Fakta-fakta Yosef Terobos TKP Pembunuhan Ibu dan Anak 1 Hari usai Pembunuhan

Kamis, 11 November 2021 - 12:07 WIB
loading...
Fakta-fakta Yosef Terobos TKP Pembunuhan Ibu dan Anak 1 Hari usai Pembunuhan
Polisi kembali memeriksa Yoris Raja Amarullah, dan Muhammad Ramdanu alias Danu, terkait kasus pembunuhan ibu dan anak gadisnya di Subang. Foto/iNews TV/Yudy Heryawan Juanda
A A A
SUBANG - Pembunuhan ibu dan anak gadisnya, Tuti Suhartini, dan Amalia Mustika Ratu warga Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jabar, masih menyisakan misteri. Namun, dari hasil pemeriksaan saksi-saksi muncul fakta-fakta batu yang mencengangkan.



Sebelumnya, muncul fakta keponakan almarhumah Tuti Suhartini, Muhammad Ramdanu alias Danu yang membersihkan bak mandi penuh darah sehari setelah peristiwa pembunuhan terjadi. Hal itu dilakukan Danu, atas perintah seorang Banpol.



Fakta baru lainnya, adalah adanya keterangan yang menyebut suami almarhumah Tuti Suhartini, Yosef bersama adiknya, Mulyana masuk ke TKP pembunuhan, sehari setelah peristiwa pembunuhan terjadi, yakni Kamis (19/8/2021).



Keberadaan Yosef dan Mulyana di dalam rumah yang menjadi TKP pembunuhan tersebut, diungkap putra sulung almarhumah Tuti Suhartini, Yoris Raja Amarullah atau akrab disapa Yoris, saat diperiksa penyidik Polres Subang, Rabu (10/11/2021).

Muhammad Ramdanu alias Danu, dan Yoris Raja Amarullah alias Yoris, dipanggil kembali oleh penyidik Polres Subang, untuk dimintai keterangan terkait kegiatannya pada 16-18 Agustus 2021.



Adanya keterangan Yosef dan Mulyana menerobos masuk ke TKP, juga diungkapkan Kuasa hukum Danu dan Yoris, Achmad Taufan. "Yosef dan Mulyana jelas-jelas masuk ke dalam TKP, bahkan mengambil suatu barang sehari pasca kejadian pembunuhan. Hal tersebut disaksikan oleh Yoris yang berada di luar rumah, untuk mengambil mobil milik korban," tuturnya.

Achmad Taufan juga menyesalkan atas pernyataan kuasa hukum Yosef, yang mengatakan bahwa Danu harus segera ditetapkan sebagai tersangka, karena masuk dan mencuci bak mandi penuh darah. "Tindakan Danu tersebut atas perintah Banpol, yang saat kejadian Danu menyangka adalah petugas kepolisian. Bahkan yang membuka kunci TKP adalah Banpol tersebut," tegasnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1893 seconds (0.1#10.140)