9 ABK Asal Jatim Terdampar di Pulau Guam AS, Keluarga Minta Tolong Pemerintah

Jum'at, 29 Oktober 2021 - 22:23 WIB
loading...
9 ABK Asal Jatim Terdampar di Pulau Guam AS, Keluarga Minta Tolong Pemerintah
Istri Ali ABK yang terdampar, Rani Septi bersama ibu dan anaknya meminta bantuan kepada pemerintas atas nasib yang menimpa suami dan ABK lainnya, Jumat (29/10/2021). Foto: iNewsTV/Deny Irwansyah
A A A
SURABAYA - Sembilan anak buah kapal (ABK) asal Jawa Timur terdampar di Pulau Guam, bagian Barat Perairan Samudera Pasifik, Amerika Serikat .

Keluarga ABK pun khawatir karena selama lima bulan mereka terkatung katung di pulau itu tanpa kepastian.

9 ABK Asal Jatim Terdampar di Pulau Guam AS, Keluarga Minta Tolong Pemerintah

Baca juga: Breaking News: KM Liberty 1 Dihantam Badai di Perairan Bali, 9 ABK Hilang

Kondisi mereka pun disampaikan melalui video yang direkam oleh salah satu ABK , Ali Akbar Cholid, warga Jalan Arjuno Dua Puluh Kelurahan Sisir Kota Batu Jawa Timur.

Dalam video berdurasi satu menit tersebut, Ali juga menunjukkan rekan rekannya, delapan ABK lainnya yang terkatung katung berada di atas Kapal MV Voyager.

Ditemui di kediamannya, istri dan ibu Ali bercerita bahwa keberangkatan Ali pada 24 April 2021 lalu, untuk mengantarkan kapal dan pamit menyelesaikan pekerjaannya ke keluarganya.



Dia menyebut akan kembali dalam satu setengah bulan. Namun kenyataannya, terhitung lima bulan suaminya terkatung-katung di atas kapal tidak bisa turun di daratan di Pulau Guam, sebelah barat Samudera Pasifik, wilayah tersebut masuk Amerika Serikat.

Istri Ali, Rani Septi pun sangat sedih akan ketidakjelasan nasib suaminya untuk pulang ke Indonesia, terlebih ia baru saja melahirkan anak pertamanya yang baru berusia satu setengah bulan.

Sang suami hanya bisa melihat anaknya lewat panggilan video. “Saya berharap suaminya bisa segera pulang dan pihak KBRI bisa membantu proses kepulangan para ABK,” kata istri Ali, Rani Septi, Jumat (29/10/2021).



Diketahui, Kapal MV Voyager berangkat dari Bali dengan tujuan Guam. Ali sendiri sebagai ABK di kapal. “Awalnya ada 11 ABK, namun yang dua sudah pulang karena izin menikah dan sakit berat,” tuturnya.

Sementara yang lainnya tidak bisa turun ke daratan hingga saat ini karena tidak mempunyai visa, yang sebelumnya dijanjikan pihak agen PT Laut Salito akan didapatkan sesampai disana.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3227 seconds (0.1#10.140)