Korban Banjir di Sintang Kalbar Dapat Bantuan Sembako dari Perusahaan Sawit

Sabtu, 13 November 2021 - 23:58 WIB
loading...
Korban Banjir di Sintang Kalbar Dapat Bantuan Sembako dari Perusahaan Sawit
Penyerahan bantuan paket sembako dari perusahaan sawit kepada warga terdampak banjir di Sintang, Kalimantan Barat. Foto/Ist
A A A
SINTANG - Banjir bandang yang melandang wilayah Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat menyebabkan 35.117 unit rumah telah terendam. Lima unit jembatan rusak berat dan beberapa prasarana lainnya kebanjiran.

Bencana banjir ini disebabkan curah hujan tinggi di wilayah hulu. Warga korban banjir terpaksa mengungsi ke tempat yang aman.



Bencana banjir ini berdampak di 12 kecamatan. Sebanyak 140.468 jiwa terdampak banjir dan 2 warga meninggal dunia.

Saat ini tercatat ada 32 titik pengungsian, 24 titik dapur lapangan, 5 titik Posko lapangan yang meliputi Tugu Bambu, Pos Lantas, Media Center, Ujung Jembatan Kapuas dan Kantor Camat Sintang.

Bantuan kepada warga terdampak banjir terus disalurkan. Di antaranya dari perusahaan perkebunan sawit Julong Group yang menyerahkan 300 paket bantuan kepada Pemprov Kalbar. Bantuan diserahkan untuk disalurkan kepada korban bencana alam banjir di wilayah Sintang.

Paket tersebut berisikan bahan makanan seperti mi instan, ikan sarden kaleng, abon sapi dan bahan makanan lainnya. Bantuan diserahkan langsung oleh perwakilan Julong Group, Peron Sembiring kepada Kadis Ketahanan Pangan Kalbar, Heronimus Hero di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat.



BMKG Kalimantan Barat telah mengeluarkan peringatan dini akan kondisi curah hujan di wilayah Kalimantan Barat. Warga diminta mewaspadai potensi hujan yang disertai petir/kilat dan angin kencang berdurasi singkat.

"Wilayah yang berpotensi terjadi hujan intensitas sedang hingga lebat yaitu di sebagian wilayah Kabupaten/Kota kota Kapuas Hulu dan Melawi," sebut BMKG dikutip Sabtu (13/11/2021).

Selain itu, Fenomena La Nina yang diperkirakan terjadi pada November 2021 hingga Februari 2022 di sebagian besar wilayah di Tanah Air juga berpotensi memicu peningkatan frekuensi dan intensitas curah hujan sebanyak 20-70 persen.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.8202 seconds (0.1#10.140)