27 Persen Balita di Jawa Timur Alami Gizi Buruk selama Pandemi Covid-19
loading...
A
A
A
SURABAYA - Sebanyak 27 persen balita di Jawa Timur mengalami gizi buruk, selama pandemi Covid-19. Pihak Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga, pun melakukan pendampingan.
Pendampingan dilakukan di posyandu, sekaligus melakukan edukasi pencegahan stunting atau gizi buruk kepada ibu hamil maupun warga yang memiliki balita.
Guru Besar Ahli Tumbuh Kembang Anak FK Unair, Prof Irwanto mengatakan, ada sebanyak 27 persen balita di Jawa Timur mengalami gizi buruk atau stunting di masa pandemi Covid-19.
"Selama pandemi Covid-19 ini terdapat 8 persen angka stunting balita jika dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi. Selain kurang edukasi, kegiatan posyandu juga tidak berjalan," katanya, Sabtu (20/11/2021).
Menurutnya, peran penting posyandu sangat vital di dalam menjaga dan melakukan pendampingan, maupun upaya pencegahan terhadap bayi kurang gizi yang ada di masyarakat.
"Melalui kegiatan yang diikuti sekitar 50 orang, baik ibu hamil maupun warga yang memiliki balita ini, diharap akan meningkatkan peran aktif ibu hamil dalam mengontrol kebutuhan gizi anaknya," pungkasnya.
Lihat Juga: Tragis! Balita di Kolaka Tewas Tertimpa Beton Runtuhan Gerbang Pesantren usai Ditabrak Truk
Pendampingan dilakukan di posyandu, sekaligus melakukan edukasi pencegahan stunting atau gizi buruk kepada ibu hamil maupun warga yang memiliki balita.
Guru Besar Ahli Tumbuh Kembang Anak FK Unair, Prof Irwanto mengatakan, ada sebanyak 27 persen balita di Jawa Timur mengalami gizi buruk atau stunting di masa pandemi Covid-19.
"Selama pandemi Covid-19 ini terdapat 8 persen angka stunting balita jika dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi. Selain kurang edukasi, kegiatan posyandu juga tidak berjalan," katanya, Sabtu (20/11/2021).
Menurutnya, peran penting posyandu sangat vital di dalam menjaga dan melakukan pendampingan, maupun upaya pencegahan terhadap bayi kurang gizi yang ada di masyarakat.
"Melalui kegiatan yang diikuti sekitar 50 orang, baik ibu hamil maupun warga yang memiliki balita ini, diharap akan meningkatkan peran aktif ibu hamil dalam mengontrol kebutuhan gizi anaknya," pungkasnya.
Lihat Juga: Tragis! Balita di Kolaka Tewas Tertimpa Beton Runtuhan Gerbang Pesantren usai Ditabrak Truk
(hsk)