Ganjar Pranowo Dukung Inovasi Warga Bikin Wayang Limbah
loading...
A
A
A
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung penuh ekosistem ekonomi kreatif yang terus berkembang di provinsi yang dia pimpin. Salah satunya keberadaan Wabah di Grobogan, Jawa Tengah.
Wabah merupakan kependekan dari wayang limbah . Pengrajin asal Grobogan, Jawa Tengah bernama Yusnan Igina berhasil menyulap limbah rumah tangga, seperti botol plastik, plastik bungkus makanan, dan kain perca, menjadi hasil kerajinan berupa wayang.
“Ini namanya Wabah Pak, wayang limbah. Ini tercipta kebetulan saat wabah Corona muncul,” kata Yusnan saat dikunjungi Ganjar, beberapa waktu lalu.
Kepada Ganjar, Yusnan mengaku senang dengan dunia wayang. Pria asli Tegal itu memang mengidolakan Ki Enthus, dalang kondang asal Tegal yang sudah mangkat.
“Saya suka wayang, Pak, tapi kalau beli kan mahal. Jadi saya buat sendiri. Awalnya saya buat dari bambu. Kemudian tertarik membuat dari limbah. Ternyata jadi dan saya teruskan,” jelasnya.
Selain untuk kesenian, Yusnan ingin berpartisipasi dalam rangka kampanye lingkungan. Dengan pemanfaatan limbah plastik, maka ia bisa mengurangi dampak lingkungan yang disebabkan oleh limbah terbesar rumah tangga itu.
Berbagai jenis dan karakter wayang sudah ia buat. Ada wayang replika Ki Enthus dan replika lain. Sebenarnya, sudah lama Yusnan ingin membuat wayang replika Ganjar. Namun, ia tidak berani sebelum meminta izin dari Ganjar.
“Kalau diperbolehkan, pak, saya buat wayang karakter pak Ganjar. Sejak dulu saya pengen, tapi takut kalau tidak minta izin dulu. Apalagi kalau nanti jadinya kurang bagus,” jelasnya.
Tanpa pikir panjang, Ganjar langsung mengiyakan. Ia mengizinkan Yusnan membuat karakter wayang limbah yang mirip dengannya.
“Boleh, ndak persis saja ndak papa. Wis ora penting buat saya. Mungkin ada orang tersinggung kalau tidak mirip atau jelek. Buat saya ndak papa. Yang penting njenengan bisa terus berkreasi dan menggunakan media ini untuk menyampaikan pesan-pesan pada masyarakat,” kata Ganjar. Baca: Sandiaga dan Kawendra Lantik Gekrafs Sulut, Olly Dondokambey Jadi Dewan Pelindung.
Ganjar mengusulkan Yusnan terus meningkatkan kreasinya membuat wayang golek dari limbah itu. Menurutnya, ide itu kreatif dan sangat menginspirasi.
“Design dan bentuknya diperbaiki agar lebih menarik. Selain itu, njenengan buat konten-konten edukasi masyarakat dengan wayang ini. Buat karyanya yang menarik, kemudian diposting di media sosial. Bisa YouTube, IG, twitter dan lainnya. Pasti menarik,” ucapnya.
Ganjar juga meminta Yusnan bertingkah beda dengan dalang lainnya. Ia harus nyleneh dan tidak takut berinovasi. Baca: Pengiriman 6 Kilogram Sabu Digagalkan, 2 Pengedar Jaringan Malaysia Diamankan.
“Agak nyleneh ndak papa, memang harus nyleneh sekarang, supaya berbeda. Jadikan media ini sebagai alat menyampaikan informasi dan edukasi. Bisa soal lingkungan, kebersihan, pengelolaan sampah, Covid-19, soal bencana dan lainnya. Harus bisa mengena ke anak-anak muda,” tandasnya.
Lihat Juga: Salat Iduladha Bareng Keluarga di Masjid Kampung Wedomartani Sleman, Ganjar: Suasananya Hangat
Wabah merupakan kependekan dari wayang limbah . Pengrajin asal Grobogan, Jawa Tengah bernama Yusnan Igina berhasil menyulap limbah rumah tangga, seperti botol plastik, plastik bungkus makanan, dan kain perca, menjadi hasil kerajinan berupa wayang.
“Ini namanya Wabah Pak, wayang limbah. Ini tercipta kebetulan saat wabah Corona muncul,” kata Yusnan saat dikunjungi Ganjar, beberapa waktu lalu.
Kepada Ganjar, Yusnan mengaku senang dengan dunia wayang. Pria asli Tegal itu memang mengidolakan Ki Enthus, dalang kondang asal Tegal yang sudah mangkat.
“Saya suka wayang, Pak, tapi kalau beli kan mahal. Jadi saya buat sendiri. Awalnya saya buat dari bambu. Kemudian tertarik membuat dari limbah. Ternyata jadi dan saya teruskan,” jelasnya.
Selain untuk kesenian, Yusnan ingin berpartisipasi dalam rangka kampanye lingkungan. Dengan pemanfaatan limbah plastik, maka ia bisa mengurangi dampak lingkungan yang disebabkan oleh limbah terbesar rumah tangga itu.
Berbagai jenis dan karakter wayang sudah ia buat. Ada wayang replika Ki Enthus dan replika lain. Sebenarnya, sudah lama Yusnan ingin membuat wayang replika Ganjar. Namun, ia tidak berani sebelum meminta izin dari Ganjar.
“Kalau diperbolehkan, pak, saya buat wayang karakter pak Ganjar. Sejak dulu saya pengen, tapi takut kalau tidak minta izin dulu. Apalagi kalau nanti jadinya kurang bagus,” jelasnya.
Tanpa pikir panjang, Ganjar langsung mengiyakan. Ia mengizinkan Yusnan membuat karakter wayang limbah yang mirip dengannya.
“Boleh, ndak persis saja ndak papa. Wis ora penting buat saya. Mungkin ada orang tersinggung kalau tidak mirip atau jelek. Buat saya ndak papa. Yang penting njenengan bisa terus berkreasi dan menggunakan media ini untuk menyampaikan pesan-pesan pada masyarakat,” kata Ganjar. Baca: Sandiaga dan Kawendra Lantik Gekrafs Sulut, Olly Dondokambey Jadi Dewan Pelindung.
Ganjar mengusulkan Yusnan terus meningkatkan kreasinya membuat wayang golek dari limbah itu. Menurutnya, ide itu kreatif dan sangat menginspirasi.
“Design dan bentuknya diperbaiki agar lebih menarik. Selain itu, njenengan buat konten-konten edukasi masyarakat dengan wayang ini. Buat karyanya yang menarik, kemudian diposting di media sosial. Bisa YouTube, IG, twitter dan lainnya. Pasti menarik,” ucapnya.
Ganjar juga meminta Yusnan bertingkah beda dengan dalang lainnya. Ia harus nyleneh dan tidak takut berinovasi. Baca: Pengiriman 6 Kilogram Sabu Digagalkan, 2 Pengedar Jaringan Malaysia Diamankan.
“Agak nyleneh ndak papa, memang harus nyleneh sekarang, supaya berbeda. Jadikan media ini sebagai alat menyampaikan informasi dan edukasi. Bisa soal lingkungan, kebersihan, pengelolaan sampah, Covid-19, soal bencana dan lainnya. Harus bisa mengena ke anak-anak muda,” tandasnya.
Lihat Juga: Salat Iduladha Bareng Keluarga di Masjid Kampung Wedomartani Sleman, Ganjar: Suasananya Hangat
(nag)