Miliki Pesan Positif, 2 Seniman Mural Dikirim Polda Kaltim Berebut Piala Kapolri
loading...
A
A
A
BALIKPAPAN - Dua seniman mural dikirim Polda Kaltim, untuk maju memperebutkan piala Kapolri, dalam ajang Festival Mural Bhayangkara (FMB) 2021. Dua seniman itu, sebelumnya mengikuti tahapan seleksi di tingkat daerah.
Kapolda Kaltim, Irjen Pol Herry Rudolf Nahak melalui Wakapolda Kaltim, Brigjen Pol. Haryanto mengatakan, bahwa festival mural tersebut sebagai ajang penyaluran dan ruang ekspresi bagi para kreator mural.
"Festival mural diadakan pada tingkat Mabes Polri, hingga tingkat daerah. Kami mengirimkan dua peserta untuk ikut di tingkat Mabes Polri, memperebutkan piala Kapolri," ungkapnya saat membuka Festival Mural Polda Kaltim di kawasan Mall Gajah Mada Balikpapan, Sabtu (30/10/2021).
Dalam festival mural memperebutkan Piala Polda Kaltim, diikuti oleh 16 peserta dari Kaltim. "Tujuannya menampung kreativitas masyarakat, dan menyalurkan hobi mural, supaya mereka tidak membuat lukisan di tempat yang mungkin dilarang," paparnya.
Dia menjelaskan, di tengah pandemi COVID-19 para perupa justru dapat menyalurkan hobi muralnya dan mendapat nilai ekonomi. "Seni mural ini banyak dibutuhkan masyarakat, seperti di cafe, hotel, maupun tempat hiburan. Ada juga di kendaraan truk," tuturnya.
Dalam festival mural ini, para seniman dapat menuangkan segala bentuk ekspresi, termasuk kritik dalam bentuk gambar. "Ini salah satu bentuk sosialisasi, bahwa polisi tidak boleh anti kritik. Kita terima semua masukan dan saran. Kita melihat kritik itu obat, memang rasanya pahit tapi bisa menyembuhkan. Jadi kritik kita terima sebagai masukan, agar Polri jauh lebih baik," tandasnya.
Kapolda Kaltim, Irjen Pol Herry Rudolf Nahak melalui Wakapolda Kaltim, Brigjen Pol. Haryanto mengatakan, bahwa festival mural tersebut sebagai ajang penyaluran dan ruang ekspresi bagi para kreator mural.
"Festival mural diadakan pada tingkat Mabes Polri, hingga tingkat daerah. Kami mengirimkan dua peserta untuk ikut di tingkat Mabes Polri, memperebutkan piala Kapolri," ungkapnya saat membuka Festival Mural Polda Kaltim di kawasan Mall Gajah Mada Balikpapan, Sabtu (30/10/2021).
Dalam festival mural memperebutkan Piala Polda Kaltim, diikuti oleh 16 peserta dari Kaltim. "Tujuannya menampung kreativitas masyarakat, dan menyalurkan hobi mural, supaya mereka tidak membuat lukisan di tempat yang mungkin dilarang," paparnya.
Dia menjelaskan, di tengah pandemi COVID-19 para perupa justru dapat menyalurkan hobi muralnya dan mendapat nilai ekonomi. "Seni mural ini banyak dibutuhkan masyarakat, seperti di cafe, hotel, maupun tempat hiburan. Ada juga di kendaraan truk," tuturnya.
Dalam festival mural ini, para seniman dapat menuangkan segala bentuk ekspresi, termasuk kritik dalam bentuk gambar. "Ini salah satu bentuk sosialisasi, bahwa polisi tidak boleh anti kritik. Kita terima semua masukan dan saran. Kita melihat kritik itu obat, memang rasanya pahit tapi bisa menyembuhkan. Jadi kritik kita terima sebagai masukan, agar Polri jauh lebih baik," tandasnya.
(eyt)