Dosen Cantik: Pelaku UKM Perlu Pendampingan, Pelatihan Tak Cukup
loading...
A
A
A
SEMARANG - Sebanyak 25 pelaku usaha kecil dan menengah ( UKM ) di Jawa Tengah (Jateng) mengikuti pelatihan mengolah singkong menjadi makanan "naik kelas". Menurut Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Kewirausahaan Unisbank Semarang Dr Elen Puspitasari, pelatihan saja tidak cukup agar para pelau UKM bisa naik kelas, namun perlu pemdampingan.
"Program pelatihan ini harus dilanjutkan dengan program pendampingan terhadap UKM supaya mandiri," ujar dosen berparas ayu itu saat pembukaan Pelatihan Keterampilan Usaha Produktif di Balatkop UMKM Jateng, Senin (8/11/2021).
Pelatihan digelar Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Jateng, Balatkop UKM Jateng, dan Universitas Stikubank (Unisbank) Semarang. Kegiatan berlangsung selama lima harisejak 8-12 November 2021, dengan memadukan teoretis dan praktik.
Selama ini, lanjut dia, olahan singkong belum bisa disandingkan dengan roti-roti di etalase restoran. Jadi, diperlukan program pendampingan. Mandiri yaitu memiliki kemampuan dalam memotivasi diri sendiri untuk memajukan usahanya dengan menetapkan target," ujarnya.
Dia juga mendorong pelaku UKM untuk membentuk komunitas agar saling membantu. Dengan komunitas, mereka bisa bertukar informasi dan pengalaman untuk meningkatkan kualitas produk termasuk penjualan. "(Pelaku UKM) agar membangun komunitas usaha untuk saling menguatkan produk masing-masing," jelas Elen.
Unisbank menerjunkan lima narasumber untuk memberikan pelatihan kepada peserta. Mereka berasal dari Fakultas Vokasi dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis, yang akan menyampaikan materi pelatihan selama 40 jam pelajaran.
Pembukaan acara dihadiri Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jateng Ema Rachmawati dan Kepala Balatkop UKM Hatta Hatnansya Yunus. Selain itu juga beberapa dosen Unisbank yang memberikan pelatihan.
"Program pelatihan ini harus dilanjutkan dengan program pendampingan terhadap UKM supaya mandiri," ujar dosen berparas ayu itu saat pembukaan Pelatihan Keterampilan Usaha Produktif di Balatkop UMKM Jateng, Senin (8/11/2021).
Pelatihan digelar Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Jateng, Balatkop UKM Jateng, dan Universitas Stikubank (Unisbank) Semarang. Kegiatan berlangsung selama lima harisejak 8-12 November 2021, dengan memadukan teoretis dan praktik.
Selama ini, lanjut dia, olahan singkong belum bisa disandingkan dengan roti-roti di etalase restoran. Jadi, diperlukan program pendampingan. Mandiri yaitu memiliki kemampuan dalam memotivasi diri sendiri untuk memajukan usahanya dengan menetapkan target," ujarnya.
Dia juga mendorong pelaku UKM untuk membentuk komunitas agar saling membantu. Dengan komunitas, mereka bisa bertukar informasi dan pengalaman untuk meningkatkan kualitas produk termasuk penjualan. "(Pelaku UKM) agar membangun komunitas usaha untuk saling menguatkan produk masing-masing," jelas Elen.
Unisbank menerjunkan lima narasumber untuk memberikan pelatihan kepada peserta. Mereka berasal dari Fakultas Vokasi dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis, yang akan menyampaikan materi pelatihan selama 40 jam pelajaran.
Pembukaan acara dihadiri Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jateng Ema Rachmawati dan Kepala Balatkop UKM Hatta Hatnansya Yunus. Selain itu juga beberapa dosen Unisbank yang memberikan pelatihan.
(don)