Pemakaman Pasien PDP Viral, Peti Jatuh hingga Petugas Ogah Kubur Jenazah

Jum'at, 05 Juni 2020 - 20:36 WIB
loading...
Pemakaman Pasien PDP Viral, Peti Jatuh hingga Petugas Ogah Kubur Jenazah
Video prosesi pemakaman PDP dengan menerapkan standar protokol kesehatan COVID-19 yang tidak sempurna viral di media sosial. Foto/Bisrun Silvana
A A A
PALI - Video prosesi pemakaman Pasien Dalam Pemantauan (PDP) dengan menerapkan standar protokol kesehatan COVID-19 yang tidak sempurna viral di media sosial.

Dari video tersebut terlihat peti jenazah yang tidak sengaja terjatuh saat hendak dimasukkan ke dalam liang kubur. Akibatnya, peti terbuka dan membuat jenazah jatuh dan keluar dari peti.

Selain itu, video itu juga memperlihatkan pihak keluarga yang tidak terima akibat kejadian itu. Dengan memarahi petugas, sehingga membuat para petugas yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) tidak melanjutkan prosesi pemakaman.

Prosesi pemakaman langsung diambil alih pihak keluarga dan warga yang datang dan menyaksikan. (Baca juga: Bapak Tega Perkosa Anak Kandung hingga Hamil Dua Bulan )

Atas kejadian tersebut, Junaidi Anwar, Ketua Gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 mengucapkan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada pihak keluarga dan masyarakat kabupaten PALI.

"Saya menghaturkan permohonan maaf terkhusus kepada keluarga almarhumah dan umumnya masyakarakat PALI. Ini semua bukanlah faktor kesengajaan. Kemungkinan, faktor kelelahan yang mendera tim pemakaman. Karena, prosesi pemakaman tersebut menguras tenaga petugas yang memakan waktu cukup lama," kata Junaidi, saat dihubungi SINDOnews, Jumat (5/6/2020).

Junaidi juga menjelaskan, prosesi pemakaman dimulai dari mengangkat peti jenazah cukup jauh dari mobil jenazah ke lokasi pemakaman serta kondisi jalan sempit yang tidak dapat di lewati kendaraan roda 4, dan belum sempat berbuka puasa menjadi faktor para petugas kelelahan. (Baca juga: WFH Berakhir, Mulai Hari Ini PNS di Kebumen Ngantor Lagi )

"Ditambah lagi proses pemakaman dilakukan malam hari. Sehingga faktor-faktor psikologi tersebut sangat-sangat mempengaruhi dan terjadilah hal yang sama-sama tidak kita inginkan itu. Untuk itu, sekali lagi kami mohon maaf kepada keluarga dan kepada Allah SWT, kami mohon ampun," imbuhnya.

Ia juga menjelaskan, sebelum pelaksanaan pemakaman, tim telah diberikan brieffing dan dilakukan simulasi serta menyaksikan video-video prosesi pemakaman yang dilakukan oleh daerah lain.

"Namun, kami menyadari bahwa hal tersebut tidaklah cukup sehingga ke depan kami akan melakukan pelatihan-pelatihan terhadap anggota dengan harapan tidak terulang lagi kejadian seperti itu," pungkasnya.

Diketahui, video prosesi pemakaman tersebut terjadi di Kelurahan Pasar Bhayangkara, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1714 seconds (0.1#10.140)