Ijazah Dibebaskan Setelah Tertahan Lama, Dua Siswa SMP di Surabaya Punya Orang Tua Asuh

Jum'at, 19 November 2021 - 15:43 WIB
loading...
Ijazah Dibebaskan Setelah Tertahan Lama, Dua Siswa SMP di Surabaya Punya Orang Tua Asuh
Ijazah dua SMP di Surabaya akhirnya dibabaskan. Foto: Aan/SINDOnews
A A A
SURABAYA - Kasus penahanan ijazah dua siswa SMP, di Kota Pahlawan, mulai menemukan titik temu. Keduanya kini lega, karena ijazah sudah dibebaskan, serta bisa melanjutkan pendidikan.

Bahkan, ada seorang pengusaha di Kota Surabaya yang menjadi orang tua asuh bagi anak yang tertahan ijazahnya di sekolah, karena belum mampu melunasi kewajiban pembayaran SPP tersebut.

Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Arif Fathoni menuturkan, pihaknya bersyukur karena ijazah dua anak SMP warga Keputih, kecamatan Sukolilo yang tertahan di sekolah sudah dibebaskan.



"Dua anak itu sekarang punya orang tua asuh dan anak lulusan SPM akhirnya terdaftar sebagai siswa SMA di daerah Keputih," kata Fathoni, Jumat (19/11/2021).

Ia melanjutkan, pasca pemberitaan tentang nasib siswa tersebut yang tersebar luas di beberapa media, salah satu kolega, seorang pengusaha muda yang jiwa sosialnya tinggi menawarkan diri untuk menjadi orang tua asuh calon siswa tersebut dengan membiayai pendidikan siswa tersebut.



"Ketika saya tanya, mas Raja Siahaan (owner Patriots Group), beliau menyampaikan, sebagai arek Suroboyo dirinya tergugah ketika ada anak Surabaya tidak bisa melanjutkan jenjang sekolah karena ketidakberuntungan ekonomi. Ia juga ingin mencari tabungan amal di surga," ungkapnya.

Akhirnya, katanya, Jumat ini sudah terbayar lunas, biaya pendidikan sudah dilunasi, sehingga anak Kelurahan Keputih Surabaya tersebut langsung bisa masuk sekolah meski telat satu semester.



Ketua DPD Partai Golkar Surabaya ini mengatakan, kedepan makin banyak pengusaha seperti owner Patriots Group ini yang peduli terhadap nasib saudaranya, dan tidak sekedar mencari keuntungan sebanyak banyaknya tanpa peduli dengan keadaan masyarakat sekitar.

Selain itu, ia juga berharap, pengusaha-pengusaha di Surabaya mengecek di wilayah sekitar tempat usahanya, bekerja sama dengan RT dan RW setempat, apakah disekitar lokasi usahanya ada anak putus sekolah atau tidak, karena mencerdaskan kehidupan bangsa bukan hanya sekedar tugas pemerintah, tapi tugas semua komponen anak bangsa.
(hsk)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2140 seconds (0.1#10.140)