Waduh Gawat! Hasil Test PCR Peserta PTM, Guru dan Siswa Positif COVID-19 Bertambah
loading...
A
A
A
CIMAHI - Hasil tes PCR secara acak kepada guru dan siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Cimahi kembali ada yang terkonfirmasi positif COVID-19. Terbaru ada empat orang siswa dan guru yang terkonfirmasi positif COVID-19. Itu merupakan hasil pengecekan di zona Cimahi Tengah.
"Sebelumnya kan ada temuan satu guru yang positif COVID-19 di zona Cimahi Utara. Sekarang ada 4 baru positif di zona Cimahi Tengah, jika melihat tanggal lahir, kelihatannya 3 siswa dan 1 guru," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Harjono, Sabtu (20/11/2021).
Dinas Pendidikan bersama Dinas Kesehatan Kota Cimahi memang sedang gencar melakukan tes PCR secara acak kepada guru dan siswa yang ikut PTM. Hingga kini tercatat ada sebanyak 700 lebih siswa dan guru di zona utara dan tengah yang dicek dan hasilnya kini sudah keluar.
Menurutnya, untuk di wilayah zona utara, domisili sekolahnya sudah diketahui. Sehingga aktivitas PTM di tempat guru tersebut bertugas sudah dihentikan sementara waktu. Sementara untuk zona tengah pihaknya masih melakukan penelusuran sekolahnya.
Jika ditemukan asal sekolahnya, maka akan dilakukan penutupan sementara untuk sterilisasi. "Aturannya kan seperti itu, kalau ada sekolah yang muncul kasus positif maka PTM di sekolah itu dihentikan dulu," sambungnya.
Selain yang sudah terkonfirmasi positif, di zona tengah juga ditemukan empat guru yang hasilnya masih samar sehingga harus dilakukan tes PCR ulang untuk memastikannya. Meskipun begitu, secara keseluruhan aktivitas PTM sekolah di Kota Cimahi akan tetap dilaksanakan. Sebab penutupan hanya dilakukan di sekolah yang terdapat kasus positif.
Harjono memastikan pelaksanan PTM di tengah pandemi COVID-19 di Kota Cimahi sudah menerapkan protokol kesehatan sesuai aturan untuk meminimalisasi penularan kasus tersebut. Sarana prasarana di sekolah dan prosedur sebelum masuk sekolah juga ketat, sehingga sedang ditraking dari mana mereka bisa terpapar.
"Traking kami lakukan ke kontak erat di sekolah termasuk keluarganya, sebagai upaya memutus mata rantai penyebarannya," kata dia.
Sebelumnya, seorang guru SMP swasta di Kota Cimahi sudah dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 setelah dilakukan tes PCR. PTM di sekolah itu otomatis distop dan kepada guru yang bersangkutan harus menjalani isolasi selama 14 hari. Imbas kejadian tersebut siswa yang berada di asrama sekolah itu selama 14 hari juga dilarang ke luar area sekolah.
"Sebelumnya kan ada temuan satu guru yang positif COVID-19 di zona Cimahi Utara. Sekarang ada 4 baru positif di zona Cimahi Tengah, jika melihat tanggal lahir, kelihatannya 3 siswa dan 1 guru," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Harjono, Sabtu (20/11/2021).
Dinas Pendidikan bersama Dinas Kesehatan Kota Cimahi memang sedang gencar melakukan tes PCR secara acak kepada guru dan siswa yang ikut PTM. Hingga kini tercatat ada sebanyak 700 lebih siswa dan guru di zona utara dan tengah yang dicek dan hasilnya kini sudah keluar.
Menurutnya, untuk di wilayah zona utara, domisili sekolahnya sudah diketahui. Sehingga aktivitas PTM di tempat guru tersebut bertugas sudah dihentikan sementara waktu. Sementara untuk zona tengah pihaknya masih melakukan penelusuran sekolahnya.
Jika ditemukan asal sekolahnya, maka akan dilakukan penutupan sementara untuk sterilisasi. "Aturannya kan seperti itu, kalau ada sekolah yang muncul kasus positif maka PTM di sekolah itu dihentikan dulu," sambungnya.
Selain yang sudah terkonfirmasi positif, di zona tengah juga ditemukan empat guru yang hasilnya masih samar sehingga harus dilakukan tes PCR ulang untuk memastikannya. Meskipun begitu, secara keseluruhan aktivitas PTM sekolah di Kota Cimahi akan tetap dilaksanakan. Sebab penutupan hanya dilakukan di sekolah yang terdapat kasus positif.
Harjono memastikan pelaksanan PTM di tengah pandemi COVID-19 di Kota Cimahi sudah menerapkan protokol kesehatan sesuai aturan untuk meminimalisasi penularan kasus tersebut. Sarana prasarana di sekolah dan prosedur sebelum masuk sekolah juga ketat, sehingga sedang ditraking dari mana mereka bisa terpapar.
"Traking kami lakukan ke kontak erat di sekolah termasuk keluarganya, sebagai upaya memutus mata rantai penyebarannya," kata dia.
Sebelumnya, seorang guru SMP swasta di Kota Cimahi sudah dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 setelah dilakukan tes PCR. PTM di sekolah itu otomatis distop dan kepada guru yang bersangkutan harus menjalani isolasi selama 14 hari. Imbas kejadian tersebut siswa yang berada di asrama sekolah itu selama 14 hari juga dilarang ke luar area sekolah.
(don)