kuliah di Mesir khususnya di Al Azhar,” kata Khofifah.

Pemprov Jatim, kata dia, juga memfasilitasi mahasiswa dengan program beasiswa khusus ke universitas tersohor tersebut. Salah satunya, melalui Lembaga Pengembangan Pendidikan Diniyah (LPPD).

Pemprov Jatim memberikan bantuan beasiswa kepada kepada 30 mahasiswa berprestasi untuk dikirim ke Universitas Al- Azhar Kairo. Mereka adalah lulusan Pendidikan Diniyah Formal ‘Ulya, Satuan Pendidikan Mu’adalah ‘Ulya, dan Madrasah Aliyah pesantren di Jatim.

Baca juga: Easycash Undang 2.000 Mahasiswa Ikuti Talkshow Literasi Keuangan

"Kita kebetulan sudah mendapatkan kuota dari Al-Azhar untuk mengirim mahasiswa dengan Beasiswa Pemprov sebagai pengganti beasiswa guru madin. Kami berharap ini bisa melahirkan generasi ulama yang dalam ilmu agamanya dengan pemikiran moderat dan penuh toleransi," ungkap Khofifah.

Khofifah menambahkan, diantara beasiswa yang diberikan Pemprov Jatim adalah beasiswa Guru Madin untuk S1 yang akan menjalani perkuliahan tahun ini. Khofifah menekankan, kedatangan Dubes Mesir ke Jatim, utamanya ke beberapa Ponpes Salaf adalah untuk memberikan pertimbangan standarisasi dari Al-Azhar.

“Standar ijazah yang ada di Indonesia dan Mesir cukup berbeda. Sehingga menjadi kendala tersendiri dalam proses seleksi dan pendaftaran calon mahasiswa yang berasal dari pesantren salaf ini,” ujarnya.

Sementara itu, Dubes Mesir Ashraf Mohamed Moguib Sultan juga menuturkan bahwa kerja sama Indonesia dan Mesir telah terjalin sejak lama. Dirinya menyebut ada sekitar 10.000 pelajar Indonesia yang belajar di Mesir sekarang.

“Kami sangat bangga dengan Indonesia dan tiadanya perbedaan antara kedua negara ini. Kami merasa bahwa hubungan yang telah terjalin lama ini akan makin erat dalam berbagai sektor," ungkapnya
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2065 seconds (0.1#10.140)