Pesona Bonsai di Bumi Lamaranginang Layak Bersaing di Tingkat Nasional
loading...
A
A
A
MASAMBA - Sedikitnya ada 304 tanaman Bonsai berbagai jenis ikut dalam ajang pameran dan kontes bonsai lokal kelas prospek. Kegiatan yang pertama kali digelar di Kabupaten Luwu Utara itu membuktikan pesona tanaman Bonsai di Bumi Lamaranginang dinilai sangat layak untuk bersaing hingga ke tingkat nasional.
Wakil Bupati Luwu Utara, Suaib Mansur, membuka pameran dan kontes bonsai lokal kelas prospek yang digelar di pelataran Sentral Bisnis Masamba, Kamis (11/11) kemarin. Dalam pameran dan kontes Bonsai itu sedikitnya ada 304 tananaman Bonsai yang dipamerkan. Sebagian besar tanaman yang memiliki nilai seni itu dimiliki oleh pengrajin Bonsai asal Luwu Utara .
"Ini adalah potensi yang luar biasa, kejutan bagi kita semua ternyata di Luwu Utara ini tidak sedikit yang lihai membuat tanaman bonsai. Ini juga menjadi kebanggaan dan tentunya jadi tonggak sejarah di Luwu Utara khususnya bagi pecinta bonsai, karena kegiatan ini kali pertama ada di Luwu Utara," kata Suaib Mansur.
Bonsai ini, lanjut Suaib, adalah sebuah pekerjaan yang menghasilkan karya yang tak ternilai. Karena di dalamya ada keindahan dan dalam proses pembuatan atau perawatan bonsai ini juga sangat diperlukan ketekunan, kesabaran, kelihaian hingga unsur karya seni.
"Kita dengar ada rencana pameran bonsai tingkat Nasional digelar di Luwu Utara . Kami pemerintah daerah tentu sangat mendukung kegiatan itu. Kita harap kegiatan ini berkesinambungan," pungkasnya.
Sekjen Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Pusat, Jono Sujoni, yang hadir sebagai tim juri dalam ajang kontes Bonsai yang mengangkat tema "Pesona Bonsai Bumi Lamaranginang" itu mengaku jika Bonsai di Luwu Utara memiliki potensi yang sangat besar.
"Sangat berpotensi, apa lagi bahan bahan untuk membuat tanaman Bonsai di Luwu Utara ini juga luar biasa. Jujur saja ini diluar espektasi saya, karena PPBI Luwu Utara ini baru lima bulan terbentuk tapi melihat ratusan tanaman Bonsai disini itu luar biasa. Contoh jenis wahong itu jenis terkenal hingga ke nternasional dan bahannya disini tidak begitu sulit untuk didapatkan, ini luar biasa," ungkap Jono.
Bahkan Jono mengaku, ada beberapa jenis tanaman Bonsai yang baru pertama kali dia jumpai, yakni jenis Loa Samurai dan Bonsai pohon Bitti.
"Kalau itu bisa kita kenalkan hingga ke tingkat Internasional. Yang paling menggembirakan juga ada beberapa jenis yang kali pertama saya lihat ada Wahong, Loa Samuarai, dan pohon Bitti. Luar biasa, jujur ini diluar ekspektasi saya," puji Jono.
Pameran dan kontes tanaman Bonsai ini digelar mulai 10 hingga 14 November 2021 mendatang. Bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke pameran ini tidak dipungut biaya atau gratis.
Wakil Bupati Luwu Utara, Suaib Mansur, membuka pameran dan kontes bonsai lokal kelas prospek yang digelar di pelataran Sentral Bisnis Masamba, Kamis (11/11) kemarin. Dalam pameran dan kontes Bonsai itu sedikitnya ada 304 tananaman Bonsai yang dipamerkan. Sebagian besar tanaman yang memiliki nilai seni itu dimiliki oleh pengrajin Bonsai asal Luwu Utara .
"Ini adalah potensi yang luar biasa, kejutan bagi kita semua ternyata di Luwu Utara ini tidak sedikit yang lihai membuat tanaman bonsai. Ini juga menjadi kebanggaan dan tentunya jadi tonggak sejarah di Luwu Utara khususnya bagi pecinta bonsai, karena kegiatan ini kali pertama ada di Luwu Utara," kata Suaib Mansur.
Bonsai ini, lanjut Suaib, adalah sebuah pekerjaan yang menghasilkan karya yang tak ternilai. Karena di dalamya ada keindahan dan dalam proses pembuatan atau perawatan bonsai ini juga sangat diperlukan ketekunan, kesabaran, kelihaian hingga unsur karya seni.
"Kita dengar ada rencana pameran bonsai tingkat Nasional digelar di Luwu Utara . Kami pemerintah daerah tentu sangat mendukung kegiatan itu. Kita harap kegiatan ini berkesinambungan," pungkasnya.
Sekjen Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Pusat, Jono Sujoni, yang hadir sebagai tim juri dalam ajang kontes Bonsai yang mengangkat tema "Pesona Bonsai Bumi Lamaranginang" itu mengaku jika Bonsai di Luwu Utara memiliki potensi yang sangat besar.
"Sangat berpotensi, apa lagi bahan bahan untuk membuat tanaman Bonsai di Luwu Utara ini juga luar biasa. Jujur saja ini diluar espektasi saya, karena PPBI Luwu Utara ini baru lima bulan terbentuk tapi melihat ratusan tanaman Bonsai disini itu luar biasa. Contoh jenis wahong itu jenis terkenal hingga ke nternasional dan bahannya disini tidak begitu sulit untuk didapatkan, ini luar biasa," ungkap Jono.
Bahkan Jono mengaku, ada beberapa jenis tanaman Bonsai yang baru pertama kali dia jumpai, yakni jenis Loa Samurai dan Bonsai pohon Bitti.
"Kalau itu bisa kita kenalkan hingga ke tingkat Internasional. Yang paling menggembirakan juga ada beberapa jenis yang kali pertama saya lihat ada Wahong, Loa Samuarai, dan pohon Bitti. Luar biasa, jujur ini diluar ekspektasi saya," puji Jono.
Pameran dan kontes tanaman Bonsai ini digelar mulai 10 hingga 14 November 2021 mendatang. Bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke pameran ini tidak dipungut biaya atau gratis.
(tri)