Mpu Nambi, Sosok Penting yang Bantu Raden Wijaya Mendirikan Kerajaan Majapahit
loading...
A
A
A
Mpu Nambi dalam pemerintahan Majapahit adalah salah seorang pendukung setia Wangsa Rajasa. Ini teruji saat ada pergolakan internal kerjaan. Nambi pula yang berperan menyingkirkan Tribuwana Tunggadewi sehingga suksesi kekuasaan ke Prabu Jayanagara, putra Raden Wijaya, berhasil.
Namun, kesuksesan ini menjadi petaka bagi Nambi. Dikisahkan, pada masa pemerintahan Prabu Jayanagara (1309-1328), Nambi masih menjabat sebagai patih. Jabatan patih ini ternyata diam-diam diincar juga oleh sosok licik bernama Mahapati. Dialah sosok yang selalu mengatur ketegangan hubungan Jayanagara dan Nambi.
Suatu hari tibalah waktunya bagi si licik kembali memainkan jurusnya untuk mencapai ambisi. Saat itu ada kabar bahwa ayah Nambi sakit keras. Nambi pun meminta restu Prabu Jayanegara untuk cuti pulang ke Lamajang (sekarang Lumajang), kampung ayahnya. Sesampainya di Lamajang, ayahnya ternyata sudah meninggal.
Melihat momen ini adalah peluang, Mahapati menyusul Nambi dengan modus melayat untuk menyampaikan ucapan duka cita dari Prabu Jayanegara. Lalu Mahapati menyarankan supaya Nambi memperpanjang cutinya dan Mahapati berjanji akan menyampaikannya kepada raja. Nambi yang tak menyadari itu jebakan, langsung menyetujui.
Namun, alih-alih menyampaikan ijin tambahan cuti bagi Nambi, Mahapati mengabarkan bahwa Nambi menolak untuk kembali ke istana. Bahkan, Nambi diceritakan sedang mempersiapkan pemberontakan. Mendengar kabar itu, Jayanagara marah dan menunjuk Mahapati memimpin pasukan menumpas Nambi.
Nambi, jelas kaget saat dikabarkan akan diserbu pasukan Majapahit pimpinan Mahapati. Dengan waktu yang relatif singkat, Nambi berusaha membangun benteng pertahanan di Gending dan Pejarakan. Namun persiapan itu tidak cukup kuat untuk mengalahkan pasukan Mahapati. Kedua benteng itu dengan mudah dihancurkan oleh pasukan Majapahit.
Nambi sekeluarga tewas dalam peperangan itu. Dalam Babad Pararaton diceritakan kejatuhan Lamajang pada tahun saka 'Naganahut-wulan' (Naga mengigit bulan). Dan dalam Babad Negarakertagama disebutkan kejatuhan Lamajang terjadi pada tahun 'Muktigunapaksarupa'. Keduanya menujukkan angka tahun 1238 Saka atau 1316 Masehi.
Jadi, Nambi gugur pada 1316 yang dalam versi Pararaton tewas dalam benteng pertahanannya di desa Rabut Buhayabang. Jatuhnya Lamajang ini membuat kota-kota pelabuhan lainnya seperti Sadeng dan Patukangan menerapkan perlawanan yang dikenal sebagai 'Pasadeng' atau perang sadeng.
Sumber:
-Wikipedia
-historia.id
-p2.unkris,ac.id
-okezone.com
-Mansur Hidayat, Sejarah Lumajang: Melacak Ketokohan Arya Wiraraja dan Keemasan Lamajang
Namun, kesuksesan ini menjadi petaka bagi Nambi. Dikisahkan, pada masa pemerintahan Prabu Jayanagara (1309-1328), Nambi masih menjabat sebagai patih. Jabatan patih ini ternyata diam-diam diincar juga oleh sosok licik bernama Mahapati. Dialah sosok yang selalu mengatur ketegangan hubungan Jayanagara dan Nambi.
Baca Juga
Suatu hari tibalah waktunya bagi si licik kembali memainkan jurusnya untuk mencapai ambisi. Saat itu ada kabar bahwa ayah Nambi sakit keras. Nambi pun meminta restu Prabu Jayanegara untuk cuti pulang ke Lamajang (sekarang Lumajang), kampung ayahnya. Sesampainya di Lamajang, ayahnya ternyata sudah meninggal.
Melihat momen ini adalah peluang, Mahapati menyusul Nambi dengan modus melayat untuk menyampaikan ucapan duka cita dari Prabu Jayanegara. Lalu Mahapati menyarankan supaya Nambi memperpanjang cutinya dan Mahapati berjanji akan menyampaikannya kepada raja. Nambi yang tak menyadari itu jebakan, langsung menyetujui.
Namun, alih-alih menyampaikan ijin tambahan cuti bagi Nambi, Mahapati mengabarkan bahwa Nambi menolak untuk kembali ke istana. Bahkan, Nambi diceritakan sedang mempersiapkan pemberontakan. Mendengar kabar itu, Jayanagara marah dan menunjuk Mahapati memimpin pasukan menumpas Nambi.
Nambi, jelas kaget saat dikabarkan akan diserbu pasukan Majapahit pimpinan Mahapati. Dengan waktu yang relatif singkat, Nambi berusaha membangun benteng pertahanan di Gending dan Pejarakan. Namun persiapan itu tidak cukup kuat untuk mengalahkan pasukan Mahapati. Kedua benteng itu dengan mudah dihancurkan oleh pasukan Majapahit.
Nambi sekeluarga tewas dalam peperangan itu. Dalam Babad Pararaton diceritakan kejatuhan Lamajang pada tahun saka 'Naganahut-wulan' (Naga mengigit bulan). Dan dalam Babad Negarakertagama disebutkan kejatuhan Lamajang terjadi pada tahun 'Muktigunapaksarupa'. Keduanya menujukkan angka tahun 1238 Saka atau 1316 Masehi.
Jadi, Nambi gugur pada 1316 yang dalam versi Pararaton tewas dalam benteng pertahanannya di desa Rabut Buhayabang. Jatuhnya Lamajang ini membuat kota-kota pelabuhan lainnya seperti Sadeng dan Patukangan menerapkan perlawanan yang dikenal sebagai 'Pasadeng' atau perang sadeng.
Sumber:
-Wikipedia
-historia.id
-p2.unkris,ac.id
-okezone.com
-Mansur Hidayat, Sejarah Lumajang: Melacak Ketokohan Arya Wiraraja dan Keemasan Lamajang
(don)