2 Warga Positif Corona Keluyuran, 149 Orang Satu Desa Dites Massal
loading...
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Ratusan warga Desa Bejiharjo terpaksa melakukan rapid test massal. Hal ini dilakukan setelah dua warga di dua dusun dinyatakan positif COVID-19 hasil uji laboratorium. Padahal keduanya sudah melakukan aktivitas di lingkungan masing-masing menjelang Lebaran lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul , Dewi Irawaty mengatakan, pihaknya memang melakukan tes cepat untuk 149 warga Desa Bejiharjo. Rapid test tersebut dilaksanakan di Puskesmas Karangmojo 2, tempat dua orang tanpa gejala (OTG) dinyatakan positif setakah dilakukan swab.
"Karena sudah beraktivitas kemudian diketahui positif, maka ada 149 warga yang bersinggungan. Kemudian juga pihak keluarga diketahui ada 13 orang, semua dilakukan rapid test," terangnya kepada wartawan di Wonosari Rabu (3/6/2020).
Dijelaskannya, kasus dua positif ini diketahui setelah pihak puskesmas mengumumkan bagi warga yang habis bepergian dari darah zona merah diminta untuk melakukan pemeriksan rapid test di puskesmas. Waktu itu dua warga Dusun Grogol 3 dan Grogol 5 yang sehari- hari beraktivitas di Semarang untuk bisnis ikan langsung ke puskesmas. Setelah dilakukan rapid test hasilnya reaktif.
Begitu reaktif keduanya langsung diminta karantina mandiri. Petugas kemudian melakukan tracing kepada semua anggota keluarganya. "Mereka juga ikut rapid test dengan hasil empat reaktif," lanjut dia.
Kemudian semua dilakukan swab dan dua warga yang melakukan aktivitas bisnis di Semarang positif sedangkan keluarganya negatif. "Karena keduanya beraktivitas di lingkungan, ada yang ke masjid dan juga berkumpul warga, akhirnya ada ratusan warga tersebut langsung dilakukan rapid test. Dan semua warga kooperatif dengan mendatangi puskesmas," beber Dewi.
Dari hasil rapid test tersebut saat ini terdapat 8 warga yang reaktif. Pihaknya langsung meminta warga untuk mau isolasi di Rumah Karantina Wanagama di Desa Banaran, Playen. "Semua kita sentralkan di sana," tandasnya.(Baca juga : Kawal Bansos, Polres Kulonprogro Buat Program Kampung Kulo Siaga )
Hingga saat ini diketahui total 39 warga Gunungkidul yang dinyatakan positif. Dari jumlah tersebut 31 satu di antaranya sudah dinyatakan sembuh dan 1 meninggal dunia. Selain itu, masih ada 22 warga yang menunggu hasil uji laboratorium.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul , Dewi Irawaty mengatakan, pihaknya memang melakukan tes cepat untuk 149 warga Desa Bejiharjo. Rapid test tersebut dilaksanakan di Puskesmas Karangmojo 2, tempat dua orang tanpa gejala (OTG) dinyatakan positif setakah dilakukan swab.
"Karena sudah beraktivitas kemudian diketahui positif, maka ada 149 warga yang bersinggungan. Kemudian juga pihak keluarga diketahui ada 13 orang, semua dilakukan rapid test," terangnya kepada wartawan di Wonosari Rabu (3/6/2020).
Dijelaskannya, kasus dua positif ini diketahui setelah pihak puskesmas mengumumkan bagi warga yang habis bepergian dari darah zona merah diminta untuk melakukan pemeriksan rapid test di puskesmas. Waktu itu dua warga Dusun Grogol 3 dan Grogol 5 yang sehari- hari beraktivitas di Semarang untuk bisnis ikan langsung ke puskesmas. Setelah dilakukan rapid test hasilnya reaktif.
Begitu reaktif keduanya langsung diminta karantina mandiri. Petugas kemudian melakukan tracing kepada semua anggota keluarganya. "Mereka juga ikut rapid test dengan hasil empat reaktif," lanjut dia.
Kemudian semua dilakukan swab dan dua warga yang melakukan aktivitas bisnis di Semarang positif sedangkan keluarganya negatif. "Karena keduanya beraktivitas di lingkungan, ada yang ke masjid dan juga berkumpul warga, akhirnya ada ratusan warga tersebut langsung dilakukan rapid test. Dan semua warga kooperatif dengan mendatangi puskesmas," beber Dewi.
Dari hasil rapid test tersebut saat ini terdapat 8 warga yang reaktif. Pihaknya langsung meminta warga untuk mau isolasi di Rumah Karantina Wanagama di Desa Banaran, Playen. "Semua kita sentralkan di sana," tandasnya.(Baca juga : Kawal Bansos, Polres Kulonprogro Buat Program Kampung Kulo Siaga )
Hingga saat ini diketahui total 39 warga Gunungkidul yang dinyatakan positif. Dari jumlah tersebut 31 satu di antaranya sudah dinyatakan sembuh dan 1 meninggal dunia. Selain itu, masih ada 22 warga yang menunggu hasil uji laboratorium.
(nun)